Aldila Sutjiadi melanjutkan tur di Timur Tengah. Bersama Miyu Kato, dia mengalahkan petenis unggulan di WTA 1000 Doha.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
DOHA, MINGGU — Petenis Indonesia, Aldila Sutjiadi, bersama petenis Jepang, Miyu Kato, yang menjadi pasangannya pada nomor ganda putri, memperbaiki penampilan dalam tur di Timur Tengah. Setelah tersingkir pada babak pertama di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, mereka melaju ke babak kedua di Doha, Qatar, dengan mengalahkan petenis unggulan.
Momen itu terjadi di Khalifa International Tennis & Squash Complex, Doha, pada pertandingan yang berlangsung pada Minggu (11/2/2024) tengah malam waktu setempat atau Senin dini hari waktu Indonesia. Aldila/Kato menang atas unggulan kedelapan, Chan Hao Ching/Giuliana Olmos (Taiwan/Meksiko), dengan skor 7-6 (5), 6-4. Kemenangan tersebut didapat setelah Aldila/Kato tertinggal 0-4 pada set pertama.
Meskipun baru melewati babak pertama, performa mereka setidaknya lebih baik dibandingkan ketika tampil dalam turnamen WTA 500 Abu Dhabi, pekan lalu. Apalagi, turnamen di Doha berlevel lebih tinggi, yaitu WTA 1000 dan diikuti lebih banyak petenis elite.
Di Abu Dhabi, Aldila/Kato kalah dari duet petenis Amerika Serikat, Sofia Kenin/Bethanie Mattek-Sands, yang akhirnya menjadi juara. Dalam final yang berlangsung pada Minggu, mereka mengalahkan Heather Watson/Linda Noskova (Inggris/Ceko) 6-4, 7-6 (4). Adapun gelar juara tunggal putri didapat Elena Rybakina yang juga akan bermain di Doha.
Penampilan Aldila/Kato, yang akan melawan Christina Busca/Monica Niculescu (Spanyol/Romania) pada babak kedua, masih belum konsisten pada 2024. Mereka telah mengikuti lima turnamen sebelum tampil di Doha dengan hasil kalah pada babak pertama atau kedua dalam kejuaraan berlevel WTA 500 dan Grand Slam Australia Terbuka.
Setelah tersingkir pada babak awal dalam tiga ajang di Australia, Aldila/Kato pun memutuskan tampil dalam turnamen berlevel lebih rendah, yaitu WTA 250 Hua Hin, Thailand, untuk menemukan pola bermain yang tepat dan menumbuhkan rasa percaya diri. Hasilnya, mereka menjadi juara. Namun, semifinalis WTA 1000 Indian Wells 2023 itu belum bisa konsisten hingga kalah pada babak pertama di Abu Dhabi, pekan lalu.
Seperti pernah dikatakan Aldila, persaingan pada nomor ganda lebih sulit diterka dibandingkan tunggal. Apalagi, karena tenis merupakan persaingan profesional, peserta nomor ganda bisa bergonta-ganti pasangan.
Tak akan mudah
Pada persaingan tunggal putri, petenis nomor satu dunia, Iga Swiatek, mengatakan, tak akan mudah baginya untuk kembali menjadi juara di Doha seperti pada 2022 dan 2023. Tantangan di Doha pada 2024 dinilainya sebagai tantangan yang berbeda dibandingkan dengan dua edisi sebelumnya.
Tentu saja dua gelar sebelumnya menjadi pengingat bahwa saya punya kemampuan yang baik. Namun, saya melupakan momen itu dan lebih memilih fokus ke depan. Tidak akan mudah juara untuk ketiga kalinya.
Swiatek menjuarai Doha 2022 dan 2023 saat dia mendominasi persaingan tunggal putri. Gelar dari Doha menjadi bagian dari delapan gelar juaranya pada 2022 dan enam gelar pada tahun berikutnya.
”Tentu saja dua gelar sebelumnya menjadi pengingat bahwa saya punya kemampuan yang baik. Namun, saya melupakan momen itu dan lebih memilih fokus ke depan. Tidak akan mudah juara untuk ketiga kalinya,” tutur Swiatek pada Eurosport.
Melupakan momen yang telah terjadi tak hanya berlaku untuk memori yang baik. Swiatek pun melupakan kekalahan pada babak ketiga Australia Terbuka, pada Januari, turnamen terakhir yang diikutinya.
Dia mendapat undian berat di Melbourne Park, tetapi bisa mengatasi perlawanan Sofia Kenin dan Danielle Collins pada dua babak pertama. Namun, langkahnya dihentikan petenis berusia 16 tahun, Noskova, pada babak ketiga.
Selain Australia Terbuka, petenis Polandia itu baru mengikuti satu turnamen lainnya, yaitu Piala United. Dalam kejuaraan beregu campuran ini, Swiatek selalu menang dalam lima pertandingan nomor tunggal hingga mengantarkan timnya ke final. Akan tetapi, Polandia kalah 1-2 dari Jerman di final.
Upaya untuk menciptakan hattrick juara di Doha akan dimulai pada babak kedua setelah mendapat bye di babak pertama. Lawannya adalah Sorana Cirstea pada pertandingan yang akan berlangsung Senin malam waktu setempat.
Potensi lawan berat akan ditemui pada babak ketiga, yaitu unggulan kedelapan, Jelena Ostapenko. Swiatek juga berada pada paruh undian atas bersama unggulan lain, di antaranya Ons Jabeur, Maria Sakkari, dan Barbora Krejcikova.
Empat kali juara Grand Slam, Naomi Osaka, juga berada pada bagian undian yang sama dengan Swiatek. Mantan petenis nomor satu dunia itu juga akan memulai penampilan di babak pertama. Dia akan berhadapan dengan unggulan ke-15, Caroline Garcia, petenis yang mengalahkan Osaka pada babak pertama Australia Terbuka. (AFP)