Kemenangan Aleix Espargaro dan podium yang diraih Brad Binder di Silverstone mengangkat motivasi Aprilia dan KTM untuk kembali melawan para pebala Ducati dalam balapan MotoGP seri Austria, akhir pekan ini.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
SPIELBERG, SELASA — Aleix Espargaro dan Brad Binder dalam motivasi tinggi setelah masih-masing meraih kemenangan dan podium ketiga, dalam balapan MotoGP di Sirkuit Silverstone, Inggris. Pebalap Aprilia dan KTM itu dalam momentum positif seiring performa motor mereka yang terus membaik sehingga bisa bersaing dengan Ducati. Bagi para pebalap KTM, balapan di Red Bull Ring harus dimenangi karena merupakan trek kandang mereka. Namun, persaingan tidak akan mudah karena para pebalap Ducati sangat dominan di trek sepanjang 4,318 kilometer itu.
Ducati meraih enam kemenangan dari sembilan balapan di Red Bull Ring dalam rentang 2016-2022. Ducati menang beruntun pada musim 2016-2020. Tetapi, pada balapan kedua di Red Bull Ring pada musim 2020 yang dinamai seri Styria, pebalap KTM Miguel Oliveira yang meraih kemenangan. Dua balapan juga berlangsung pada musim 2021 yang masih dalam pandemi Covid-19, di mana pebalap KTM Brad Binder menang dramatis dalam kondisi trek basah akibat hujan dalam lap-lap akhir. Ducati kembali meraih kemenangan dalam balapan seri Styria 2021.
Kemenangan yang diraih KTM dalam balapan kandeng mereka itu menegaskan kemajuan pesat dalam pengembangan motor RC16. Namun, pada musim 2022, KTM yang sudah tidak memiliki hak konsesi pengembangan motor mengalami stagnasi. Akibatnya, Binder dan Oliveira tak mampu membendung dominasi dua pebalap Ducati, Francesco Bagnaia dan Jack Miller.
Namun, stagnasi itu sudah menjadi masa lalu bagi KTM. Musim ini motor mereka semakin kuat. Binder sudah lima kali naik podium, termasuk dua kemenangan dalam balapan sprint. Miller yang musim ini pindah ke KTM juga bisa solid, meskipun baru dua kali naik podium, dalam balapan sprint dan balapan utama di Jerez. Pebalap asal Australia itu masih dalam proses adaptasi dengan RC16, tetapi performanya terus menguat.
Dalam balapan terakhir di Silverstone, Miller juga solid dengan meraih posisi start kedua. Dia juga sempat memimpin balapan berkat start brilian, tetapi kemudian mengalami penurunan pace karena bannya cepat aus. Binder yang start di posisi ke-10 juga menikmati pengembangan start device KTM sehingga bisa memperbaiki posisi sejak awal balapan. Binder yang sudah mengenal karakter RC16 akhirnya meraih podium ketiga di Silverstone.
Podium ketiga itu diraih dalam kondisi trek sangat sulit karena di beberapa bagian trek basah karena hujan. Kondisi itu membuat pengendalian motor sangat sulit. Namun, Binder bisa mengoptimalkan RC16 yang semakin stabil dan memiliki traksi besar.
Sangat sulit untuk memahami seberapa besar saya bisa tancap gas. Tetapi, angkat topi untuk tim, mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa dan motor fantastik.
”Sangat sulit untuk memahami seberapa besar saya bisa tancap gas. Tetapi, angkat topi untuk tim, mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa dan motor fantastik,” ujar Binder di Silverstone.
Meskipun gagal meraih podium, Miller merasa dirinya semakin kuat, dan akan kembali berjuang untuk kompetitif di Red Bull Ring, akhir pekan ini. ”Kami belajar dari balapan ini dan menjadi lebih kuat di Austria,” ujar Miller.
Performa kedua pebalap yang mampu memaksimalkan potensi RC16 membuat Manajer Tim Red Bull KTM Francesco Guidotti optimistis bisa maksimal dalam balapan kandang akhir pekan ini. Karakter trek yang cepat akan menjadi panggung yang tepat untuk bertarung dengan Ducati dan Aprilia.
”Ini penting untuk melihat kemajuan kami. Kami merindukan podium di Assen, tetapi kami melakukan itu di sini (Silverstone), dan sekarang kami menantikan balapan kandang dengan kepercayaan diri sangat besar,” ujar Guidotti.
Motivasi besar untuk melanjutkan performa di Silverstone juga menyala di kubu Aprilia. Pebalap andalan mereka, Aleix Espargaro, akhirnya meraih kemenangan pertama musim ini di Silverstone. Dia start dari posisi ke-12 dan finis terdepan setelah mendahului Francesco Bagnaia dalam putaran terakhir. Ini momentum sangat positif bagi Espargaro yang sempat mengalami kesulitan di paruh pertama musim ini. Bahkan, dia menilai, jika balapan di Silverstone berlangsung di trek kering, dia bisa menang dengan selisih tiga detik dari Bagnaia.
”Jika tidak hujan, saya akan menang dengan keunggulan tiga detik,” ungkap Espargaro.
Hasil ini membuat pebalap veteran itu lebih kalem untuk meredam harapan tinggi di awal musim ini menyusul performa musim 2022 yang sangat solid. Target itu menimbulkan tekanan besar sehingga dia justru sering melakukan kesalahan saat kualifikasi dan balapan. Padahal, dalam pace balapan dan waktu satu putaran di sepanjang sesi latihan, Espargaro sangat dekat dengan Bagnaia.
”Saya sangat senang kembali ke puncak. Mungkin pada awal musim harapannya sedikit terlalu tinggi pada diri saya dan tim,” ujar Espargaro.
Dia berharap kemenangan di Silverstone menjadi titik balik untuk kembali rutin finis di tiga besar. Musim ini, dia baru dua kali berdiri di podium, kontras dengan musim lalu, di mana dia menjadi salah satu pesaing juara bersama Bagnaia dan Fabio Quartararo. Momentum dari Silverstone itu akan dipertahankan oleh Espargaro di Red Bull Ring.
Persaingan di Austria tidak akan mudah bagi Binder, Miller, dan Espargaro, karena Bagnaia dan para pebalap Ducati lainnya, seperti Marco Bezzecchi dan Jorge Martin, akan melesat di sana. Para pemacu Desmosedici GP itu bertekad menjaga tradisi kemenangan Ducati di Red Bull Ring.