Badai cedera terus menghantam MU. Di tengah kondisi serba terbatas, hanya para pemain muda yang bisa menyelamatkan MU.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
BOURNEMOUTH, JUMAT — Kata orang bijak, badai pasti berlalu. Namun, hal itu agaknya tidak berlaku untuk Manchester United. Rentetan masalah cedera dan inkonsistensi performa tampak sudah menjadi tren yang akan berlangsung hingga akhir musim. Mereka hanya bisa bersandar pada lompatan para pemain muda.
Nasib buruk masih mengikuti MU jelang bertandang ke markas Bournemouth, Stadion Vitality, pada Sabtu (13/4/2024) malam WIB. Setelah kehilangan enam pemain bertahan, daftar cedera MU bertambah banyak dengan penyerang Marcus Rashford dan gelandang Scott McTominay yang turut masuk ruang perawatan.
Rashford dan McTominay merupakan dua dari empat pencetak gol terbanyak MU di Liga Inggris. Kedua pemain itu masing-masing menyumbang tujuh gol. Alhasil, tim asuhan Manajer Erik ten Hag tersebut kini menghadapi krisis pilihan pemain di dua sisi lapangan sekaligus.
Menurut Ten Hag, bukan tanpa alasan MU terjebak di peringkat keenam klasemen dan terpaut 11 poin dari zona empat besar sejauh ini. ”Tim ini memiliki potensi tinggi. Apalagi jika semua pemain tersedia. Khususnya di lini belakang, di mana kami tampil dengan 27 formasi (pemain) berbeda sepanjang musim,” ujarnya.
Ambisi MU mengakhiri tren tiga laga tanpa kemenangan akan terasa semakin sulit. Mengingat, Bournemouth terbilang tangguh saat bermain di depan publik sendiri. Mereka hanya dua kali kalah dari 10 laga terakhir di Stadion Vitality. Adapun dua kekalahan itu disebabkan oleh tim calon juara, Liverpool dan Manchester City.
Pertahanan MU kembali menjadi sorotan. Mereka kehilangan tujuh poin dalam tiga laga terakhir karena kurang konsentrasi dalam bertahan di pengujung laga. Selain masalah dalam organisasi pertahanan, disiplin para pemain juga bermasalah karena sudah tiga kali memberikan hadiah penalti di dua laga teranyar.
Sebagai salah satu tim paling mengandalkan serangan balik, Bournemouth berpotensi menghukum Harry Maguire dan rekan-rekan. Mereka sangat berbahaya dalam transisi yang merupakan kelemahan utama pertahanan MU. Tuan rumah akan dipimpin penyerang Dominic Solanke yang sudah mencetak 16 gol di liga.
Bournemouth sudah membuktikan ancaman mereka dalam pertemuan pertama di Stadion Old Trafford, Desember 2023. Ketika itu, mereka menaklukkan MU, 3-0, hanya dengan 31 persen penguasaan bola. Adapun MU juga tidak bisa menggunakan duet bek tengah andalan musim lalu, Lisandro Martinez dan Raphael Varane.
Tim ini memiliki potensi tinggi. Apalagi jika semua pemain tersedia.
Momentum para pemain remaja
MU kembali kehilangan bek tengah Jonny Evans, Martinez, Varane, dan Victor Lindelof dalam sebulan terakhir. Ten Hag pun akan kembali mengandalkan bek 19 tahun, Willy Kambwala, untuk berduet dengan Maguire. Harapannya, Kambwala bisa tampil solid lagi seperti saat menghadapi Liverpool, pekan lalu.
”Sekarang tantangan baginya (Kambwala) untuk melakukan itu dengan konsisten selama beberapa pekan ke depan. Para pemain bertahan lain belum akan kembali. Jadi, ini peluang besar untuk dia. Sebenarnya kami bisa memindahkan Casemiro ke posisi bek, tetapi saya merasa dia pantas dapat kesempatan,” kata Ten Hag.
Kambwala tampil energik saat menghadapi para penyerang cepat Liverpool, seperti Darwin Nunez. Penampilannya semakin impresif jika dilihat dari statistik laga tersebut. Dia mencatatkan kemenangan 100 persen dalam duel di darat dan udara, serta menghasilkan dua intersepsi dan tiga sapuan selama 90 menit.
Bek asal Perancis itu bergabung dari akademi Sochaux pada 2020. Dia harus membuktikan diri selama tiga tahun lebih di akademi MU sebelum dipromosikan musim ini. Rasa lapar itu membuat Kambwala begitu bergairah di lapangan. ”Ini adalah pekerjaan dan kecintaan saya. Saya ingin memberikan segalanya,” ucapnya.
Para pemain muda MU lainnya juga akan kembali menjadi tulang punggung tim, seperti gelandang Kobbie Mainoo (18) dan penyerang Alejandro Garnacho (19). Mainoo semakin menjanjikan seusai debut bersama tim nasional Inggris bulan lalu. Dia meneruskan momentum dengan sumbangan gol indah ke gawang Liverpool.
MU membutuhkan lagi penampilan Garnacho seperti saat berhadapan dengan Chelsea. Saat itu, dia nyaris membawa MU menang dengan sumbangan dua gol di Stamford Bridge. Sayangnya, Ten Hag mengistirahatkannya di menit ke-86. MU kalah di laga tersebut seusai kecolongan dua gol pada injury time.
Menurut mantan kapten MU, Gary Neville, laga nanti berpotensi memperkeruh masa depan Ten Hag. ”Para pendukung, termasuk saya, ingin Ten Hag sukses di sini. Namun, dilihat dari performa sejauh ini, kami tidak melihat pola yang jelas. Performa dan etos kerja tim selalu di bawah standar. Mungkin saja sang manajer telah kehilangan ruang ganti,” ujarnya. (AP/REUTERS)