Dua Misi Mustahil ”Garuda Muda” yang Berakhir Manis
Tim yunior Indonesia tidak asing dengan situasi sukar di fase grup turnamen internasional. Mereka juga telah berpengalaman melawan kemustahilan.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
Indonesia akan menghadapi Maroko pada laga hidup-mati untuk mengejar tinta emas lolos pertama kali ke fase gugur Piala Dunia U-17 2023. Untuk menciptakan sejarah itu, ”Garuda Muda” hanya berjarak tiga poin.
Jika membandingkan program pembinaan pemain hingga capaian dalam dua tahun terakhir, Indonesia tentu berada di bawah Maroko. Indonesia tampil di Piala Dunia U-17 2023 karena hak sebagai tuan rumah. Prestasi Indonesia adalah juara Piala AFF U-16 2022, tetapi mereka gagal menembus putaran final Piala Asia U-17 2023.
Sebaliknya, Maroko tampil sebagai runner-up di dua turnamen sebelumnya, yaitu Piala Arab U-17 2022 dan Piala Afrika U-17 2023. Itu adalah capaian terbaik mereka di dua ajang tersebut.
Alhasil, duel di Stadion Gelora Bung Tomo, Kamis (16/11/2023) pukul 19.00, tak salah jika disebut misi mustahil bagi Indonesia. Di atas kertas, Indonesia tidak diunggulkan, tetapi di atas lapangan segala hal bisa terjadi.
Dalam lima tahun terakhir, skuad remaja Indonesia telah membuktikan mampu membalikkan prediksi tidak diunggulkan. Terdapat dua laga skuad ”Garuda Muda”, yang masing-masing sekali dicatatkan tim U-17 dan U-20, berakhir kemenangan penting melawan tim paling diunggulkan di babak penyisihan. Itu membantu Indonesia lolos ke fase gugur.
Iran 0-2 Indonesia (Piala Asia U-17 2018)
Pada Piala Asia U-17 2018 menjadi kesempatan perdana Garuda Muda tampil di turnamen kontinental itu setelah PSSI dibekukan oleh FIFA pada 2016. Skuad U-16 Indonesia saat itu dilatih oleh salah satu legenda tim nasional Indonesia, Fakhri Husaini.
Bagus Kahfi dan kawan-kawan datang ke Malaysia 2018 dengan predikat juara Piala AFF U-16 2018. Itu adalah prestasi pertama bagi Indonesia di Piala AFF U-16.
Pada babak penyisihan Piala Asia U-17 2018, Indonesia tergabung di Grup C dengan berjumpa tim kuat Asia, Iran; rival di Asia Tenggara, Vietnam; serta India. Komposisi pesaing itu membuat Garuda Muda tidak diunggulkan bisa melaju ke fase gugur.
Kami membenahi diri untuk tampil maksimal di pertandingan melawan Maroko. Semoga kami bisa menang pada laga terakhir.
Namun, Indonesia bisa menghadirkan kejutan dengan menumbangkan Iran, 2-0, pada laga pertama, 21 September 2018, di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Gol dari duo kembar, Bagus Kahfi (4’) dan Bagas Kaffa (90+1’), membuktikan Indonesia bukan tim yang patut diremehkan.
Hasil itu menumbuhkan kepercayaan diri Indonesia. Meskipun pada dua laga selanjutnya kontra Vietnam dan India berakhir imbang, Garuda Muda mengakhiri Grup C dengan berada di puncak klasemen berkat koleksi lima poin.
Indonesia menjadi satu-satunya duta Asia Tenggara yang lolos ke babak delapan besar sekaligus duduk di peringkat pertama babak penyisihan. Wakil ASEAN lainnya, yakni Vietnam, Thailand, dan tuan rumah Malaysia tak berdaya menghadapi persaingan di fase grup.
Sayangnya, mimpi Indonesia untuk menembus Piala Dunia U-17 2019 dengan lolos ke semifinal Piala Asia U-17 dibuyarkan oleh Australia. Garuda Muda tumbang dari tetangga di sisi selatan dengan skor 2-3 di babak perempat final. Padahal, Indonesia hanya butuh satu kemenangan lagi untuk tampil di turnamen yunior FIFA edisi Brasil 2019.
Meskipun gagal menembus semifinal dan Piala Dunia U-17, capaian perempat final di Malaysia 2018 adalah hasil terbaik Indonesia pada ajang Piala Asia U-17 di abad ke-21. Sejak 2000 hingga 2018, Indonesia cuma dua kali berpartisipasi di turnamen Asia yunior itu dengan hanya tampil di babak grup.
Indonesia 1-0 Uni Emirat Arab (Piala Asia U-19 2018)
Keajaiban yang ditampilkan anak asuh Fakhri Husaini tertular ke skuad didikan Indra Sjafri, tim U-20 Indonesia, di Piala Asia U-20 2018 yang berlangsung di Jakarta. Main di rumah sendiri, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia bersaing dengan Qatar, Uni Emirat Arab, dan Taiwan di Grup A.
Memulai perjalanan dengan hasil apik melalui keunggulan 3-1 atas Taiwan, Garuda Muda tumbang dalam laga yang berakhir hujan gol melawan Qatar, 5-6. Hasil itu sempat memperkecil peluang Indonesia untuk lolos ke babak perempat final. Sebab, Indonesia menghadapi Uni Emirat Arab pada laga pamungkas grup yang saat itu tengah memimpin klasemen.
Jika Indonesia kalah dari Qatar, Uni Emirat Arab bisa mengalahkan Qatar, rival Timur Tengah mereka, itu membuat Garuda Muda tidak diunggulkan untuk bisa melaju ke babak delapan besar.
Namun, Indonesia tampil luar biasa di bawah dukungan 30.022 pasang mata di Gelora Bung Karno. Gol dari Witan Sulaeman pada menit ke-23 sudah cukup untuk mengunci keunggulan Indonesia sekaligus menyabet tiket ke fase gugur.
Hasil gim pamungkas itu membuat Qatar, Indonesia, dan Uni Emirat Arab mengumpulkan poin akhir setara, yaitu enam poin. Ketiga tim juga sama-sama mencatatkan selisih 0 gol.
Qatar dan Indonesia berhak di dua peringkat teratas karena unggul produktivitas gol dari rekor pertemuan ketiga tim itu. Pasalnya, Qatar mencetak tujuh gol, Indonesia menghasilkan enam gol, sedangkan Uni Emirat Arab hanya menciptakan dua gol.
Setelah lolos dari lubang jarum, Indonesia harus mengakui keunggulan Jepang, 0-2, di babak perempat final. Keajaiban yang ditorehkan Garuda Muda harus terhenti. Alhasil, Indonesia gagal menembus Piala Dunia U-20 2019.
Meski begitu, raihan perempat final di Indonesia 2019 itu telah menyamai catatan di Piala Asia U-19 edisi Bangladesh 1978. Kala itu, Indonesia yang diasuh Djamiat Dalhar gugur dari Korea Utara pada babak perempat final. Meskipun gagal menembus babak empat besar, Indonesia menjadi wakil Asia di Piala Dunia U-20 1979 di Jepang setelah Korea Utara, Irak, dan Kuwait tidak bisa mengikuti ajang dunia itu.
Seiring pengalaman mampu tampil baik pada laga yang dianggap mustahil dimenangi itu, Indonesia U-17 wajib percaya diri dan tidak merasa inferior jelang melawan Maroko. Demi menciptakan sejarah untuk lolos pertama kali ke fase gugur turnamen FIFA, bek tengah Indonesia, Sulthan Zaky, mengungkapkan, skuad Indonesia akan tampil habis-habisan untuk meraup tiga poin atas Maroko.
”Kami membenahi diri untuk tampil maksimal di pertandingan melawan Maroko. Semoga kami bisa menang di laga terakhir,” ucap Zaky, pemain PSM Makassar.