Valentino Rossi dan Marco Bezzecchi terlibat perbincangan serius di tepi sirkuit Red Bull Ring, serta saat berboncengan menuju garasi tim Mooney VR46. Diskusi mentor dan murid itu itu masih dirahasiakan oleh Bezzecchi.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
SPIELBERG, SABTU – Valentino Rossi kembali turun gunung dengan membimbing langsung pebalap asuhannya, Marco Bezzecchi dan Luca Marini, dalam balapan MotoGP seri Austria. Juara dunia tujuh kali GP500/MotoGP itu, bahkan mengamati detail sesi latihan dari tepi lapangan, supaya bisa memberi saran perbaikan bagi para pebalapnya di tim Mooney VR46. Rossi bahkan langsung memberi masukan kepada Bezzecchi di tepi sirkuit Red Bull Ring serta saat berboncengan dengan sekuter menuju paddock.
Rossi yang sedang menyaksikan sesi latihan, Jumat (18/8/2023), menghampiri Bezzecchi yang menepikan motornya karena kehabisan bensin. Pebalap muda Italia itu baru saja mencetak waktu lap tercepat 1 menit 28,533 detik, yang sekaligus menjadi rekor waktu putaran di Red Bull Ring setelah ada penambahan chicane tikungan 2. Bezzecchi kehabisan bahan bakar karena saat menjalani sesi penentuan lolos ke kualifikasi kedua itu, timnya tidak mengisi bensin.
Setelah memarkir motor di pembatas lintasan, Bezzecchi dan Rossi langsung terlibat perbincangan dan berlanjut hingga sesi evaluasi di garasi tim. Namun, detail perbincangan yang menyangkut saran Rossi untuk peningkatan performa dan strategi balapan, masih dirahasiakan oleh Bezzecchi.
"Saya lebih memilih tidak mengungkap detail-detailnya, karena semua orang akan membaca itu dan tidak akan ada lagi rahasia. Menyenangkan ada dia di sini," ungkap Bezzecchi.
Rossi merupakan mantap pebalap MotoGP yang sangat kaya pengalaman. Dia pernah mengalami berbagai situasi sulit, dan bisa mengatasi tantangan dengan brilian. Pengalaman dan kejelian membaca situasi itulah yang sering dia bagikan kepada para pebalap asuhannya di MotoGP. Saat ini ada empat pebalap lulusan Akademi VR46 yang tampil di MotoGP, yaitu Franco Morbidelli, Francesco Bagnaia, Luca Marini, dan Bezzecchi.
Musim lalu, Rossi ikut membimbing Bagnaia untuk memahami kondisi trek, temperatur lintasan, serta karakter ban. Saran dari legenda hidup itu, membuat Bagnaia menjadi pebalap yang lebih kuat. Dalam balapan di Silverstone, musim lalu, Bagnaia mengakui, diskusi mendalam dengan Rossi terkait karakter ban dalam temperatur tertentu, membuat dirinya bisa tampil kompetitif dan meraih kemenangan.
Saran serupa berpotensi menjadi salah satu masukan bagi Bezzecchi yang masih berusaha mencari pilihan ban terbaik untuk balapan sprint dan balapan utama di Red Bull Ring. Pemahaman terhadap karakter ban, sangat krusial karena MotoGP mulai menerapkan regulasi tekanan ban minimal.
"Dengan temperatur seperti ini, kedua ban keras hampir menjadi pilihan pasti. Saya biasanya mengalami kesulitan di sini dengan ban medium dan lunak, jika saya memiliki pilihan, saya akan selalu menggunakan ban kompon keras," ungkap Bezzecchi dikutip GPOne.
Saya lebih memilih tidak mengungkap detail-detailnya, karena semua orang akan membaca itu dan tidak akan ada lagi rahasia.
Pilihan ban itu masih akan dikaji lagi dalam sesi latihan bebas kedua, pada Sabtu ini. Dalam simulasi balapan saat sesi latihan, Bezzecchi mencetak pace yang solid dengan ban depan-belakang kompon keras-medium. Sedangkan saat time attack, dia menggunakan ban depan kompon keras dan ban belakang kompon lunak. Pilihan ban untuk mencetak waktu satu putaran tercepat itu, akan kembali dia gunakan dalam sesi kualifikasi kedua, Sabtu ini mulai pukul 16.15 WIB.
Terkait dengan sesi latihan, Bezzecchi menilai, semua berjalan dengan baik dan dirinya ingin mempertahankan itu hingga balapan.
"Saya puas, ini hari yang positif. Saya tidak tahu apakah saya bisa menjadi yang tercepat, tetapi saya bisa kencang di trek ini. Ketika mulai turun hujan dalam sesi latihan, saya langsung kembali ke pit untuk mengganti ban, beberapa pebalap masih menunggu, yang lainnya langsung kembal masuk ke lintasan. Karena saya sudah berada di posisi kedua atau keiga dalam catatan waktu, saya memilih tidak mengambil resiko, dan saya bisa menunggu lebih lama, tetapi hujan tidak menjadi masalah," ungkap Bezzecchi.
"Namun, kami memiliki masalah dalam salah satu time attack, ketika setelah mengganti ban, saya kembali ke lintasan tanpa mengisi bahan bakar. Jadi, saya terdampar (karena kehabisan bensin)," ungkap pebalap berusia 24 tahun itu.
Bezzecchi menilai, hasil sesi latihan itu bukan jaminan dirinya akan mudah menjalani kualifikasi dan balapan. Para pebalap lain akan berjuang keras menjadi lebih baik, dan itu akan menuntut konsistensi performa dari dirinya. Potensi lawan berat Bezzecchi adalah tiga pebalap tim pabrikan, Maverick Vinales (Aprilia), Bagnaia (Ducati), dan Brad Binder (KTM). Ketiga pebalap itu berada di belakang Bezzecchi dalam hasil akhir sesi latihan.
"Saya tidak merasa saya yang terbaik. Saya menjaga kaki saya tetap menapak bumi. Terkait pebalap lain, saya belum melihat catatan waktu mereka, jadi saya tidak tahu seperti apa," terkait potensi persaingan.
"Ini masih Jumat, terlalu dini untuk mengklaim kemenangan. Target saya adalah melaju sekencang mungkin. Setelah membuat kesalahan di Silverstone, hasil bagus di sini juga akan menjadi cara memastikan kembali diri saya di antara para pebalap yang paling kompetitif," pungkas Bezzecchi.