Perjalanan Naomi Osaka terhenti pada perempat final WTA 1000 Doha. Sementara Iga Swiatek lolos ke semifinal.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
DOHA, KAMIS — Salah satu persaingan yang dinanti, yakni Iga Swiatek dan Naomi Osaka, dalam semifinal turnamen WTA 1000 Doha batal terjadi. Ketika Swiatek telah menanti di posisi empat besar, Osaka tersingkir di perempat final.
Swiatek melangkah ke semifinal setelah mengalahkan Victoria Azarena dengan skor 6-4, 6-0 pada perempat final di Khalifa International Tennis & Squash Complex, Qatar, Kamis (15/2/2024) malam waktu setempat atau Jumat dini hari waktu Indonesia. Dia menyusul petenis lain yang menang lebih dulu dan akan berhadapan pada semifinal, yaitu Anastasia Pavkyuchenkova dan Elena Rybakina.
Swiatek berpeluang bertemu Osaka jika petenis Jepang ini menang atas Karolina Pliskova. Laga Swiatek melawan Osaka akan menarik karena mempertemukan petenis nomor satu dunia dan petenis yang pernah berada di posisi tersebut. Mereka pun sama-sama memiliki empat gelar juara Grand Slam, jumlah terbanyak dari petenis tunggal putri yang aktif setelah Venus Williams (7 gelar).
Namun, Osaka gagal membalas kekalahan dari Pliskova yang terjadi pada babak kedua WTA 500 Brisbane, Australia, pada Januari. Petenis Jepang itu kalah dalam dua kali tiebreak 6-7 (6), 6-7 (5).
Pliskova bisa mengatasi rasa letihnya setelah selalu bermain tiga set pada tiga babak sebelumnya. Dia pun mempertahankan performanya setelah menjadi juara turnamen di Romania, pekan lalu, lalu langsung terbang selama sepuluh jam menuju Doha. Sementara Osaka sebenarnya mendapat keuntungan karena menang walkover (WO) atas Lesia Tsurenko pada babak ketiga.
Osaka mendapat kesempatan merebut set pertama ketika unggul 5-3 saat tiebreak, tetapi Pliskova bisa menyeimbangkan skor. Adapun pada set kedua, Osaka menyamakan skor menjadi 5-5 ketika tiebreak setelah tertinggal 0-3. Namun, forehand keras Pliskova serta pengembalian servis dari Osaka yang tak akurat membuat langkah Osaka terhenti.
”Rasanya luar biasa bisa mengalahkan petenis-petenis top dunia, terutama Naomi. Saya senang tidak usah bermain hingga tiga set karena itu akan semakin menyulitkan,” komentar Pliskova.
Mantan petenis nomor satu dunia asal Ceko itu harus bersiap menghadapi tantangan berat berikutnya, yakni melawan Swiatek. Pliskova selalu kalah dalam tiga pertemuan dengan petenis Polandia tersebut, salah satunya dalam kekalahan terburuk dengan skor 0-6, 0-6 pada final WTA 1000 Roma 2021. Apalagi, perjalanan Pliskova dan Swiatek menuju semifinal di Doha pun begitu kontras.
Ketika Pliskova selalu bermain tiga set dalam tiga dari empat pertandingan, Swiatek tak kehilangan satu set pun. Sebelum menang atas Azarenka, dia mengalahkan Ekaterina Alexandrova 6-1, 6-4 dan Sorana Cirstea 6-1, 6-1.
Dia pun menyatakan kegembiraannya bisa mengalahkan Azarenka, salah satu petenis terbaik yang dilihat Swiatek ketika remaja. ”Saya bangga bisa berada dalam satu lapangan dan mengalahkannya,” kata Swiatek.
Jika lolos ke final dan bisa mengalahkan Pavlyuchenkova atau Rybakina dalam laga puncak, Swiatek akan menjuarai WTA Doha untuk tiga tahun beruntun. Tunggal putri terakhir yang menjuarai sebuah turnamen dalam tiga musim beruntun adalah Serena Williams saat menjuarai WTA 1000 Miami 2013-2015.
Rasanya luar biasa bisa mengalahkan petenis-petenis top dunia, terutama Naomi.
Sinner bertahan
Dari turnamen putra ATP 500 Rotterdam, unggulan teratas, Jannik Sinner, mendapat pelajaran dari kemenangan atas Gael Monfils, dengan skor 6-3, 3-6, 6-3, pada babak kedua. Apalagi, Monfils adalah petenis berpengalaman yang pernah menempati ranking keenam dunia.
”Saya sempat kehilangan momentum pada set kedua dan situasi berubah dengan cepat. Pertandingan seperti tadi memberi pelajaran, terutama dalam faktor mental. Saat tidak bermain dengan baik, setidaknya saya harus tetap berusaha untuk keluar dari masalah,” tutur Sinner dalam laman resmi ATP.
Sinner, yang akan melawan Milos Raonic pada perempat final, tampil di Rotterdam, Belanda, setelah menjuarai Australia Terbuka. Gelar yang didapatnya di Melbourne Park pada Januari menjadi gelar pertama petenis Italia tersebut dari arena Grand Slam. Dia pun antusias mengetahui perjalanan berikutnya setelah juara di Australia.
Ketika Sinner masih bisa bertahan, dua unggulan lain tersingkir pada babak kedua. Mereka adalah Holger Rune (3) dan Hubert Hurkacz (4). Rune kalah dari Alexander Shechenko 4-6, 6-1, 3-6, sedangkan Hurkacz disingkirkan Tallon Griekspoor 7-6 (5), 6-7 (5), 6-7 (4). (AFP)