Awal Buruk Indonesia pada Hari Pertama Kumamoto Masters
Hari pertama turnamen bulu tangkis Kumamoto Masters diwarnai lebih banyak pemain Indonesia yang kalah. Dari lima wakil yang tampil pada babak pertama, empat langsung tersingkir.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
KUMAMOTO, SELASA — Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Rahmat Hidayat, memasuki fase lebih tinggi dalam periode awal partisipasi mereka di BWF World Tour ketika lolos ke babak utama Kumamoto Masters. Pada saat bersamaan, tiga ganda putra Indonesia tersingkir pada babak pertama turnamen bulu tangkis berlevel Super 500 tersebut.
Momen itu terjadi di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Jepang, pada Selasa (14/11/2023). Kumamoto Masters adalah salah satu dari empat turnamen di Asia pada November setelah pebulu tangkis dunia bersaing pada rangkaian turnamen di Eropa, sebulan sebelumnya.
Pekan lalu, sebanyak tujuh wakil Indonesia bersaing pada turnamen Korea Masters Super 300 dengan hasil tanpa gelar juara. Salah satu di antara mereka yang tampil adalah Kevin/Rahmat yang menjadi satu-satunya wakil Indonesia pada ganda putra.
Duet pemain senior dan pemain muda itu menjalani debut dalam turnamen sebagai pasangan. Mereka diduetkan pelatih karena partner Kevin, yaitu Marcus Fernaldi Gideon, belum bugar untuk bertanding kembali setelah menjalani operasi kaki kanan.
Momen tersebut juga menjadi kesempatan bagi Rahmat, yang berusia 20 tahun, untuk menimba ilmu dari Kevin yang menjadi ganda putra nomor satu dunia (bersama Marcus) pada September 2017 hingga September 2022. Selama ini, Rahmat berpasangan dengan Rayhan Fadillah dan menjadi ganda putra muda potensial. Mereka bergabung dengan para senior untuk berlatih di pelatnas utama (naik dari pelatnas pratama) sejak awal 2023.
Setelah kalah pada babak kedua Korea Masters, Kevin/Rahmat memulai fase yang lebih tinggi dengan bermain di Kumamoto Masters. Mereka pun harus menjalaninya sejak babak kualifikasi yang berlangsung Selasa (14/11/2023). Kevin/Rahmat mengalahkan pasangan Taiwan, Chiang Chien Wei/Wu Hsuan Yi, 21-13, 21-13, dan berhak tampil di babak utama. Lawan mereka pada babak pertama adalah Goh Sze Fei/Nur Izuddin (Malaysia).
”Saya bersyukur bisa bermain bagus hari ini. Bukan hanya soal menang, tetapi saya sudah bisa beradaptasi dengan cepat di lapangan dan makin mengerti bagaimana cara bermain. Di pertandingan ini, saya lebih siap dan chemistry dengan Mas Kevin semakin bagus,” ujar Rahmat.
Berkembang
Kevin, yang meraih 29 gelar juara BWF World Tour dan Super Series bersama Marcus, juga menilai penampilan mereka berkembang dibandingkan dengan ketika tampil di Korea Masters. Dia pun berharap hal positif tersebut bisa terus membaik pada setiap pertandingan.
Kemenangan didapat ganda putra lainnya, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yacob Rambitan. Mereka mempertahankan keunggulan pada tiga pertemuan lain dengan pasangan Inggris, Ben Lane/Sean Vendy, meski dalam pertandingan yang tak mudah untuk dilewati. Pramudya/Yeremia menang 16-21, 21-19, 21-17 untuk berhadapan dengan Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China) pada babak kedua.
Kemenangan ganda putra nomor lima Indonesia itu menjadi satu-satunya hasil baik tim ”Merah Putih” yang tampil pada babak pertama, Selasa. Empat wakil Indonesia lainnya langsung tersisih, salah satunya Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang tampil baik pada turnamen di Eropa, Oktober.
Bagas/Fikri mencapai final pada dua turnamen terakhir sebelum tampil di Kumamoto, yaitu di Denmark dan Perancis Super 750. Namun, setelah beristirahat dan melakukan persiapan kembali dalam jeda selama dua pekan, performa mereka justru menurun. Bagas/Fikri kalah dari Akira Koga/Taichi Saito, 18-21, 16-21.
Kesempatan untuk menang sebenarnya ada. Permainan lawan, juga, belum kembali seperti dulu. Hanya saja, kami banyak membuat kesalahan. (Leo Rolly)
Juara All England 2022 itu juga kalah dari Koga/Saito pada pertemuan pertama yang berlangsung di babak pertama Kejuaraan Asia 2022. ”Lama tak bertemu mereka, kami kaget dengan permainan lawan dan kami kalah cepat dalam start. Meski pelan-pelan bisa mengejar, penampilan kami tidak seperti yang diharapkan,” ujar Bagas.
Tak hanya Bagas/Fikri, wakil lain Indonesia yang tersingkir juga kalah dari pemain tuan rumah. Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan kalah dari pasangan yang belum pernah menjadi lawan, Hiroki Okamura/Kenya Mitsuhashi, 16-21, 14-21.
Adapun Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin tak dapat mengulang kemenangan dalam pertemuan terakhir dengan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi pada Indonesia Masters, Januari. Mereka kalah 14-21, 21-10, 18-21. Adapun ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi disingkirkan Rin Iwanaga/Kie Nakanishi 12-21, 11-21.
Hasil buruk
Dengan hasil tersebut, Leo/Daniel belum bisa keluar dari hasil buruk sejak tur Eropa. Di Denmark Terbuka, mereka tersingkir pada babak pertama, setelah itu hanya bertahan hingga babak kedua di Perancis Terbuka. ”Kesempatan untuk menang sebenarnya ada. Permainan lawan, juga, belum kembali seperti dulu. Hanya saja, kami banyak membuat kesalahan,” ucap Leo.
Selain rentetan kekalahan pemain Indonesia, tersingkirnya pemain-pemain unggulan mewarnai hari pertama turnamen yang baru diselenggarakan pada 2023 ini. Kekalahan dialami unggulan teratas ganda putra Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) dari Lu Ching Yao/Yang Po Han (Taiwan) 21-16, 18-21, 16-21.
Ganda putri kehilangan tiga unggulan pada babak pertama, yaitu unggulan pertama, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China), serta dua pasangan Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (4) dan Nami Matsuyama/Chiharu Shida (5).