Inter Milan saat ini memang ditengarai sebagai tim terkuat di Liga Italia. Namun, lini serang Inter akan menghadapi ujian mahaberat di markas Atalanta.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
BERGAMO, JUMAT — Inter Milan tengah memasuki fase musim semi seiring keberhasilan memuncaki klasemen sementara Liga Italia. Barisan lini serang ”Nerrazzuri” pun saat ini ditakuti sebagai yang terkuat dengan meningkatnya performa Lautaro Martinez dan Marcus Thuram. Akan tetapi, semua itu bisa lenyap seketika saat melawat ke markas Atalanta di Stadion Gewiss, Bergamo, Italia, Minggu (5/11/2023) pukul 00.00 WIB.
Stadion Gewiss hingga sejauh musim ini tiada ubahnya simbol dari benteng kokoh pertahanan Atalanta. Dalam empat pertandingan kandang di sana, Atalanta belum pernah kebobolan dengan meraih tiga kemenangan dan satu hasil imbang. Satu-satunya kegagalan Atalanta menang di Stadion Gewiss adalah ketika menjamu klub raksasa Italia, Juventus, pada pekan ketujuh.
Selebihnya, siapa pun lawan Atalanta yang datang ke Stadion Gewiss selalu pulang membawa kekalahan. Selain itu, mereka juga harus melihat gawang mereka dibobol berkali-kali oleh Atalanta. ”Sang Dewi” secara total sudah mencetak tujuh gol di Stadion Gewiss tanpa sekali pun kebobolan.
Pertahanan kokoh sejauh ini menjadi tulang punggung Atalanta. Mereka hanya kebobolan 8 gol. Jumlah kebobolan itu adalah yang paling sedikit ketiga dari semua tim di Liga Italia.
Sosok sentral dari performa impresif pertahanan Atalanta terletak pada bek Giorgio Scalvini. Ia saat ini sedang dalam masa pemulihan dan diharapkan sembuh dari cedera punggung saat melawan Inter. Scalvini merupakan bek tangguh Atalanta yang piawai dalam menghentikan upaya percobaan tembakan dari lawan.
Kepiawaian itu tecermin dari statistiknya sebagai pemain terbanyak kedua di Italia yang kerap menghentikan tembakan lawan dengan 21 kali blok. Selain itu, dia juga andal dalam urusan menghentikan serangan lawan. Ia menjadi bek dengan angka intersep tertinggi di liga dengan 19 kali, bersanding dengan bek tengah Salernitana, Norbert Gyomber.
Keadaan tersebut adalah ujian berat bagi pasukan Inter Milan yang datang dengan status sebagai tim terkuat di Italia sejauh ini. Inter saat ini memimpin klasemen dengan koleksi 25 poin, hasil dari mengemas 8 kemenangan, 1 hasil imbang, dan 1 kekalahan. Capaian itu tidak terlepas dari kontribusi lini serang Inter yang sedang dalam performa menanjak.
Dengan catatan 11 golnya, Martinez tidak dimungkiri adalah striker tertajam di Liga Italia saat ini. Rekan Martinez di lini depan, Thuram, juga sedang dalam performa puncak dengan berkontribusi terhadap sembilan gol (empat gol dan lima asis). Ketajaman duet penyerang Inter itu akan diuji kekokohan benteng Atalanta.
”Kami tidak boleh kebobolan gol terlalu cepat. Kami harus memulai dengan baik dan setelah mengukur mereka, kami harus mencoba untuk bermain seperti biasa,” ucap gelandang bertahan Atalanta, Marten de Roon, dikutip dari Calcio News Jumat (3/11/2023).
Walau musim ini sulit ditaklukkan di kandangnya, Inter punya kans untuk menjadi tim pertama yang mempermalukan Atalanta di Bergamo. Catatan pertemuan kedua tim memperlihatkan dominasi Inter atas Atalanta. ”Nerazzuri” sejauh ini belum pernah kalah dari Atalanta. Inter terakhir kali kalah dari Atalanta pada November 2018. Saat itu, Atalanta unggul telak 4-1 di markasnya.
Selain itu, Inter saat ini sedang dalam tren positif seusai mengemas tiga kemenangan beruntun di seluruh kompetisi pada laga sebelumnya. Pada pertandingan terakhir, Inter memetik kemenangan penting 1-0 atas AS Roma. Tambahan tiga poin dari Roma membuat Inter masih bertahan di puncak klasemen. Itu pula yang mendorong Pelatih Simone Inzaghi mengincar poin penuh di markas Atalanta.
Pertandingan melawan Roma sedikit banyak memberi gambaran seperti apa Inter menghadapi lawan dengan kecenderungan bertahan. ”Kami menghadapi tim yang bertahan dengan baik. Namun, kami matang dan tenang,” kata Inzaghi.