Beda Prawira dan Pelita Jaya di Liga Champions Asia
Prawira dan Pelita Jaya menggunakan pendekatan berbeda dalam merespons peraturan lima pemain asing di Liga Champions.
JAKARTA, KOMPAS — Dua wakil Indonesia Pelita Jaya Jakarta dan Prawira Bandung menyambut Liga Champions Bola Basket Asia dengan pendekatan berbeda. Prawira ingin menjaga stabilitas dengan menggunakan skuad sama seperti di Liga Bola Basket Indonesia, sementara Pelita terus berupaya agar bisa menurunkan lima pemain asing.
Juara IBL, Prawira, dan runner-up IBL, Pelita, terpilih mewakili Indonesia dalam kualifikasi Liga Champions. Mereka akan memulai perjalanan dalam babak pertama yang berlangsung di Ulaanbaatar, Mongolia, pada 3-7 April 2024. Ajang itu membawa nama baru untuk pertama kali, berubah dari semula Piala Champions FIBA Asia.
”Kesempatan berharga bagi kami sebagai juara bertahan (IBL) untuk mewakili Indonesia. Persiapan kami sangat baik setelah jeda IBL yang cukup lama. Tentu akan sangat menantang bertemu tim-tim kuat di Asia. Mereka ada di sana karena sebuah alasan,” kata pelatih kepala Prawira, David Singleton, dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (23/3/2024).
Baca juga: ”Tamparan” Keras untuk Pelita Jaya
Di Liga Champions, setiap tim boleh menggunakan lima pemain asing. Lebih banyak dibandingkan IBL yang hanya mengizinkan tiga pemain asing. Tentang peraturan berbeda itu, Prawira tetap akan menggunakan skuad yang sama seperti di IBL. Mereka tidak menambah pemain asing seperti yang dilakukan Pelita Jaya.
Kami paham bisa menambah pemain asing lagi, tetapi kami baru saja membawa tiga pemain baru. Kami mulai menemukan ritme terbaik lagi dan kembali ke jalur kemenangan. Kami tidak mau merusak momentum itu.
Menurut Singleton, kestabilan dan keharmonisan tim adalah prioritas. Prawira baru saja mengganti tiga pemain asing ketika jeda di pertengahan Februari. Pergantian membawa momentum positif pada penampilan Yudha Saputera dan rekan-rekan. Mereka membalikkan rekor negatif (2 menang-3 kalah) di awal musim dengan tiga kemenangan beruntun.
”Kami paham bisa menambah pemain asing lagi, tetapi kami baru saja membawa tiga pemain baru. Kami mulai menemukan ritme terbaik lagi dan kembali ke jalur kemenangan. Kami tidak mau merusak momentum itu. Selain itu, kami percaya para pemain lokal akan membantu tim ini,” tutur Singleton.
Baca juga: Dimulainya Musim Revolusioner IBL
Pendekatan Prawira berbeda dengan Pelita yang sangat ambisius. Mereka baru saja menghadirkan dua pemain asing sekaligus, yaitu forward tim nasional Filipina Justin Brownlee dan guard eks NBA JaQuori McLaughlin. Brownlee menggantikan guard Malachi Richardson yang kurang bersinar di IBL.
Pelita Jaya saat ini memiliki lima pemain asing, termasuk KJ McDaniels, Thomas Robinson, dan Jerome Beane Jr yang sudah bersama sejak awal musim. Masalahnya, salah satu pemain, yakni antara McDaniels dan Robinson, masih diragukan tampil di Liga Champions. Alih-alih bermain dengan skuad yang tersedia, manajemen Pelita belum puas dan masih ingin mencari pemain baru.
”Persiapan kami sangat serius di ajang ini. Kami ingin mengirimkan pemain terbaik. Harapannya bisa lolos dan main di Jakarta (untuk babak kedua). Untuk pemain asing, kami masih mencari satu lagi. Tidak mudah menemukan pemain (sesuai kebutuhan tim), apalagi sekarang waktunya sudah mepet, jelas manajer Pelita Nugroho Budi.
Kualifikasi akan terbagi menjadi dua babak. Babak pertama akan diikuti delapan tim dari Asia Timur dan Asia Tenggara di Ulaanbaatar. Indonesia mendapatkan jatah terbanyak, dua wakil, seperti Mongolia. Prawira tergabung bersama NS Matrix Deers (Malaysia), Bishrelt Metal (Mongolia), Eastern (Hong Kong) di Grup A.
Baca juga: Prawira Harumkan Kota Bandung
Pelita Jaya berada di Grup B bersama Hi-Tech Bangkok City (Thailand), Adroit (Singapura), dan Ulaanbaatar Xac Broncos (Mongolia). Tim terbaik dari masing-masing grup akan lolos langsung ke babak kedua. Peringkat kedua dan ketiga akan bersilangan melawan grup lain untuk berebut tiket ke babak kedua.
Babak kedua berlangsung di Jakarta, Indonesia, pada 23-26 April. Empat tim terbaik dari babak pertama akan berlaga dalam format round robin. Dua tim teratas dipastikan lolos kualifikasi. Mereka akan bergabung dengan enam tim di babak utama, antara lain juara Liga Jepang dan Liga Filipina musim 2023-2024.
Guard Prawira Hans Abraham mengatakan, persiapan untuk berangkat ke Ulaanbaatar sangat intens. Level intensitas dinaikkan drastis untuk beradaptasi menghadapi pemain-pemain tingkat Asia yang memiliki keunggulan fisik dan kualitas di atas standar IBL. Beberapa kali, para pemain Prawira sampai terlibat perkelahian saat berlatih.
Bagi Hans yang belum pernah dipanggil ke timnas setelah juara bersama Prawira, ajang nanti adalah momen pembuktian. ”Ini kesempatan untuk saya, pemain lain juga, untuk membuktikan diri di level internasional. Saya ingin menunjukkan sekaligus mengukur ada di titik mana di Asia. Kesempatan ini harus dimaksimalkan,” tuturnya.
Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) belum menentukan stadion yang akan digunakan untuk babak kedua kualifikasi. Beberapa tempat sudah masuk radar, antara lain Stadion Indonesia Arena, Istora Senayan, dan Britama Arena. Mereka masih harus berkoordinasi dengan pihak IBL untuk mencari stadion yang tersedia.