Inter Milan tak terbendung. Kemenangan atas Atalanta membuat mereka unggul 12 poin di puncak klasemen.
Oleh
PRASETYO EKO PRIHANANTO
·3 menit baca
MILAN, KAMIS — Rasanya hanya keajaiban yang akan bisa menghentikan Inter Milan dari scudetto musim ini. Mereka terus melaju meninggalkan para pesaing menuju titik finis dengan meraih kemenangan demi kemenangan.
Terakhir, Inter memetik tiga poin setelah mengalahkan Atalanta, 4-0, Kamis (29/2/2024) dini hari WIB. Hasil itu membuat tim asuhan Simone Inzaghi ini memperlebar jarak keunggulan atas pesaing terdekat, Juventus, menjadi 12 poin dengan menyisakan 12 pertandingan lagi.
Kemenangan meyakinkan di Stadion Giuseppe Meazza itu juga memperpanjang rentetan kemenangan Inter di seluruh kompetisi menjadi 11 pertandingan. Juventus yang sempat menempel pun seperti kehabisan napas sehingga kini tertinggal cukup jauh.
Meski kehilangan sejumlah pemain kunci, penampilan Inter seperti tak terpengaruh. Melawan Atalanta, salah satu tim yang berbahaya di Serie A, Inter bermain tanpa Francesco Acerbi, Hakan Calhanoglu, dan Marcus Thuram.
”Kami merasa bagus. Ini adalah bagian dari proses yang telah berlangsung selama beberapa tahun,” kata bek Inter, Alessandro Bastoni, kepada media DAZN.
Menurut Bastoni, mereka telah tampil bersama selama beberapa tahun sehingga bisa mengerti peran masing-masing. Jika ada pemain yang absen, pemain lain akan otomatis mampu mengisinya.
”Kami memiliki sejumlah pemain yang telah bersama bertahun tahun, dan kami kian dewasa,” ujarnya.
Bek Matteo Darmian mengawali kemenangan Inter pada menit ke-26. Itu merupakan gol pertama musim ini bagi bekas pemain Manchester United itu. Lautaro Martinez menyusul dengan golnya yang ke-26 musim ini jelang turun minum.
Martinez gagal menciptakan brace setelah kiper Atalanta, Marco Carnesecchi, menggagalkan tendangan penaltinya, sembilan menit usai istirahat. Untungnya, Federico Dimarco mampu memanfaatkan bola pantulan penalti itu untuk menambah keunggulan Inter.
Namun, pertandingan itu bisa tidak berlangsung lancar bagi Inter seandainya VAR tidak ”cawe-cawe”. Sebelum gol Darmian, tepatnya menit ke-11, striker Atalanta, Charles De Ketelaere, membobol gawang Yann Sommer.
Hanya saja, gol tersebut dianulir setelah pengecekan VAR yang cukup panjang. Pasalnya, dalam proses terjadinya gol tersebut, seorang pemain Atalanta, Aleksei Miranchuk, dianggap handball.
Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini pun terlihat sangat berang dengan keputusan VAR itu. Terlebih lagi, mereka lagi-lagi menjadi korban handball, kali ini oleh Hans Hateboer yang berbuah penalti untuk Inter.
Kekalahan telak itu membuat Atalanta tertahan di posisi kelima klasemen Serie A, dua poin di bawah Bologna dalam persaingan menuju zona Liga Champions.
Selepas insiden gol De Ketelaere yang dianulir, Inter mendominasi pertandingan. Pemain pengganti Davide Frattesi melengkapi kemenangan Inter melalui golnya pada menit ke-71 melalui sundulan memanfaatkan umpan tendangan bebas Alexis Sanchez.
”Hattrick” Osimhen
Pada pertandingan lain, striker Napoli, Victor Osimhen, mencetak hattrick saat mereka menang telak 6-1 atas Sassuolo. Khvicha Kvaratskhelia mencetak brace dan Amir Rrahmani satu gol melengkapi kemenangan yang membuka harapan untuk masuk ke zona Eropa.
Penampilan Osimhen melawan Sassuolo membuktikan ketajaman striker asal Nigeria itu. Sejak kembali dari memperkuat negaranya di Piala Afrika, ia telah mencetak lima gol dari tiga pertandingan di semua kompetisi.
”Kami sudah tahu bahwa Osimhen adalah pemain hebat. Kami sangat merindukannya. Jika Osi tampil seperti itu, semuanya menjadi lebih mudah,” kata pemain Napoli, Matteo Politano, yang memberi dua asis untuk gol Osimhen, kepada DAZN.
Napoli sementara masih menempati posisi kesembilan di klasemen, terpaut empat poin dari AS Roma yang berada di posisi keenam atau zona Eropa.
Napoli kini tertinggal 29 poin dari Inter, sebuah bukti betapa buruknya penampilan mereka dalam mempertahankan gelar Serie A yang mereka rebut musim lalu. Meskipun Roma masih dalam jangkauan, mereka akan sulit mengejar Bologna yang terpaut delapan poin. Apalagi, mereka harus menghadapi laga berat akhir pekan ini melawan Juventus.
”Kami membutuhkan kemenangan itu dan hari ini menunjukkan bahwa kami adalah tim yang bagus,” tambah Politano. (AFP)