Megawati Hangestri Pertiwi ”Membeli” Konsistensi di Korea Selatan
Jika konsistensi bak barang mahal bagi atlet, pevoli Megawati ”Megatron” Hangestri sukses membelinya berkat kerja keras.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·5 menit baca
Bagi seorang atlet, konsistensi adalah barang mahal. Mereka bisa tampil gemilang pada awal karier, tetapi belum tentu performa terus terjaga sepanjang perjalanan. Namun, pevoli Megawati ”Megatron” Hangestri Pertiwi mampu ”membeli” barang mahal itu dengan sikap adaptif dan kerja keras di Liga Voli Korea.
Sudah empat bulan berlalu sejak pevoli Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, menyita perhatian publik voli Korea Selatan. Sebelum menjalani debut di Korea V League atau Liga Voli Korea bersama Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks, sorotan kepada Megawati lebih karena penggunaan hijab. Sebagai pemain Muslim pertama di Liga Korea, kehadiran Megawati yang mengenakan hijab saat bermain voli menjadi fenomena baru di kompetisi tersebut.
Saya ingin bisa menampilkan yang terbaik, menang terus pada setiap pertandingan. Tujuannya tentu agar bisa selangkah demi selangkah menuju juara. Semua pemain berharap begitu.
Sorotan kepada Megawati lantas berubah pada kemampuannya di lapangan. Megawati menciptakan debut cemerlang bersama Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks di Korea V League atau Liga Voli Korea, Oktober 2023. Spiker berusia 24 tahun ini menandai karier pertamanya di Korea Selatan dengan menjadi pemain kunci dalam kemenangan Red Sparks atas Hwangseong IBK Altos. Pevoli yang dijuluki ”Megatron” oleh pencinta voli Tanah Air ini pun terpilih sebagai most valuable player (MVP) laga tersebut.
Megawati kemudian terpilih sebagai MVP putaran pertama setelah membantu Red Sparks membukukan empat kemenangan dari enam pertandingan. Penghargaan itu diberikan kepada Megawati setelah meraih hampir separuh suara dari 31 pemilik suara yang berasal dari media-media di Korea Selatan. Dia menjadi pemain asing Asia pertama yang meraih penghargaan tersebut di Liga Voli Korea.
”Saya ingin bisa menampilkan yang terbaik, menang terus pada setiap pertandingan. Tujuannya tentu agar bisa selangkah demi selangkah menuju juara. Semua pemain berharap begitu,” ucap Megawati dalam wawancara dengan News 1 Korea.
Setelah tampil gemilang pada putaran pertama, Megawati masih menjadi andalan klub kendati Red Sparks sempat terpuruk pada putaran kedua dan ketiga. Pevoli berpostur 185 sentimeter ini mampu mengantar Red Sparks bangkit mulai putaran keempat. Adapun hingga pertandingan putaran kelima, Jumat (16/2/2024), dia masih meneguhkan dominasinya di ”Negeri Ginseng”.
Megawati menduduki peringkat keenam dengan total 605 poin dari 28 pertandingan yang dilakoni. Adapun tingkat kesuksesan serangan pemain asal Jember, Jawa Timur, ini mencapai 43,87 persen, keempat terbaik di liga.
Tak hanya itu, Megawati juga terpilih masuk ke tim ”All Star” Liga Voli Korea. Pemain favorit liga voli amatir Indonesia, Livoli, tiga edisi berturut-turut ini mendapatkan rekomendasi dari tim ahli untuk mengikuti laga All Star pada akhir Januari 2024 itu.
Kini, mimpi Megawati untuk mengantarkan Red Sparks ke jalur juara semakin dekat. Sebelum pertandingan melawan Al Pepper, Jumat (16/2/2024) pukul 17.00 WIB, Megawati dan rekan setim menempati peringkat keempat klasemen sementara dengan 44 poin. Mereka hanya terpaut satu poin dari GS Caltex Seoul Kixx yang berada pada posisi ketiga.
Liga Voli Korea yang dimulai 14 Oktober 2023 hingga 7 April 2024 ini terdiri dari musim reguler yang terdiri dari enam putaran dan fase playoff untuk menentukan gelar juara. Pada musim reguler, total tujuh tim berlomba-lomba meraih sebanyak mungkin poin untuk menduduki posisi teratas klasemen akhir. Pemuncak klasemen akan langsung menuju laga penentuan juara.
Adapun peringkat kedua dan ketiga harus menjalani laga playoff semifinal untuk memperebutkan tempat di pertandingan final. Apabila peringkat keempat hanya berselisih 3 poin dari peringkat ketiga, maka laga playoff lebih dulu melibatkan kedua tim tersebut.
Red Sparks dapat mengamankan posisi tiga klasemen jika berhasil menaklukkan AI Pepper, tim juru kunci klasemen sementara, untuk membawa pulang tiga poin. Kemenangan akan mengantar mereka menggusur GS Caltex Seoul Kixx yang gagal menambah torehan poin setelah kalah dari Gimcheon Korea Expressway Hi Pass. Hasil itu juga membuat Megawati dan kawan-kawan menembus playoff.
Apabila posisi tiga besar dapat bertahan hingga akhir putaran keenam, Megawati akan semakin menambah catatan gemilangnya. Sebab, keberhasilan menembus playoff akan menuntaskan dahaga Red Sparks tujuh tahun lamanya. Dengan konsistensi Megawati, bukan hal mustahil untuk mewujudkannya.
Melahap latihan tambahan
Konsistensi Megawati sendiri tak lepas dari kemampuan adaptasinya yang bagus. Tak hanya perkara cuaca dan makanan, pemain yang memperkuat timnas Indonesia sejak usia 18 tahun ini juga mampu beradaptasi dengan pelatihan keras yang dirancang timnya.
Bergabung dengan latihan Sparks sejak Juli, Megawati menjalani program latihan yang jauh lebih intens dan keras. Kepada News 1 Korea, Megawati berkata, ia sampai menangis dan merasa frustrasi dengan latihan yang lebih berfokus mengasah pertahanan individu dan mengasah kerja sama double ataupun tim.
Tak jarang Megawati pun melakoni latihan tambahan. Pada awal Januari 2024, Megawati mengatakan, latihan tambahan merupakan kunci untuk meningkatkan penampilan. Di sisi lain, mantan pemain Jakarta Pertamina Fastron itu juga kerap merasa tidak puas dengan performanya.
”Saya berlatih lagi karena kemarin-kemarin belum puas dengan performa. Saya melakukan latihan lagi tentunya untuk menghasilkan permainan yang lebih baik lagi,” tutur Megawati dalam Youtube Red Sparks.
Saat menang atas Hi Pass pada laga pekan lalu, Megawati juga menyebut bahwa kunci kemenangan timnya ialah latihan tambahan. Pelatih Red Sparks Ko Hee-jin tak segan menggembleng anak-anak asuhannya dengan latihan yang lebih keras.
Mantan manajer timnas voli putri Indonesia, Loudry Maspaitella, menilai, kerja keras Megawati dalam latihan itulah yang membuatnya berhasil ”membeli” konsistensi di Korea Selatan. Sejak awal, menurut Loudry, Megawati memiliki bekal mental baja yang mengiringi kemampuan luar biasanya dalam mencetak poin.
Dengan latihan keras di Korea Selatan yang intensitasnya lebih tinggi daripada di Indonesia, baik bersama klub maupun timnas, kemampuan Megawati itu terus terasah. Namun, terpenting, Loudry melihat Megawati juga meningkatkan keahlian pada aspek lain, terutama pertahanan.
”Soal spike, kemampuan Megawati tidak diragukan lagi. Menariknya, defend dia juga lebih bagus sekarang. Dia menunjukkan perkembangan dalam hal bagaimana dia bereaksi saat diserang, bagaimana mengejar bola, bagaimana dia lari ke sana-ke sini pontang-panting. Hal yang sebelumnya jarang terlihat,” tutur Loudry.
Loudry, yang juga merupakan Wakil Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia, berharap Megawati mendapatkan banyak pelajaran berharga di Korea Selatan. Itu akan menjadi bekal Megawati melangkah lebih jauh lagi di dunia voli internasional. Megawati pun akan semakin menginspirasi pevoli putri Tanah Air, khususnya para atlet muda.
Kurang dari dua bulan lagi Megawati akan mencapai akhir perjalanannya di Korea Selatan musim ini. Berhasil mencapai tangga juara atau tidak, kiprah Megawati menjadi bukti bahwa konsistensi dapat dicapai dengan kerja keras dan kemauan tinggi, di mana pun tempatnya.