Wapres Klub Persiraja Banda Aceh Dipukuli Orang di Jakarta
Polisi telah menahan terduga pelaku, tetapi pihak Persiraja mendesak agar otak pemukulan diungkap.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wakil presiden klub sepak bola Persiraja Banda Aceh, Iswahyudi, dipukuli oleh sekelompok orang tidak dikenal di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Sabtu (8/3/2024). Pemukulan itu terjadi saat Iswahyudi mendampingi Persiraja menguji stadion.
Persiraja akan menjalani pertandingan playoff promosi Liga 2 2023/2024 melawan Maluku Utara United pada Minggu (9/3/2024). Pertandingan itu memperebutkan satu tiket untuk lolos ke Liga 1 musim depan.
Manajer Persiraja Ridha Mafdhul Gidong menuturkan, saat tiba di Stadion Madya, Jakarta, sekelompok orang mendatangi Iswahyudi. Sempat terjadi adu mulut, lalu beberapa orang memukuli Iswahyudi.
Dalam video yang dibagikan oleh tim Persiraja, seseorang terkena tinju pada bagian muka. ”Kami punya rekaman, akan diproses (hukum),” kata Ridha.
Persiraja Banda Aceh akan menghadapi Malut United dalam pertandingan final leg kedua perebutan juara ketiga Liga 2 Pegadaian. Pemenang pertandingan itu akan lolos ke Liga 1 musim depan.
Pada pertandingan leg pertama pada Selasa (5/3/2024) di Stadion Langsa, Aceh, berakhir imbang tanpa gol. Pertandingan leg kedua Persiraja bertindak sebagai tim tamu. Maluku United menggunakan Stadion Madya Jakarta sebagai kandang.
Dihubungi terpisah, Kepala Kepoisian Resor Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengatakan, beberapa orang yang diduga terlibat dalam pemukulan terhadap Wakil Presiden Persiraja telah ditangkap. ”Saat ini dalam proses pemeriksaan,” kata Susatyo.
Sementara itu, Presiden Persiraja Banda Aceh Nazaruddin Dek Gam mengapresiasi kinerja kepolisian karena dengan cepat menahan terduga pelaku. Namun, Nazaruddin mendesak kepolisian agar mengungkapkan siapa dalang di balik pemukulan tersebut. Dia menduga ada aktor di belakangnya.
Klub Persiraja Banda Aceh
Di luar kasus pemukulan tersebut, Nazaruddin juga meminta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) agar menugaskan wasit yang memiliki lisensi FIFA untuk memimpin pertandingan Persiraja melawan Malut.
Beberapa orang yang diduga terlibat dalam pemukulan terhadap Wakil Presiden Persiraja telah ditangkap.
Nazaruddin menilai, wasit yang memimpin pertandingan leg pertama tidak profesional karena banyak pelanggaran, tetapi wasit tidak meniup peluit. Persiraja juga melaporkan wasit kepada Satgas Antimafia Bola.