Empat Pegolf Indonesia Lolos dari ”Cut Off” Turnamen BNI Ciputra Golfpreneur
Sebanyak empat pegolf Indonesia lolos dari ”cut off” pada hari kedua Turnamen BNI Ciputra Golfpreneur 2023. Mereka berkesempatan bersaing memperebutkan posisi teratas pada hari terakhir turnamen.
Oleh
EMILIUS CAESAR ALEXEY
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Empat pegolf Indonesia lolos dari cut off pada hari kedua Turnamen BNI Ciputra Golfpreneur 2023, Kamis (24/8/2023), di Damai Indah Golf-BSD Course, Tangerang Selatan, Banten. Mereka berhak tampil pada hari ketiga, Jumat (25/8/2023), yang merupakan hari terakhir dari turnamen yang menjadi salah satu seri Asian Development Tour (ADT) itu.
Keempat pegolf Indonesia yang lolos cut off adalah Danny Masrin, George Gandranata, Syukrizal, dan Peter Gunawan. Hanya para pemain yang maksimal bermain dengan total 142 pukulan atau 2 di bawah par yang berhasil lolos cut off.
Danny menempati posisi T10 dengan 137 pukulan atau 7 di bawah par. George dan Syukrizal di posisi T18 dengan masing-masing 139 pukulan atau 5 di bawah par. Peter yang merupakan pegolf binaan Ciputra Golfpreneur Foundation menempati posisi T39 dengan 142 pukulan atau 2 di bawah par.
Danny mengaku cukup puas terhadap permainannya selama dua hari di turnamen ADT berhadiah total 125.000 dollar AS itu. Walaupun harus menghadapi beberapa tantangan, dia dapat menyelesaikan permainan dengan baik. ”Birdie di hole terakhir, yaitu hole 9 membuat semuanya jadi terasa lebih baik. Walaupun sempat masuk bungker, tetapi masih bisa membuat birdie di hole 9. Rasanya senang sekali. Apalagi di hole 8 tadi putt birdie saya meleset dari jarak kurang dari semeteran saja,” jelas Danny.
Syukrizal yang ikut memperkuat tim nasional Indonesia saat masih menjadi pemain amatir berharap bisa masuk 10 Besar di BNI Ciputra Golpreneur Tournament 2023. Walau sempat out of of bound, dia dapat mengembalikan permainannya hingga akhir pertandingan. Dia membuat 3 birdie dan satu eagle di hole 8.
Pegolf asal Aceh ini mengaku sangat suka bermain di Damai Indah Golf-BSD Course. Menurut dia, lapangan yang didesain oleh Jack Nicklaus ini sangat menyenangkan dan menantang. ”Lapangan ini tidak susah dan juga tidak mudah. Untuk saya tantangan terbesar ada di hole 11, rasanya tidak mudah untuk menaklukkannya,” jelas Syukrizal.
Sementara itu, Yuvraj Singh Sandhu (India) dan Ho Yu-Cheng (Taiwan) bersaing di puncak klasemen hari kedua turnamen. Mereka masing-masing sudah mengumpulkan 131 pukulan atau 13 di bawah par.
”Beruntung putter saya mulai tajam lebih awal pagi ini dan saya bisa membuat dua birdie dalam dua hole pertama. Saya pikir kedua birdie itu menciptakan momentum di sembilan hole pertama. Sebelum tahu skor saya 6-under di sembilan hole pertama. Saya sebenarnya malah tidak tahu skor saya dan ini hal yang bagus karena membantu saya lebih fokus pada permainan,” kata Yuvraj.
Birdie di hole terakhir, yaitu hole 9 membuat semuanya jadi terasa lebih baik.
Seiring dengan bertambahnya usia, dia mengaku membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan pemanasan. Hal itu sangat berpengaruh terhadap performanya hari ini. Pada sembilan hole terakhir, Yuvraj berusaha melakukan swing yang sama dan selalu menempatkan bola di fairway.
”Posisi pin di green ada di tempat-tempat yang cukup menantang dan skor Anda bisa runyam hanya dengan satu pukulan dan kehilangan beberapa pukulan. Jadi, Anda mesti benar-benar fokus,” katanya.
Performa Ho Yu-Cheng juga mengesankan. Dia mencetak eagle di hole 18. ”Ketika sampai di tee box 18 itu saya hanya ingin melakukan pukulan tee yang yang cukup lurus, yang ternyata bisa saya wujudkan karena bolanya ada di tengah fairway. Lalu, pada pukulan kedua menyisakan sekitar 186 meter dan agak melawan angin. Saya menggunakan 5-iron dan berhasil memukul bola hingga tersisa 1,8 meter dari lubang,” katanya.