Indonesia Pantang Lengah Hadapi Panama
Demi mencetak sejarah, ”Garuda Muda” minimal membutuhkan tiga poin dari dua gim tersisa. Peluang Indonesia lolos ke fase gugur ditentukan pada laga menghadapi Panama, Senin malam.
SURABAYA, KOMPAS — Panama memiliki kualitas di bawah Ekuador dan Maroko sehingga menjadi satu-satunya tim yang berpeluang besar menjadi sumber Indonesia meraup kemenangan di Grup A Piala Dunia U-17 2023. Meskipun mampu mencetak sejarah untuk menahan Ekuador di laga pembuka, Indonesia tidak boleh meremehkan Panama agar kesempatan untuk merebut tiket ke babak 16 besar menguap.
Bermodal satu poin dari hasil imbang melawan Ekuador di gim pertama, Indonesia hanya membutuhkan minimal tiga poin untuk membuka kans melaju ke fase gugur. Torehan empat poin menjadi jaminan bagi sebuah tim untuk menyegel minimal salah satu dari empat jatah peringkat tiga terbaik. Tidak ada tim yang mengemas empat poin di babak penyisihan tersingkir sejak pelaksanaan Piala Dunia U-17 menerapkan 24 peserta pada edisi Korea Selatan 2007.
Baca Juga: Beragam Cara Menjaga Momentum ”Garuda Muda”
Dari sisa dua pertandingan di Grup A, duel melawan Panama, Senin (13/11/2023) pukul 19.00 WIB, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, menjadi kans terbesar ”Garuda Muda” mencetak sejarah baru, yaitu mengemas kemenangan perdana di turnamen resmi FIFA. Peluang meraih tiga poin cukup besar karena Riski Afrisal dan kawan-kawan tengah dalam kondisi mental baik.
Di sisi lain, dukungan dari puluhan ribu suporter di Gelora Bung Tomo akan menjadi nilai lebih Indonesia. Gemuruh nyanyian pendukung akan menggelorakan spirit Garuda Mudasekaligus membuat lawan gentar.
Saya dan teman-teman sudah berada dalam kondisi yang baik. Kami berambisi untuk meraih kemenangan di pertandingan kedua. Kami berharap kembali dukungan dari publik Surabaya.
”Saya dan teman-teman sudah berada dalam kondisi yang baik. Kami berambisi untuk meraih kemenangan di pertandingan kedua. Kami berharap kembali dukungan dari publik Surabaya,” ucap Riski, Minggu (12/11/2023), di Surabaya.
Pada sesi latihan, Minggu sore, di Lapangan Latihan Gelora Bung Tomo, Pelatih Indonesia Bima Sakti memberikan menu latihan serangan untuk skuadnya. Selain latihan akurasi tembakan dan penyelesaian akhir, Bima juga menyiapkan taktik khusus untuk menghadapi Panama. Bima menyebut permainan Indonesia akan sedikit berbeda dibandingkan dengan melawan Ekuador.
Baca Juga: Serunya Jadi Saksi Bintang Muda di Piala Dunia U-17
”Setiap lawan telah kami pelajari satu per satu. Panama adalah tim yang kuat, tetapi kami sudah menyiapkan taktik untuk mengejar hasil positif. Mudah-mudahan semua berjalan lancar besok (Senin),” kata Bima.
Bima menegaskan skuadnya tidak akan meremehkan Panama setelah tumbang dari Maroko. Ia pastikan seluruh pemain Garuda Muda bertekad untuk menampilkan permainan terbaik di laga menghadapi wakil zona CONCACAF itu.
Semua bisa terjadi
Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali mengingatkan kepada tim U-17 Indonesia bahwa segala sesuatu bisa terjadi di turnamen Piala Dunia U-17. Meskipun Indonesia berstatus satu-satunya tim debutan, kata Zainudin, itu tidak membuat kans Indonesia memudar untuk lolos ke fase gugur.
”Prediksi banyak orang (Indonesia) bakal kemasukan banyak gol melawan Ekuador, tetapi ternyata tidak terjadi. Saya sampaikan kepada mereka segala sesuatu bisa terjadi di turnamen ini. Mereka juga melihat tim kuat, seperti Brasil dan Argentina, kalah di pertandingan pertama,” ucap Zainudin.
Baca Juga: Ketika Cuaca Panas Surabaya Menyiksa Pemain
Jika bisa mengalahkan Panama, Indonesia membuka peluang untuk mengakhiri kutukan tuan rumah debutan di ajang Piala Dunia U-17 seusai pergantian abad. Sebelum Indonesia, empat tuan rumah debutan sebelumnya, yaitu Trinidad-Tobago (2001), Finlandia (2003), Peru (2005), dan India (2019), selalu tersisih di fase grup.
Indonesia telah tampil lebih baik dari empat negara itu. Pasalnya, Indonesia telah mengemas satu poin. Adapun empat tim itu gagal lolos akibat tidak mampu meraup poin di tiga laga penyisihan.
Adapun Panama tidak ingin menjadi tim pertama yang tersisih di Piala Dunia U-17 2023. Mereka bertekad menjaga persaingan lolos ke fase gugur dengan meraup poin dari Indonesia.
Pelatih Panama Michael Stump mengakui, pertandingan melawan Indonesia akan menantang bagi anak asuhannya. Kehadiran hampir 40.000 pendukung Indonesia, tambah Stump, bakal menghadirkan kesulitan bagi skuad Panama. Menurut dia, pemain remaja Panama belum pernah mengalami pertandingan yang dihadiri banyak suporter.
”Indonesia adalah tim yang bagus. Mereka memiliki beberapa pemain baik dan dukungan suporter yang bisa menyulitkan tim mana pun,” ucap Stump.
Baca Juga: Asa Indonesia Menuliskan Tinta Emas
Juru taktik asal Amerika Serikat itu berusaha meningkatkan efektivitas serangan skuadnya pada sesi latihan resmi, Minggu malam, di Stadion THOR. Di laga perdana melawan Maroko, Panama hanya mencatatkan 3 tembakan tepat sasaran dan 17 tembakan. Tingkat akurasi mereka sangat rendah karena hanya 18 persen.
”Kami telah mempersiapkan diri. Kami akan berusaha tampil lebih tenang,” ucap Frederick Krug, penyerang Panama.
Ambisi lolos
Maroko akan menantang Ekuador pada laga kedua, Senin pukul 16.00 WIB. Berkat raihan tiga poin di laga pertama, Maroko mengejar kemenangan untuk menjadi tim pertama dari Grup A yang menyegel tiket ke babak 16 besar.
”Kami telah fokus mempersiapkan laga melawan Ekuador sejak kemarin. Kami harus tampil lebih baik dibandingkan pertandingan pertama untuk mengalahkan mereka,” kata gelandang bertahan Maroko asal Juventus, Adam Boufandar.
Peluang Maroko untuk lolos juga terbuka apabila hanya meraih imbang melawan Ekuador. Jika bisa lolos ke fase gugur, ”Singa Atlas”mampu mencatatkan rekor selalu melaju ke babak 16 besar pada partisipasi di Piala Dunia U-17. Hal serupa mereka lakukan pula pada kesempatan debut tampil di turnamen dunia yunior edisi Uni Emirat Arab 2013.