Liga Inggris Akan Menerapkan Teknologi ”Offside” Semiotomatis
Banyak insiden kesalahan VAR musim ini mendorong percepatan penerapan teknologi ”offside” semiotomatis di Liga Inggris.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·2 menit baca
LONDON, KAMIS — Klub-klub kontestan Liga Inggris akhirnya setuju menggunakan teknologi offside semiotomatis. Keputusan tersebut diambil dalam rapat yang dihadiri para pemegang saham di liga, Kamis (11/4/2024). Penggunaan teknologi tersebut baru akan dimulai pada kompetisi musim depan.
Teknologi offside semiotomatis bukan hal yang baru di sepak bola. Teknologi serupa sempat diterapkan pada ajang Piala Dunia Qatar 2022, Liga Champions Eropa, dan Liga Italia. Pembahasan untuk penerapan teknologi ini awalnya direncanakan pada pertengahan tahun, tetapi ternyata dipercepat pada bulan ini.
Operator Liga Inggris, dalam keterangan resminya, mengatakan, klub-klub sudah bulat menyetujui penggunaan teknologi offside semiotomatis. Namun, teknologi tersebut tidak langsung diterapkan di sisa tujuh laga Liga Inggris musim ini, tetapi menunggu pada musim depan.
”Teknologi ini akan memberikan penempatan garis offside virtual yang lebih cepat dan konsisten, berdasarkan pelacakan pemain optik, dan akan menghasilkan grafik siaran berkualitas tinggi untuk memastikan peningkatan pengalaman di dalam stadion dan siaran bagi para pendukung,” demikian keterangan dari operator Liga Inggris, dikutip dari laman resminya.
Kebijakan ini berbeda dibandingkan dengan apa yang terjadi di Liga Italia. Tidak seperti Liga Inggris yang memilih menunggu musim baru untuk menerapkan teknologi offside semiotomatis, operator Liga Italia memutuskan untuk langsung menerapkannya di pertengahan musim lalu, tepatnya pada Desember 2022. Saat itu, Liga Italia akan memasuki pekan ke-20.
Teknologi offside semiotomatis menggunakan sensor yang ditanamkan di dalam bola pertandingan dan juga 12 kamera pelacak (tracking camera) yang ditempatkan di atap stadion.
Kamera-kamera pelacak tersebut menganalisis posisi pemain berdasarkan 29 titik poin yang tersebar dari ujung kaki hingga kepala pemain. Saat diaktifkan, perangkat tersebut akan secara otomatis mendeteksi pemain saat berada dalam posisi offside dengan kecepatan data mencapai 500 kali per detik.
Salah satu hal yang membuat penerapan teknologi offside semiotomatis dipercepat penggunaannya di Liga Inggris tidak lepas dari insiden kesalahan wasit dalam pengambilan keputusan meski sudah dibantu dengan teknologi video pembantu wasit (VAR).
Teknologi ini akan memberikan penempatan garis ’offside’ virtual yang lebih cepat dan konsisten, berdasarkan pelacakan pemain optik, dan akan menghasilkan grafik siaran berkualitas tinggi.
Kesalahan paling fatal dari VAR bisa dilihat saat pertandingan antara Liverpool dan Tottenham Hotspur pada Oktober 2023. Liverpool takluk 1-2 dari Spurs. Gol Luis Diaz yang dianulir menjadi topik paling dibicarakan khalayak seusai laga tersebut.
Bila gol Diaz disahkan, hasil akhir diprediksi akan sangat berbeda. Beberapa waktu setelahnya, Badan Wasit Liga Inggris (PGMOL) merilis percakapan suara petugas VAR dan wasit di lapangan. PGMOL mengakui membuat kesalahan dan seharusnya gol Diaz disahkan.
Kontroversi penggunaan VAR di Liga Inggris lebih sering terasa musim ini. Tony Scholes, Ketua Sepak Bola Liga Inggris, mengatakan, penerapan VAR memang masih jauh dari ideal. Namun, teknologi itu sudah terbukti lebih mewujudkan rasa keadilan di lapangan. Menurut pihak liga, 96 persen keputusan dinyatakan benar sejak VAR muncul, lebih baik dibandingkan sebelum era VAR (82 persen) (Kompas.id, 9/2/2023).
”VAR merupakan dan masih menjadi alat yang sangat efektif untuk mendukung kinerja para ofisial pertandingan di lapangan. Namun, secara keseluruhan, semua tentang dunia VAR memang masih jauh dari sempurna. Kami menyadari hal tersebut dan ingin segera memperbaiki,” ujar Scholes.
Dengan penerapan teknologi offside semiotomatis musim depan, diharapkan pengambilan keputusan oleh wasit menjadi lebih presisi dan obyektif. Kemampuan teknologi tersebut dalam menghasilkan pelacakan posisi pemain dalam hitungan detik tentunya akan membuat wasit bisa mengambil keputusan secara lebih cepat dan tepat. (REUTERS)