Menunggu Bab Terakhir Perjalanan Nadal
Dalam usia 37 tahun dan dengan deraan cedera, Rafael Nadal "comeback" karena ingin menikmati kompetitifnya dunia tenis.
Perjalanan Rafael Nadal di arena tenis profesional belum berakhir meski berusia 37 tahun dan cedera terus-menerus menggerogoti tubuhnya. Dia akan kembali ke arena kompetisi setelah setahun beristirahat meski tampaknya akan sulit untuk menambah gelar Grand Slam.
”Setelah setahun menjauh dari tur, ini waktu yang tepat untuk kembali. Saya siap mengumumkan bahwa saya akan kembali ke Brisbane pada pekan pertama musim mendatang,” kata Nadal melalui akun media sosialnya pada Sabtu (2/12/2023).
Turnamen ATP 250 Brisbane di Australia, 31 Desember-7 Januari 2024, adalah salah satu turnamen yang digelar pada pekan pertama musim kompetisi 2024. Ajang ini menjadi salah satu panggung pemanasan bagi petenis sebelum bersaing di Australia Terbuka.
Grand Slam di Melbourne Park, pada Januari 2023, menjadi turnamen terakhir yang diikuti Nadal. Dia kalah dari petenis Amerika Serikat, MacKenzie McDonald, pada babak kedua.
Pada pertandingan tersebut, Nadal mengalami rasa sakit di pinggul kiri. Cedera yang pada awalnya diprediksi membuat Nadal akan beristirahat selama 6-8 pekan ternyata lebih parah.
Puncak perhatian pada kondisi petenis Spanyol itu terjadi ketika absen dari Grand Slam Perancis Terbuka, pada Mei. Untuk pertama kalinya sejak debut pada 2005, Nadal tak tampil dalam turnamen yang 14 kali dijuarainya itu. Padahal, Perancis Terbuka selalu menjadi agenda utamanya setiap tahun. Dia pun menjalani operasi, pada Juni, prosedur penyembuhan cedera yang lebih sering dihindarinya.
Motivasi saya adalah ingin mengucapkan selamat tinggal pada semua turnamen yang penting dalam karier saya.
Meski sempat menyatakan bahwa 2024 akan menjadi musim terakhirnya di arena tenis profesional, hingga September, Nadal tak bisa memastikan kapan akan kembali bertanding. Dia hanya menyatakan tak ingin meninggalkan tenis dengan cara seperti yang terjadi di Australia Terbuka 2023.
”Motivasi saya adalah ingin mengucapkan selamat tinggal pada semua turnamen yang penting dalam karier saya. Saya juga ingin menikmati menjadi kompetitif lagi di lapangan dan itu tidak mungkin dilakukan pada saat ini,” katanya pada September.
Baru pada awal November, paman yang juga mantan pelatihnya, Toni Nadal, mengatakan bahwa kemungkinan keponakannya itu akan bertanding di Australia Terbuka 2024. Sebulan setelah Toni menyatakan itu, Nadal pun memastikan comeback-nya.
Baca juga: Senja Kala Nadal
Seperti yang dikatakannya pada September, Nadal kembali ke turnamen karena ingin merasakan kembali atmosfer kompetisi. ”Saya tahu akan sulit untuk mencapai level permainan terbaik seperti dulu. Namun, jika saya tak punya keinginan untuk kembali kompetitif, saya tak akan melakukan apa yang saya kerjakan dalam beberapa bulan terakhir ini, apalagi pada usia seperti ini dan telah memiliki karier yang panjang,” ujarnya.
Selain kegiatan yang terkait akademi tenis miliknya di Mallorca, Spanyol, Nadal berkali-kali mengunggah video saat menjalani rehabilitasi medik dan latihan. Dalam video-video terakhir yang dibagikan melalui media sosialnya, latihan Nadal di lapangan tenis kian intens. Terakhir, dia menjalani latih tanding dengan Marc Lopez, mantan petenis Spanyol yang masuk dalam tim pelatih Nadal.
”Target saya bukan untuk menjuarai Perancis Terbuka atau Australia Terbuka dan mendapat gelar Grand Slam melebihi (Novak) Djokovic. Ketika mendapat kesempatan untuk menikmati pertandingan lagi, itu menjadi kepuasan yang besar bagi saya,” kata Nadal.
Baca juga: Djokovic yang Merindukan Nadal
Ketika Nadal absen pada hampir sepanjang musim 2023, Djokovic melampaui prestasinya. Petenis Serbia itu menjuarai Australia, Perancis, dan AS Terbuka hingga gelar Grand Slam-nya menjadi 24, melebihi 22 gelar milik Nadal. Peluang Djokovic untuk menambah statistik itu masih terbuka lebar karena dalam usia 36 tahun, dia masih bugar.
Menikmati Nadal
Rencana kembalinya Nadal ke turnamen disambut antusias penggemar tenis, pelatih, sesama petenis, hingga atlet lain. Pegolf Tiger Woods mengajak penggemar tenis untuk menikmati performa Nadal pada masa-masa akhir kariernya.
”Kita harus melihat gairah dan semangatnya saat bertanding karena apa yang dia lakukan untuk tenis sangat luar biasa. Dia, bahkan, bisa menjuarai Australia Terbuka dengan kaki yang retak. Semangat kompetitifnya melampaui semua yang ada,” kata Woods.
Sebagai penggemar tenis, Woods berkali-kali menonton penampilan Nadal dan Roger Federer secara langsung. Woods berada di tribune Rod Laver Arena, Melbourne Park, saat Nadal menjuarai Australia Terbuka 2022. Ketika itu, Nadal tiba di Australia dengan kondisi fisik yang tak terlalu fit karena cedera kaki kiri dan baru terinfeksi Covid-19 pada Desember 2021.
Pelatih tenis legendaris Rick Macci dan Patrick Mouratoglou juga menyambut gembira kembalinya Nadal. Namun, keduanya memiliki pendapat serupa, yaitu akan sangat sulit bagi Nadal untuk menambah gelar Grand Slam.
“Saya mengharapkan yang terbaik untuk Rafa, tetapi, levelnya tidak lagi sama seperti ketika berada dalam masa terbaik. Saya pikir, dia tidak akan menjadi favorit juara Grand Slam lagi. Dia bisa tampil kompetitif, terutama di lapangan tanah liat, tetapi hasilnya akan tergantung pada kondisi fisiknya,” kata Macci, yang pernah melatih Venus dan Serena Williams, kepada Eurosport.
Petenis Kroasia, Borna Coric, dan Taylor Fritz (AS) memberi respons positif dengan rencana Nadal. Selain menyambut baik, kembalinya mantan petenis nomor satu dunia itu, dinilai Fritz, akan memunculkan persaingan ”panas” sejak babak pertama dalam turnamen.
Akibat absen selama setahun dari turnamen, saat ini Nadal berada di rangking ke-663 dunia turun dari posisi kedua di awal 2023. Meski demikian, dia bisa tetap tampil dalam turnamen ATP Tour dan Grand Slam karena menggunakan protected ranking.
Protected ranking adalah peringkat terakhir ditempati petenis sebelum absen karena berbagai hal, terutama cedera atau hamil dan melahirkan. Petenis bisa mengajukan ini agar bisa tetap bertanding setelah pulih. Protected ranking bisa digunakan untuk mengikuti turnamen, tetapi tidak untuk menentukan posisi unggulan.
Dalam kasus Nadal, dia bisa menggunakan status sebagai petenis peringkat keenam (posisi terakhir sebelum absen) untuk menjadi peserta turnamen. Akan tetapi, peringkat itu tidak bisa digunakan untuk menempatkannya sebagai unggulan. Daftar unggulan tetap didasarkan pada daftar ranking sekitar 1-2 pekan sebelum ’turnamen.
Maka, dengan posisi Nadal seperti saat ini, petenis lain bisa berhadapan dengan ancaman besar pada babak pertama turnamen. ”Undian dalam turnamen akan ’gila’ karena siapa pun bisa bertemu Rafa pada babak pertama. Memang, Rafa harus beradaptasi lagi setelah absen lama dari kompetisi, tetapi petenis yang melawan dia pada babak pertama akan menghadapi tantangan berat karena Rafa adalah petenis tangguh,” kata Fritz. (AFP)