Qarrar Firhand Ali, Pebalap Cilik Gokart Dunia yang Pantang Menyerah
Sejak usia 5 tahun, Qarrar Firhand sudah digembleng menjadi pebalap. Kini, dia sedang menempa dirinya di Italia.
Oleh
SUTTA DHARMASAPUTRA
·4 menit baca
Crema catalana atau Panna ccota di Santa La Pizza Buona E Giusta di Desenzano del Garda, Italia, terkenal kelezatannya. Seusai menikmati piza marinara dan margherita rasa mozzarella, serta spaghetti santa with octopus, camilan penutup itu sungguh terasa nikmat di mulut.
Begitu disajikan, spontan Qarrar Firhand Ali pun langsung menyahut memintanya. ”Saya mau....” Namun, ternyata, pebalap cilik berusia 13 tahun itu hanya boleh menikmatinya satu suap sendok kecil.
”Qarrar harus jaga berat badannya. Beratnya sekarang 47,5 kilogram. Dia tidak boleh melebihi 50 kilogram,” sela sang ayah, Firhand Ali.
Qarrar pun harus rela mencecap satu sendok kecil pannaccota lezat itu sebagi penutup pasta vegetarian yang telah disantapnya. Setelah itu, dia hanya bisa menyaksikan pannaccota itu dilahap habis para pemimpin redaksi yang makan siang bersamanya di resto pinggir danau berwarna hijau jernih yang indah itu.
Itu hanya sebagian kecil dari tantangan berat yang harus dijalani Qarrar Firhand Ali, yang sedang sekolah balap Gokart di South Garda Karting, Lonato, Italia. Pebalap cilik itu sedang menempa diri sebagai pebalap profesional gokart tingkat dunia. Tujuan berikutnya adalah Formula 4, Formula 3, Formula 2, hingga berujung pada Formula 1.
Sepulang sekolah di Internasional School Brescia di Italia, Qarrar pun harus mengolah raganya di pusat kebugaran, sekitar dua jam. Salah satu latihan terberat, lehernya harus ditarik sampai dengan 20 kilogram untuk melatih kekuatan otot lehernya. Orang normal, biasanya hanya mampu ditarik sekitar 10 kilogram.
Dari 52 minggu setahun, sebagian besar waktunya digunakan untuk berlomba dan latihan. Sebanyak 14 minggu untuk tes, 27 minggu untuk balap, hanya 11 minggu saja yang bisa digunakan untuk beristirahat. ”Saya pernah menabrak tembok karena tidak bisa ngerem. Mulut berdarah sedikit,” papar Qarrar menceritakan luka yang pernah dialaminya saat balapan.
Segudang prestasi
Qarrar telah konsisten dan penuh totalitas menekuni olahraga balap ini sejak usia 5 tahun. Ayahnya, Firhand, yang juga pebalap Asia melatihnya sejak kecil
Banyak prestasi yang kini telah diraih Qarrar sebagai pebalap Gokart amatir ataupun profesional. Setelah banyak menjuarai balapan Gokart di Indonesia dan Asia, Qarrar pun merambah ke tingkat dunia.
Saat berusia 11 tahun, Qarrar mengikuti sekolah balap di Italia. Masuk kelas mini, dia menempati ranking 5 dunia. Saat usia 12 tahun dan masuk kelas yunior, dia menempati urutan ketiga dunia dan nomor dua di Italia.Tahun 2023, Qarrar telah menorehkan juara 1 di Kejuaraan Nasional Italia Kelas Junior ROK Championship Round 6. Selain itu, dia menjadi pemenang kedua Overall Junior Italian ROK Cup Championship, pemenang ketiga Junior ROK World Super Final Levanto Trophy, dan menempati peringkat kelima ROK Junior Trofeo Delle Industrie Championship Italia.
Saya pernah menabrak tembok karena tidak bisa ngerem. Mulut berdarah sedikit.
Saat ini, di usia 13 tahun, Qarrar telah masuk peringkat pebalap gokart tingkat profesional tertinggi dan dalam tiga pertandingan terakhir dia menempati posisi ke-10 dan ke-9. Tahun 2024, Qarrar menempati peringkat ke-10 World Series Karting Champion Cup dan peringkat ke-9 Junior WSK Super Master Series 2024 Franciacorta Round 3. Kecepatan tertinggi yang pernah dicapai Qarrar saat ini adalah 138 kilometer per jam.
”Ada yang tidak mencapai garis finis karena sempat tabrakan,” jelas Firhand.
”Sport science”
Banyak hal yang masih harus dipelajari Qarrar untuk meraih mimpinya menjadi pebalap Formula 1. Paling utama yang perlu dipelajari adalah melatih mental, selain latihan teknis balap yang profesional. Hal ini yang membulatkan tekad sang ayah untuk menyekolahkannya di Italia meskipun biayanya sangat besar.
Salah satu latihan mental dan psikologi yang sekarang ini dijalani Qarrar adalah belajar mengambil keputusan dengan cepat, tidak over thinking. Saat tes dilakukan, Qarrar dideteksi dengan mesin, lebih banyak merespons dengan menggunakan otak di bagian mana.
”Ini Mekkah-nya semua pebalap roda empat untuk pebalap di bawah usia 15 tahun,” tegas Firhand.
Firhand berterima kasih atas dukungan pemerintah, melalui badan usaha milik negara (BUMN), yaitu Pertamina, Telkomsel, BTN, dan juga swasta, yaitu Eiger. Bantuan pembiayaan juga diberikan oleh pabrikan, yaitu Paroline yang merekrut Qarrar sebagai pebalap. Qarrar saat ini sudah direkrut tim pabrikan Paroline dengan harga khusus sebagai pembalap utama dari total enam hingga tujuh pembalap di sana.
Saki H Bramono, Vice President Corporate Communication PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), berharap suatu saat kelak Qarrar bisa menjadi pebalap papan atas Formula 1 dan menjadi kebanggaan Indonesia. Oleh karena itu, sejak tiga tahun lalu, Telkomsel memberikan dukungan pada pengembangan diri Qarrar.
Saat ditanya apa pesannya untuk anak muda Indonesia seusianya atau juga pebalap muda, Qarrar pun mengajak semua untuk tidak mudah menyerah menghadapi berbagai tantangan atau kesulitan.
”Sekarang, aku sudah ranking nomor tiga di dunia,” kata Qarrar sambil tersenyum tipis.
Kalau hanya menahan godaan Panna ccota, rupanya sudah bukan hal berat bagi Qarrar. Banyak tantangan yang sudah, sedang, dan masih harus dia hadapi dan lewati ke depan. Semoga kelak, mimpi Qarrar menjadi nyata. Menjadi pebalap Indonesia papan atas di Formula 1.