Persaingan Novak Djokovic dan Carlos Alcaraz membuat Daniil Medvedev sering dipandang sebelah mata. Namun, Medvedev justru selangkah lebih cepat dari mereka dengan lolos ke semifinal turnamen Final ATP.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
TURIN, RABU — Sejak tiga pertemuan Novak Djokovic dan Carlos Alcaraz pada tahun ini menjadi persaingan ”panas” dan menarik untuk ditonton, nama Daniil Medvedev sering kali terpinggirkan dari favorit juara turnamen, termasuk dalam ajang Final ATP. Namun, Medvedev justru menjadi petenis pertama yang mendapat tiket semifinal turnamen penutup musim kompetisi 2023 tersebut.
Lolosnya Medvedev ke semifinal dipastikan melalui dua pertandingan penyisihan Grup Merah yang berlangsung di Pala Alpitour, Turin, Italia, Rabu (15/11/2023) waktu setempat atau Rabu malam hingga Kamis (16/11/2023) dini hari waktu Indonesia. Medvedev menang atas Alexander Zverev dengan skor 7-6 (7), 6-4 yang menjadi kemenangan kedua setelah menang atas Andrey Rublev, dua hari sebelumnya.
Sebelum pertemuan Medvedev dan Zverev, Alcaraz membuka peluang lolos ke semifinal setelah mengalahkan Rublev 6-4, 6-2. Hasil ini didapat setelah juara Wimbledon itu kalah dari Zverev pada pertandingan pertama, Senin.
Setelah setiap petenis di Grup Merah bertanding dua kali dalam format round robin, klasemen grup ini dipimpin Medvedev diikuti Zverev, Alcaraz, dan Rublev. Meski masih menyisakan satu pertandingan, Medvedev telah dipastikan menempati peringkat dua teratas grup sebagai syarat lolos ke semifinal.
Situasi ini berbeda dengan Grup Hijau yang juga telah melalui dua hari persaingan, tetapi belum ada satu pun petenis yang memastikan ke semifinal. Dua pemilik tiket semifinal, yaitu antara Novak Djokovic, Jannik Sinner, dan Holger Rune, akan ditentukan pada pertandingan Kamis.
Sinner, yang telah dua kali menang, akan melawan Rune, sementara Djokovic berhadapan dengan Hubert Hurkacz yang bermain untuk menggantikan Stefanos Tsitsipas. Tsitsipas mengundurkan diri saat bertanding melawan Rune karena cedera pinggang.
Persaingan pada dua grup tersebut membuat Medvedev unggul selangkah atas Djokovic dan Alcaraz yang lebih banyak mendapat sorotan. Apalagi, keduanya menyajikan persaingan menarik pada empat pertemuan, tiga di antaranya pada tahun ini, yaitu di semifinal Perancis Terbuka, final Wimbledon, dan final Cincinnati Masters.
Djokovic mengalahkan Alcaraz di lapangan tanah liat Roland Garros, Paris, ketika penggemar tenis sebenarnya menantikan Alcaraz menjadi juara. Dia dinilai pantas menjadi penerus ”Raja Lapangan Tanah Liat”, Rafael Nadal, yang absen karena cedera.
Masih banyak petenis lain selain Djokovic dan Alcaraz. Saat menyebut mereka akan bertamu di final, berarti Anda tak menghormati yang lain.
Sebaliknya, Alcaraz menggagalkan peluang Djokovic menjuarai Wimbledon untuk kedelapan kalinya dengan mengalahkannya di final. Padahal, mengalahkan Djokovic di final Grand Slam adalah tantangan tersulit di arena tenis profesional.
Dengan persaingan menarik antara petenis beda generasi itulah, petenis lain sering kali tak pernah disebut sebagai favorit juara. Menjelang Grand Slam Amerika Serikat Terbuka, yang akhirnya dijuarai Djokovic, Medvedev menyampaikan pendapat tentang banyaknya pemberitaan yang menyebut bahwa Djokovic dan Alcaraz akan bertemu di final.
”Masih banyak petenis lain selain Djokovic dan Alcaraz. Saat menyebut mereka akan bertamu di final, berarti Anda tak menghormati yang lain. Saya sendiri akan mencoba menggagalkan pertemuan itu,” ujarnya.
Medvedev akhirnya mewujudkan target itu ketika mengalahkan Alcaraz di semifinal, tetapi dia kalah dari Djokovic pada perebutan gelar juara. Medvedev menang atas Alcaraz dengan skor 7-6 (3), 6-1, 3-6, 6-3.
Setelah mengalahkan Rublev di Turin, Alcaraz bercerita bahwa faktor mental menjadi penghalangnya saat melawan Medvedev di New York. Dengan penurunan performa yang dialami setelah menjuarai Wimbledon, dia ingin kembali ke performa terbaik seperti enam bulan pertama 2023. Dalam rentang enam bulan, petenis berusia 20 tahun itu menjuarai enam turnamen.
”Pertemuan di AS Terbuka itu menjadi pelajaran bagi saya. Saya tidak membawa kekuatan mental yang benar ke lapangan dan itu tidak boleh terulang. Apalagi, Medvedev adalah salah satu petenis terbaik di dunia. Saya harus bermain dengan sabar, tetapi juga agresif,” tutur Alcaraz.
Setelah kalah dari Zverev pada debutnya di Final ATP, Senin, Alcaraz memperbaiki performanya saat melawan Rublev. Pelatihnya, Juan Carlos Ferrero, mengingatkan agar Alcaraz tak terganggu dengan ”kewajiban” menang. Satu-satunya yang harus diingat adalah bermain baik dalam setiap perebutan poin.
”Juan Carlos mengingatkan agar saya kembali menjadi diri sendiri, bermain agresif tanpa harus berpikir hasilnya,” kata Alcaraz.
Permainan agresif itu pula yang harus dibawanya ke lapangan saat melawan Medvedev. Namun, di sisi lain, Alcaraz harus menanti momen yang tepat untuk menyerang karena Medvedev memiliki karakter permainan berbeda dengan Rublev.
Pertandingan Alcaraz dan Rublev terjadi dalam tempo cepat karena keduanya berusaha mendapat poin dengan cepat. Sementara, Medvedev lebih suka mengatur pola permainan lebih dulu dengan mengembangkan reli yang cenderung panjang. Pada momen itu, dia bisa tiba-tiba melancarkan groundstroke secepat kilat atau mengubah arah pukulan.
Pada saluran Tennis TV, Rublev menggambarkan perbedaan permainan Medvedev dan Alcaraz. ”Carlos selalu ’membunuh’ lawannya dengan cepat, sedangkan Daniil ’membunuh’ dengan pelan-pelan,” katanya.
Medvedev pun mewaspadai perkembangan penampilan Alcaraz selama di Turin. ”Saya menontonnya melawan Andrey. Carlos lebih sedikit dalam membuat kesalahan. Dia bisa membuat winner dari posisi-posisi sulit. Saya harus sangat siap melawan dia. Meski telah lolos ke semifinal, saya harus tetap bermain pada level tinggi agar tak kehilangan ritme untuk babak selanjutnya,” tutur Medvedev.
Pertemuan kelima dengan Alcaraz itu akan menjadi penentu posisi Medvedev pada klasemen, sebagai juara atau peringkat kedua grup. Sementara, Alcaraz harus menang untuk membuka peluang ke semifinal karena Zverev, yang akan melawan Rublev, memiliki kesempatan yang sama. (AP/AFP)