Tak diunggulkan, Indonesia memiliki potensi menghadirkan kejutan di Piala Asia 2023.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR, AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Datang ke Qatar dengan predikat skuad termuda dan minim pengalaman internasional tidak membuat tim nasional Indonesia minder jelang bertarung di Piala Asia 2023. Jika berhasil menciptakan sejarah perdana menembus fase gugur panggung kontinental, anak asuhan Shin Tae-yong layak disebut generasi emas baru Indonesia.
Membawa skuad berusia rata-rata 24,33 sejatinya sangat berisiko. Mayoritas pemain Indonesia masih sangat hijau bertarung di level Asia. Catatan sejumlah pemain yang menorehkan prestasi emas SEA Games 2023 dan finalis Piala AFF 2020 tidak bisa menjadi patokan untuk bersaing di panggung Asia. Apalagi, Indonesia jelas buta peta kekuatan di level kontinental karena sudah absen di Piala Asia sejak edisi 2007.
Itu terlihat dari performa buruk tim ”Garuda” pada dua laga awal Kualifikasi Piala Dunia 2026 menghadapi Irak dan Filipina. Target membawa pulang empat poin, Rizky Ridho dan kawan-kawan justru harus bersusah payah mengemas satu poin dari Filipina.
Meski begitu, dukungan dari masyarakat Indonesia dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mengurangi gap kualitas dengan mendatangkan pemain naturalisasi menumbuhkan keyakinan Shin. Delapan pemain naturalisasi diharapkan bisa memberikan suntikan peningkatan standar permainan Indonesia.
Pemain seperti Ivar Jenner, Rafael Struick, dan Justin Hubner telah merasakan persaingan elite di level yunior. Sandy Walsh dan Shayne Pattynama sudah rutin merasakan pertandingan tingkat tinggi di liga Eropa. Adapun Jordi Amat, yang merupakan pemain tertua Indonesia di Piala Asia 2023, adalah andalan tim raksasa Malaysia, Johor Darul Ta’zim, bersaing di Liga Champions Asia dalam dua musim terakhir.
Kehadiran mereka membuat Shin berani memasang target menembus babak 16 besar di Qatar 2023. Capaian yang belum pernah ditorehkan Indonesia pada empat partisipasi terdahulu pada 1996, 2000, 2004, dan 2007. Skuad Garuda diharapkan bisa memberikan kejutan di Qatar.
Kehadiran mereka membuat Shin berani memasang target menembus babak 16 besar di Qatar 2023.
”Memang secara keseluruhan kami sudah melakukan regenerasi. Jadi, saya yakin sepak bola Indonesia bisa berkembang jika kami bisa berprestasi di Piala Asia dengan pemain-pemain muda. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan pemain dan membuat prestasi bersama pemain-pemain muda ini,” ucap Shin di Doha, Qatar, Selasa (9/1/2024).
Meskipun masih muda, beberapa pemain Indonesia juga telah merasakan berkarier di luar negeri. Marselino Ferdinan berkarier bersama KMSK Deinze di Belgia, Asnawi Mangkualam membela Jeonnam Dragons di Liga 2 Korea Selatan 2022, sedangkan Pratama Arhan memperkuat Tokyo Verdy di Liga 2 Jepang periode 2021-2022.
Selain itu, ada pula Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman yang sempat berkarier di Eropa Timur. Kedua pemain yang bersahabat itu memilih mudik untuk membela tim Liga 1 Indonesia sejak putaran kedua musim 2022-2023.
Namun, kondisi pemain bermain di luar negeri kurang dianggap ideal oleh Shin. Pasalnya, mereka lebih banyak mengisi bangku cadangan atau bermain di kompetisi tim pelapis, bukan bertanding untuk tim utama. Itu khususnya dialami Arhan dan Marselino.
”Kita harus lebih cermat menilai pemain yang berkarier di luar negeri karena mereka tidak bisa bermain di liga, salah satu alasannya karena masih muda. Itu menyebabkan fisik dan performa mereka menurun. Meski dengan kekurangan itu, saya tetap akan memainkan mereka untuk mengembangkan sepak bola Indonesia secara bersama-sama,” kata Shin, juru taktik asal Korea Selatan.
Zainudin Amali, Wakil Ketua Umum PSSI, menuturkan, PSSI mendukung penuh persiapan timnas untuk mencapai target 16 besar yang telah dicanangkan Shin. Zainudin menyebutkan, penentuan target itu telah melalui diskusi yang dilakukan Shin dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
”Kita mengharapkan target itu bisa tercapai. Kami tidak ingin menargetkan hal yang berlebihan sebab (target) itu telah diukur dari sejauh mana kemampuan anak-anak kita,” tutur Zainudin yang sempat mendampingi pemusatan latihan Indonesia di Antalya, Turki.
Persiapan Indonesia dibalut keraguan akibat dua kekalahan dari Libya pada laga uji coba. Menurut Widodo C Putro, pencetak gol pertama Indonesia di Piala Asia, hasil negatif pada laga ekshibisi jelang turnamen Piala Asia adalah momen tepat untuk membenahi kekurangan.
”Kami juga kalah dari Arab Saudi pada laga uji coba (jelang Piala Asia 1996), tetapi itu tidak apa-apa karena mereka memang lebih unggul dan kita masih ada waktu perbaikan. Suasana hati timnas dan pendukung jangan gentar. Persiapan harus kian dimaksimalkan,” tutur Widodo yang mencetak dua gol di Piala Asia 1996.
Widodo pun optimistis skuad Garuda bisa bersaing untuk memenuhi target di Piala Asia 2023. Syaratnya, tambah Widodo, pemain Indonesia harus bermain dengan serius dan antusiasme tinggi untuk memperlihatkan bahwa Indonesia mampu.
”Siap tempur, jangan minder, tidak ada beban, melawan dengan luar biasa, fight!” kata Widodo.
Paket menonton
Di tengah persiapan matang timnas, antusiasme masyarakat untuk mendukung langsung Garuda ke Qatar cukup baik. Itu terlihat dari data penjualan PSSI terkait paket perjalanan ”awayday”.
Paket pertamaseharga Rp 36,3 juta untuk satu orang dengan durasi tiga hari dan dua malam. Melalui paket itu seorang pendukung Indonesia akan mendapatkan satu tiket pertandingan kelas kategori 1, lalu tiket pulang-pergi (Jakarta-Doha), hotel bintang tiga, transportasi selama di Qatar, tur kota, asuransi perjalanan, serta perlengkapan suporter, yaitu jersei bertanda tangan pemain timnas, sesi foto, dan cendera mata khusus.
Adapun paket kedua dibanderol Rp 48,4 juta per orang. Fasilitas akomodasi dan perlengkapan suporter sama dengan paket pertama, tetapi suporter yang membeli paket kedua akan berada di Qatar selama delapan hari dan tujuh malam serta menyaksikan dua laga tim Garuda.
”Antusiasme suporter timnas untuk membeli paket perjalanan itu cukup bagus,” kata Direktur Pemasaran PSSI Marsal Masita. Namun, Marsal mengungkapkan, dirinya belum memegang jumlah resmi kuantitas paket yang terjual.