Lewis Hamilton belum memiliki kepercayaan diri memacu Mercedes W15 di Jeddah karena bagian belakang mobil tidak stabil.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
JEDDAH, KAMIS — Lewis Hamilton belum memiliki kepercayaan diri untuk memacu habis Mercedes W15 karena keseimbangan bagian belakang masih minim sehingga ban belakang sering tergelincir saat melewati tikungan-tikungan kecepatan tinggi. Dia juga kehilangan tenaga mesin di akhir sesi latihan bebas kedua Formula 1 di sirkuit jalan raya Jeddah Corniche, Arab Saudi, Jumat (8/3/2024) dini hari WIB. Hasil yang diraih Hamilton ini berkebalikan dengan rekan setimnya, George Russell, yang bisa kompetitif.
Hamilton mengakhiri sesi latihan kedua di posisi kedelapan. Sementara Russell menempati posisi kedua di belakang pebalap Aston Martin, Fernando Alonso, yang tercepat. Ini hasil yang kontras bagi Mercedes karena Hamilton tidak bisa tampil sesolid Russell. Kondisi yang sama terjadi dalam seri pembuka akhir pekan lalu di Bahrain.
”Ya, hari yang biasa terjadi di sini, hanya kurang percaya diri dengan bagian belakang mobil. Kami melakukan sejumlah penyetelan mobil dari sesi ke sesi, melakukan sedikit perubahan. Tetapi, penyebab masalah pada bagian belakang masih ada dan saya kesulitan dengan itu. Jadi, saya mengalami beberapa kali momen besar di sana,” ujar Hamilton.
Menjelang akhir sesi latihan kedua, Hamilton sempat kehilangan daya cengkeram ban belakang sehingga mobilnya sempat bergoyang keras dalam kecepatan tinggi. Kendala itu disusul dengan tenaga mesin yang hilang sehingga dia harus mengakhiri FP2 lebih awal, dan kembali ke garasi.
”Di area kecepatan tinggi tersebut Anda perlu memiliki keyakinan penuh pada bagian belakang mobil dan saya belum memiliki itu,” ungkap Hamilton.
Sirkuit jalan raya Jeddah Corniche berkarakter sangat cepat, dengan lintasan lurus panjang serta tikungan-tikungan kecepatan tinggi. Para pebalap sering menyerang tikungan dengan sangat agresif sehingga badan mobil hanya berjarak beberapa sentimeter dari dinding pembatas lintasan saat keluar dari tikungan. Kondisi itu tidak mungkin dilakukan oleh pebalap jika tidak yakin dengan keseimbangan mobilnya.
”Kami akan mempelajari data malam ini untuk melihat bagaimana kami bisa lebih baik. George jelas di posisi yang lebih menggembirakan dengan mobil hari ini. Kami mengambil arah yang sedikit berbeda. Jadi, semoga kami bisa belajar dari itu dan menemukan solusi yang tepat,” ujar juara tujuh kali Formula 1 itu.
Terkait dengan potensi kualifikasi, Hamilton menilai, jika dia bisa mendapatkan mobil yang lebih stabil, ada peluang untuk lebih kompetitif.
Penyebab masalah pada bagian belakang masih ada dan saya kesulitan dengan itu.
”Yang saya inginkan adalah bagian belakang yang stabil dan kemudian saya akan senang. Jadi, itu yang kami kerjakan,” ujar Hamilton.
Peluang peningkatan setelan mobil Hamilton terbuka karena mobil yang dipacu oleh Russell sangat stabil. Pebalap muda Inggris itu pun bisa menempati posisi kedua di akhir FP2. Dia memang melakukan program yang sedikit berbeda dengan Hamilton, untuk mendapatkan data sebanyak mungkin untuk memaksimalkan performa W15.
”Menyenangkan kembali ke trek di Jeddah ini. Ini sirkuit yang sangat cepat jadi itu menyenangkan. Kami tidak memiliki mobil yang berada dalam setelan terbaik dan FP2 sedikit kurang teratur. Catatan waktu terlihat bagus dalam satu putaran, tetapi kami tidak terlalu yakin di mana kami berada dalam long runs (ritme pace balapan),” kata Russell.
”Kami melakukan banyak pengujian dalam FP1 dengan setelan yang berbeda di setiap mobil. Kami kemudian melakukan beberapa perubahan untuk FP2 untuk berusaha lebih mempelajari W15. Ini masih awal. Ini baru balapan kedua musim ini dan sirkuit kedua yang kami jalani dengan sangat serius. Kami perlu terus mempelajari dan semua orang akan bekerja keras sepanjang malam untuk meraih performa lebih besar,” kata Russell.
”Sekali lagi ini sangat ketat, jadi kita lihat saja apa yang bisa kami lakukan besok,” ungkap Russell terkait kualifikasi.
Terkait dengan peningkatan performa W15 di Jeddah, Direktur Trackside Engineering Mercedes Andrew Shovlin menilai, data yang diperoleh dari FP1 dan FP2 kurang maksimal sehingga perlu data lebih lagi untuk menentukan setelan maksimal.
”Kami melakukan sejumlah setelah di sepanjang sesi hari ini. Yang paling utama, ini tidak terasa seperti kami mengakhiri dengan semua mobil di dalam posisi terbaik. Putaran satu lap kacau dan diusik oleh keberadaan banyak mobil di lintasan. Sesi yang lebih bersih akan membantu, tetapi kami juga kekurangan sedikit daya cengkeram dalam kecepatan tinggi. Kami akan mencari solusi untuk itu,” ujar Shovlin.
”Sesi long run kami juga tidak terlalu panjang, di mana itu kurang ideal. Kami memiliki pace yang lumayan, tetapi tidak satu pun pebalap yang senang dengan keseluruhan keseimbangan (mobil). Kesimpulannya adalah kami perlu menemukan waktu putaran dalam semalam. Sisi positifnya adalah kami memiliki banyak area untuk menemukan itu,” kata Shovlin.