Performa brilian Pedro Acosta di Qatar mencuri perhatian Valentino Rossi, hingga dia mengirim pesan penyemangat.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
MURCIA, SELASA — Pedro Acosta menjadi buah bibir setelah menunjukkan performa brilian dalam balapan debutnya di MotoGP dalam seri pembuka musim 2024 di Lusail, Qatar. Dia tampil agresif hingga mendahului pada pebalap elite, termasuk Marc Marquez. Penampilan pebalap tim Red Bull Gasgas Tech3 itu pun mencuri perhatian Valentino Rossi. Legenda hidup MotoGP itu pun mengirim pesan selamat kepada Acosta.
”Valentino mengirim pesan ke saya setelah balapan, dan itu seperti: ’Apa yang terjadi di sini!’. Hal seperti ini menyenangkan,” ungkap Acosta dalam program Jugones di televisi LaSexta yang dikutip oleh MundoDeportivo.
Acosta memiliki hubungan baik dengan Rossi karena dia merupakan salah satu pebalap yang diundang dalam balapan La 100km dei Campioni yang merupakan acara rutin Akademi VR46 di jeda musim balapan. Pesan dari Rossi itu membuat Acosta gembira, sekaligus semakin termotivasi untuk memperbaiki performa dalam balapan kedua musim ini di Portimao, Portugal, 22-24 Maret.
Acosta sangat menyukai Sirkuit Internasional Algarve yang naik turun, banyak tikungan buta, serta sangat menguras tenaga. Musim lalu, saat masih di Moto2, pebalap muda berjuluk ”Hiu dari Mazarron” itu tampil solid dan memenangi balapan.
”Portimao merupakan sirkuit yang saya sukai dan kami memiliki feeling yang sangat bagus setelah Qatar,” ungkap Acosta.
Pebalap berusia 19 tahun itu meraih kepercayaan diri dalam balapan di Qatar karena sempat berada di posisi keempat selama dua setengah putaran. Dia mendahului para pebalap berpengalaman seperti Fabio Di Giannantonio, Enea Bastianini, Alex Marquez, dan Marc Marquez.
Namun, serangan Acosta pada lap keempat hingga lap ke-12 itu menghabiskan ban sehingga pace menurun mulai putaran ke-14. Dia pun akhirnya finis di posisi kesembilan dalam balapan utama di Lusail, dua pekan lalu.
”Target utama adalah terus beradaptasi dengan motor dan kategori ini serta berusaha terus dengan dinamika Qatar, itu bisa dikatakan, Jumat dan Sabtu yang bagus untuk menuju sprint dan balapan dengan posisi sebaik mungkin di garis start,” ujar Acosta.
Balapan pertama di Qatar menjadi pelajaran berharga bagi Acosta untuk lebih solid dalam balapan kedua di Portimao, akhir pekan ini. Trek yang sangat menguras fisik dengan lintasan yang naik turun mengikuti kontur lahan itu, akan menguji Acosta lebih lanjut.
”Banyak sekali, saya belajar banyak. Saya melihat apa yang dilakukan oleh anak-anak besar itu, saya melihat bagaimana mereka mengelola (ban), bagaimana berkendara di dalam turbulensi, bagaimana mereka mengendalikan motor untuk menghemat ban, banyak hal terkait balapan,” ujar Acosta terkait apa saja yang dia pelajari di Lusail.
”Portimao akan menjadi tanda tanya karena menjadi trek pertama yang kami tuju tanpa menjalani tes,” kata Acosta.
Performa Acosta melampaui rekan setimnya, Augusto Fernandez, yang sudah dua musim di kelas MotoGP. Dia mengalami kesulitan sejak tes pramusim, dan belum menemukan solusi untuk bisa memaksimalkan motor KTM RC16. Dalam balapan utama di Qatar, Fernandez finis di posisi ke-17.
”Kami menantikan balapan berikutnya di Portugal setelah seri Qatar yang sulit. Target kami adalah terus memperbaiki feeling dengan motor, berusaha menemukan kembali kepercayaan diri sehingga kami bisa bertarung untuk posisi yang lebih baik,” ungkap Fernandez di laman tim Gasgas Tech3.
”Portimao adalah sirkuit yang sangat saya sukai, jadi saya bersemangat untuk akhir pekan ini,” pungkas Fernandez.