Bekal positif di San Siro wajib dimaksimalkan Inter Milan. ”I Nerazzurri” berpeluang jadi duta terbaik Italia di Eropa.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MADRID, SELASA — Pelatih Inter MilanSimone Inzaghi adalah wajah dari generasi baru pelatih muda kelas wahid asal Italia. Setelah tidak terbendung di Liga Italia, Inzaghi perlu membuktikan tangan dinginnya untuk membantu Inter kembali tampil apik di Liga Champions musim ini.
Inter memang mampu menembus partai puncak kompetisi antarklub paling prestisius di Eropa musim lalu. Mereka hanya tumbang, 0-1, dari Manchester City di Istanbul, Turki. Agar capaian itu tidak sekadar dianggap keberuntungan belaka, ”I Nerazzurri” perlu kembali menunjukkan kualitas untuk bersaing dengan tim-tim terbaik Eropa pada musim ini.
Demi hal itu, Inzaghi bisa memulai dengan membantu Inter mengamankan atau menambah keunggulan agregat, 1-0, atas Atletico Madrid ketika menjalani laga kedua babak 16 besar di Stadion Wanda Metropolitano, Kamis (14/3/2024) pukul 03.00 WIB. Jika bisa menyingkirkan Atletico, Inter berpeluang kembali menjadi tim Italia dengan prestasi terbaik di Liga Champions.
Pasalnya, dua dari tiga tim lainnya telah angkat koper. AC Milan tersisih di fase grup, lalu melanjutkan petualangan di Eropa pada ajang Liga Europa. Lazio pun telah disingkirkan Bayern Muenchen di babak 16 besar, pekan lalu. Adapun Napoli memiliki misi superberat untuk mengalahkan Barcelona di Spanyol pada laga kedua fase perdelapan final.
Setelah unggul berkat gol Marko Arnautovic, Inter menggenggam kans positif untuk melaju ke babak perempat final. Rekor Inter pada dua lawatan terakhir ke Spanyol tidak terlalu buruk. Mereka menahan Real Sociedad, 1-1, di fase grup musim ini, lalu bermain imbang, 3-3, di markas Barcelona pada edisi 2022-2023.
Seri dari kandang Atletico sudah cukup bagi Inter untuk lolos ke babak selanjutnya. Capaian itu akan menjadi kali pertama ”I Nerazzurri” menembus babak delapan besar Liga Champions dalam dua musim beruntun sejak 2009-2010 dan 2010-2011.
Di sisi lain, Inter juga bisa memiliki ambisi untuk menyamai dua rival mereka di ”Negeri Pizza”, yakni Juventus dan AC Milan, yang mampu membawa pulang poin dari Wanda Metropolitano. Milan mengalahkan Atletico di Madrid pada babak penyisihan edisi 2021-2022, sedangkan Juve membawa hasil seri, 2-2, pada fase grup edisi 2019-2020.
Terlepas dari keunggulan pada gim pertama di Stadion San Siro, Inzaghi mengingatkan bahwa Atletico memiliki ”wajah” yang berbeda ketika tampil di kandang sendiri. Itu disebabkan atmosfer luar biasa yang disajikan suporter Atletico.
”Kami tahu mereka akan beradaptasi dengan beberapa opsi taktik berbeda. Namun, kami paham pemain-pemain yang mereka miliki dan kualitas yang ada pada diri pelatih mereka, jadi kami akan coba mempersiapkan diri semaksimal mungkin,” kata Inzaghi dilansir La Gazzetta dello Sport, Selasa (12/3/2024).
Inzaghi menambahkan, ”Wanda Metropolitano akan memberikan pengaruh besar bagi permainan Atletico. Kami tahu itu dan sudah mengalami atmosfer membara serupa itu ketika bermain di Porto dan Lisbon pada musim lalu”.
Lebar lapangan
Revolusi taktik yang ditunjukkan Inter bersama Inzaghi di musim ini melawan kemapanan dibandingkan tim-tim raksasa Eropa pada umumnya. Ketika tim seperti Manchester City, Arsenal, Bayern Muenchen, dan Barcelona mengutamakan kerapatan jarak antarpemain agar aliran serangan mereka berjalan efektif, Inter justru memaksimalkan lebar lapangan saat menyerang.
Inzaghi selalu menginstruksikan anak asuhannya untuk menyisakan pemain di sisi luar lapangan. Misalnya, pemain sayap, yaitu Matteo Darmian dan Federico Dimarco, berperan sebagai inverted full back untuk mengisi ruang di sisi tengah lapangan, bek-bek seperti Benjamin Pavard dan Alessandro Bastoni akan maju untuk mengisi posisi sayap yang ditinggal Darmian dan Dimarco.
Taktik itu membuat Inter merupakan tim dengan jumlah umpan silang terbanyak di Liga Champions musim ini. Mereka mencatatkan 144 umpan silang di tujuh laga yang telah dilalui. Itu artinya mereka menghasilkan 21 operan silang dari sisi sayap ke kotak penalti lawan per laga.
Pendekatan permainan itu juga memanfaatkan kepiawaian Hakan Calhanoglu yang berperan sebagai regista untuk menyajikan operan-operan diagonal ke arah kedua sisi sayap. Tak hanya itu, peran penyerang Lautaro Martinez dan Marcus Thuram untuk berperan ke lini tengah demi mengalirkan bola juga membuat kian beragam serangan I Nerazzurri.
”Inter hari ini adalah tim dengan pertahanan kokoh dan potensi menyerang spektakuler. Mereka juga memiliki gelandang yang bisa menyerang dan bertahan secara bersamaan. Inter adalah tim yang benar-benar komplet yang bakal menyulitkan Atletico,” ujar Diego Godin, eks pemain Inter dan Atletico, kepada La Gazzetta dello Sport.
Sementara itu, Atletico akan menyambut Inter setelah mengalami kekalahan, 0-2, dari Cadiz di gim Liga Spanyol, akhir pekan lalu. Pelatih Atletico Diego Simeone menegaskan, hasil duel kontra Cadiz tidak akan memengaruhi persiapan timnya menghadapi Inter.
Kami tahu mereka akan beradaptasi dengan beberapa opsi taktik berbeda.
”Saya tidak ingin membicarakan dampak laga melawan Cadiz karena kami hanya fokus untuk mempersiapkan diri untuk gim krusial selanjutnya. Kami berusaha untuk memainkan rencana permainan yang kami inginkan untuk mengalahkan Inter,” ucap Simeone seperti dikutip Marca.
Hal serupa disampaikan gelandang sekaligus kapten Atletico, Koke. ”Kontra Inter adalah kompetisi yang berbeda. Kami bertekad memberikan kebahagiaan kepada pendukung, tetapi untuk itu kami harus berbenah dari kekurangan di laga sebelumnya,” ujar Koke dilansir laman klub.
Pada laga lain babak 16 besar, Borussia Dortmund akan menjamu PSV Eindhoven di Signal Iduna Park. Dortmund memiliki modal berharga berkat menahan PSV di Belanda dengan skor, 1-1.