Meski gagal mengalahkan Panama, peluang Indonesia ke babak 16 besar belum tertutup. ”Garuda Muda” akan bersaing dengan Maroko untuk mendampingi Ekuador.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Keberanian Pelatih Indonesia Bima Sakti menurunkan taktik ofensif kembali berbuah hasil baik. Indonesia mengemas hasil imbang, 1-1, menghadapi Panama pada laga kedua Piala Dunia U-17 2023, Senin (13/11/2023) malam, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur. Harapan ”Garuda Muda” untuk menembus fase gugur masih terbuka.
Sempat tertinggal lebih dulu oleh Panama di akhir babak pertama melalui gol dari Oldemar Castillo di menit 45+3 yang diawali blunder bek tengah, M Iqbal Gwijangge, Indonesia tampil membaik di babak kedua. Gol penyama skor dicetak Arkhan Kaka ketika pertandingan berjalan 54 menit.
Arkhan, pemain Persis Solo, menghasilkan gol kedua di Piala Dunia U-17 2023 melalui sundulan setelah menerima umpan matang dari bek sayap kanan, Welber Jardim. Gol itu tercipta dari tembakan tepat sasaran pertama Indonesia di laga melawan Panama yang disaksikan 17.239 pasang mata.
”Ketika jeda istirahat, saya bilang kepada pemain untuk melupakan babak pertama. Pemain harus fokus bermain lebih baik di babak kedua. Hasilnya, kami bisa menciptakan gol,” ujar Bima seusai laga.
Formasi menyerang 4-3-3 berjalan baik untuk memberi tekanan kepada tim duta Concacaf itu setelah turun minum. Keputusan Bima memasukkan Amar Brkic menghadirkan warna berbeda di babak kedua.
Keberanian Amar menguasai bola lebih lama dan mobilitasnya untuk membuka ruang memberi banyak opsi bagi Garuda Muda membongkar pertahanan Panama.
Itu menghadirkan kondisi kontras bagi performa Indonesia di babak kedua. Selain mencetak gol, Arkhan juga memiliki satu peluang di menit ke-68. Sayang, sepakannya bisa ditangkap penjaga gawang lawan. Padahal, di babak pertama, Indonesia gagal sekalipun menguji kiper Panama, Manuel Romera.
”Saya senang bisa menjalani debut di panggung besar Piala Dunia. Pada laga selanjutnya, saya bertekad untuk memberikan kontribusi lebih baik lagi untuk tim, harapannya dengan gol atau asis,” ucap Amar yang memiliki ibu warga Indonesia.
Dengan koleksi dua poin dari dua pertandingan, Indonesia menduduki peringkat ketiga di Grup A. Di atas Garuda Muda, Ekuador mengoleksi empat poin dan Maroko memiliki tiga poin untuk duduk di dua peringkat teratas.
Ketika jeda istirahat, saya bilang kepada pemain untuk melupakan babak pertama. Pemain harus fokus bermain lebih baik di babak kedua. Hasilnya, kami bisa menciptakan gol.
Kondisi itu membuat Indonesia butuh menang pada laga terakhir yang berat menghadapi Maroko, Kamis (16/11/2023), di Gelora Bung Tomo. Jika seri, Indonesia masih memiliki kans menciptakan sejarah untuk pertama kali menembus babak gugur turnamen resmi FIFA. Namun, hal itu harus menunggu hasil laga pamungkas di lima grup lainnya.
”Kami sudah telanjur basah. Kami sudah dekat untuk menciptakan sejarah di Piala Dunia. Jadi, saya akan mempersiapkan tim semaksimal mungkin demi tampil mati-matian menghadapi Maroko,” tutur Bima.
Sementara itu, setelah kalah dari Ekuador, 0-2, Maroko juga ingin bangkit di laga pamungkas. Adam Boufandar, gelandang Maroko, optimistis timnya bisa kembali ke tren positif pada pertandingan melawan Indonesia. Ia menilai laga kontra tim tuan rumah akan berjalan sulit.
”Semua masih bisa terjadi di pertandingan ketiga. Kami akan berusaha tampil baik untuk menang,” ucap Adam.
Adapun peluang Panama untuk lolos ke fase gugur amat tipis. Dengan koleksi satu poin, Panama wajib mengalahkan Ekuador, yang tengah memuncaki Grup A. Tak ayal, tekad Panama untuk mengulang capaian babak 16 besar di edisi Maroko 2011 sulit terjadi.
Ekuador melibas Maroko, 2-0, Senin sore. Meskipun telah lolos ke babak 16 besar, Ekuador pun ingin memastikan diri melaju dengan predikat juara Grup A.
”Kami ingin mempertahankan raihan hasil positif melawan Maroko. Kami punya modal baik untuk mengejar kemenangan di laga pamungkas,” kata Pelatih Ekuador Diego Martinez.
Kehabisan energi
Penampilan membaik Indonesia juga tidak lepas dari permainan menurun Panama. Taktik pressing dan blok pertahanan tinggi di babak pertama menguras energi pemain Panama.
Di babak kedua, mereka bermain dengan pola garis pertahanan sedang dan tidak ada lagi pemain yang menutup ruang ketika pemain Indonesia melakukan build-up serangan dari sepertiga akhir pertahanan.
Alhasil, mereka hanya menciptakan dua tembakan di babak kedua, sedangkan pada paruh pertama, enam tembakan dihasilkan tim asuhan Michael Stump itu.
”Saya kehilangan pemain sayap di awal babak kedua yang membuat kami kesulitan mengimbangi mereka. Selain itu, di sini panas sekali yang membuat pemain saya cepat kehabisan energi,” kata Stump.
Selain menciptakan gol, Indonesia secara total menghasilkan tiga tembakan tepat sasaran yang tercipta di babak kedua. Indonesia juga memiliki tiga peluang sepak pojok. Di babak pertama, Garuda Muda gagal menciptakan tembakan akurat dan mendapatkan tendangan sudut.