Potensi Pecah Rekor Nasional di PLN Electric Run 2023
Sejumlah pelari elite nasional dipastikan berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2023. Mereka berpotensi mencetak sejarah dengan melampaui rekor nasional setengah maraton yang bertahun-tahun belum terpecahkan.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – PLN Electric Run 2023 bisa menjadi saksi lahirnya sejarah baru dunia lari Indonesia. Rekor nasional setengah maraton yang bertahan lebih dari satu dekade berpotensi terpecahkan pada lomba yang berlangsung pada 10 Desember 2023 di Scientia Square Park, Gading Serpong, Tangerang, Banten. Kondisi lintasan yang cenderung landai dan tidak banyak tikungan menguntungkan para pelari.
Pelari nasional Odekta Elvina Naibaho menilai, lintasan PLN Electric Run sangat menguntungkan para pelari untuk bisa mempertajam catatan waktu pribadi (personal best/PB) atau bahkan rekor nasional. Dengan lintasan yang cenderung landai dan tidak banyak tikungan, risiko para pelari untuk menderita cedera menjadi kecil. Odekta optimistis bisa tampil maksimal. Apalagi, dirinya telah mempersiapkan diri sejak beberapa pekan belakangan dengan berlatih di Bandung.
”Lintasan ini sangat menguntungkan, seperti di Asian Games Hangzhou kemarin. Tidak ada tanjakan dan tikungan sangat memengaruhi,” kata Odekta dalam konferensi pers PLN Electric Run 2023 di Jakarta, Jumat (8/12/2023).
Pelari nasional Odekta Elvira Naibaho menilai, lintasan PLN Electric Run sangat menguntungkan para pelari untuk bisa mempertajam catatan waktu pribadi ( personal best/PB) atau bahkan rekor nasional.
Di PLN Electric Run nanti, Odekta yang meraih medali emas beruntun maraton putri pada SEA Games Vietnam 2021 dan SEA Games Kamboja 2023 akan berpartisipasi di nomor setengah maraton (21,097 kilometer). Selain Odekta, pelari elite nasional yang turut berlomba di PLN Electric Run 2023 adalah Roby Sianturi, Pretti Sihite, Welman Pasaribu, Riko Simbolon, Pandu Sukarya, dan Atjong Tio.
Satu-satunya hal yang mungkin bisa menjadi tantangan bagi para pelari elite adalah kelembaban yang lumayan tinggi memasuki musim hujan. Bila hujan turun pada malam hari sebelum lomba, kelembaban pada pagi harinya akan sangat tinggi dan membuat pelari tidak nyaman. Lain halnya apabila hujan turun pada siang hari sebelum lomba yang akan membuat suhu pada lomba di pagi harinya lebih bersahabat bagi para pelari.
Odekta tidak ingin membebani dirinya dengan target muluk-muluk untuk memecahkan rekor nasional setengah maraton putri yang kini masih digenggam Triyaningsih dengan 1 jam 13 menit 1 detik di Asian Games Guangzhou 2010.
Melalui latihan yang sudah dilewati, Odekta berharap mampu melewati PB miliknya, yakni 1 jam 17 menit 22 detik, saat berlomba di Jakarta Marathon 2023. Akan tetapi, apabila akhirnya bisa memecahkan rekor nasional yang bertahan demikian lama, bagi Odekta itu adalah sebuah pencapaian luar biasa.
Motivasi untuk tampil optimal dan memecahkan PB sebelumnya juga disampaikan pelari nasional Robi Syianturi. Pelari asal Bangka Belitung itu merasa tertantang bisa mempertahankan catatan waktu setengah maraton miliknya, yaitu 1 jam 10 menit 31 detik yang diraih di Jakarta Marathon 2023.
Dengan kondisi lintasan yang menguntungkan, Robi berpotensi bisa memecahkan rekor nasional setengah maraton yang masih dipegang almarhum Eduardus Nobunome dengan 1 jam 5 menit 43 detik di Gold Coast Marathon 1997. Robi akan tercatat dalam sejarah jika mampu memecahkan rekor yang bertahan selama 26 tahun itu. Apalagi, menurut Robi, memecahkan rekor nasional di dalam negeri cenderung lebih sulit. Ia menilai rekor-rekor nasional selama ini kerap dipecahkan saat pelari berlomba di luar negeri.
Antusiasme besar
Para pelari elite nasional itu juga akan berbagi lintasan dengan ribuan peserta lainnya. PLN Electric Run 2023 akan diikuti tidak kurang dari 5.000 pelari. Besarnya antusiasme masyarakat tecermin dari kuota tiket pelari yang langsung habis dalam waktu kurang dari 48 jam. Selain setengah maraton, kategori lomba di PLN Electric Run mencakup 10 kilometer (km) dan 5 km.
Executive Vice President Niaga Pemasaran PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Fintje Lumembang menyampaikan, PLN memiliki visi membantu pembinaan prestasi olahraga lari Indonesia dengan turut menyelenggarakan lomba maraton.
Selain itu, pihaknya juga hendak menyampaikan pesan bahwa dengan berlari, masyarakat bisa berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon. Melalui berlari, masyarakat diajak untuk tidak enggan bergerak demi mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil.
Jika 5.000 peserta PLN Electric Run mampu mencapai garis finis, diperkirakan bisa membantu mengurangi emisi karbon sebesar 11.880 kilogram karbon dioksida. Para peserta juga aktif berpartisipasi menyumbangkan barang elektronik bekas yang tidak terpakai untuk didaur ulang agar ramah lingkungan.
Senada dengan Fintje, Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas Antonius Tomy Trinugroho mengatakan, upaya penyelamatan bumi bisa dimulai dengan hal-hal kecil, seperti aktif bergerak dan mengurangi penggunaan kendaraan yang berkontribusi terhadap peningkatan emisi karbon.
”Melalui ajang ini kami harap bisa meningkatkan perhatian masyarakat dan pelari bahwa ketika mencapai jarak tertentu mereka bisa menyelamatkan bumi,” ujarnya.
Ketua Komisi Pemassalan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Satyo Haryo Wibisono mengatakan, PLN Electric Run 2023 adalah ajang lari yang sudah mendapat lisensi dan terverifikasi dari PB PASI. Berbagai aspek penting dalam lomba maraton, seperti water station yang ada setiap 2 km, medis, tes doping, dan lintasan, telah memenuhi persyaratan sehingga apabila terdapat pemecahan rekor nasional, itu akan tercatat di PASI.