Trofi Liga Champions, Hadiah Perpisahan Impian Mbappe
Kylian Mbappe tidak akan mengubah keputusan hijrah dari PSG. Sebelum itu, ia berambisi berikan trofi ”Si Kuping Besar”.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
Sering dicadangkan dan tak jarang mendapat cemoohan dari pendukung Paris Saint-Germain seiring keputusannya menolak perpanjangan kontrak, Kylian Mbappe terbukti tidak pernah kehilangan komitmen untuk mengerahkan seluruh kemampuannya untuk ”Les Parisiens”. Mbappe hanya butuh setidaknya tiga kemenangan lagi untuk menutup karier di Paris dengan indah, yaitu meraih trofi Liga Champions.
Mbappe menjadi salah satu pemain yang mendapat kritik akibat kekalahan PSG, 2-3, dari Barcelona pada laga pertama perempat final Liga Champions, pekan lalu. Tidak ada umpan kunci dan tembakan yang dihasilkan kapten tim nasional Perancis itu.
Namun, nasib berputar di gim kedua yang berlangsung di Stadion Olimpiade Lluis Companys, Rabu (17/4/2024) WIB. Mbappe bisa keluar dari kawalan ketat pemain belakang Barca. Itu telah dibuktikannya dengan melepaskan tembakan ketika laga baru berjalan 28 menit. Satu tembakannya ditepis kiper Barca, Marc-Andre ter Stegen, lalu sundulannya dihalau bek Barca, Jules Kounde, di depan garis gawang.
Di babak kedua, Mbappe memastikan kemenangan PSG dengan skor 4-1 sekaligus unggul agregat 6-4. Ia mencetak dua gol yang terdiri dari eksekusi penalti pada menit ke-61 dan sepakan di depan gawang ketika laga berjalan 89 menit. Mbappe pun memimpin daftar sementara pencetak gol Liga Champions musim ini dengan delapan gol.
Menariknya, Mbappe merayakan brace itu dengan belari ke arah tribune pendukung PSG yang berada di belakang gawang Barca pada babak kedua. Gestur itu menunjukkan Mbappe tidak terlalu memusingkan serangan verbal hingga tulisan spanduk yang mengejek keputusannya untuk hengkang di akhir musim ini dari suporter PSG, utamanya CUP (Collectif Ultras Paris).
Itu membuktikan sekali lagi kecintaan Mbappe untuk PSG. Sebagai warga lokal Paris, Mbappe tentu ingin memberikan persembahan trofi Eropa perdana bagi Les Parisiens sebelum meninggalkan ibu kota Perancis itu dan mengenakan seragam klub Eropa lainnya mulai musim depan. Tak ayal, CUP pun menyanyikan yel-yel Mbappe setelah menyaksikan pemain berusia 25 tahun itu mencetak gol ketiga dan keempat PSG.
”Kemenangan ini untuk mereka (para fans). Suporter telah melakukan perjalanan panjang dan rumit untuk mereka bisa berada di sini (Barcelona). Kami memikirkan mereka pula untuk meraih hasil ini dan kami sangat senang bisa mewujudkannya. Kami akan bersama-sama lagi bertarung di semifinal,” ujar Mbappe dilansir Le Parisien.
Mbappe menegaskan, tidak ada yang perlu meragukan loyalitasnya untuk membela panji PSG. Sebagai warga Paris, katanya, membela PSG serta menghadirkan momen besar untuk mengejar trofi Liga Champions adalah sebuah kehormatan bagi dirinya.
”Saya sangat bangga membela klub sejak hari pertama. Itu bukan karena telah melalui periode baik dan buruk, tetapi ini adalah kebanggaan saya sebagai seorang Parisien,” ucap Mbappe yang telah mencetak 13 gol di 13 gim terakhir pada fase gugur Liga Champions.
Ia melanjutkan, ”Saya bermimpi memenangi Liga Champions bersama PSG. Kami akan menghadapi lawan hebat lainnya (Borussia Dortmund) dan kami bakal memberikan segalanya untuk menuju Wembley (lokasi gim final).”
Ketika disinggung capaian PSG di musim ini akan memengaruhi keputusan terkait masa depannya, Mbappe menggelengkan kepala. ”Tidak. Itu tidak akan mengubah apa pun,” kata pengguna nomor punggung tujuh itu yang tengah menjajaki negosiasi dengan Real Madrid.
Pemimpin
Pelatih PSG Luis Enrique menyebut Mbappe adalah pemimpin tim yang pengaruhnya amat besar bagi permainan Les Parisiens. Meski ban kapten berada di lengan bek, Marquinhos, kehadiran Mbappe memberikan pengaruh besar bagi rekan-rekan setimnya.
”Anda lihat bagaimana tim kami menekan, lihatlah tekanan yang diberikan Kylian (Mbappe). Ia adalah pemimpin tim dalam skema itu, saya angkat topi untuknya,” kata Enrique dilansir laman UEFA.
”Ketika sebuah tim merasakan seorang pemain sepenting dirinya (Mbappe) siap mengangkat dan berkorban untuk tim, hal itu memberikan pengaruh besar bagi pemain-pemain lain,” lanjut Enrique.
Di tengah musim yang fluktuatif, Mbappe terbukti pula masih tampil dengan kemampuan terbaik setiap diturunkan Enrique. Ia telah mencetak 41 gol dari 42 laga di musim 2023-2024.
Rio Ferdinand, eks bek Manchester United, menilai, Mbappe adalah pemain berkualitas tinggi yang selalu mampu menjadi penentu bagi timnya di laga-laga besar. Dua laga semifinal kontra Dortmund, kata Ferdinand, bakal kian menegaskan status Mbappe sebagai pemain yang bisa meredam tekanan di momen-momen penting pertandingan.
”Saya berpikir beberapa pemain bak sebuah berkah dari langit untuk muncul di gim-gim penting, seperti Mbappe. Pada gol keduanya, bola tidak jatuh ke orang lain, tetapi tiba ke arah dirinya karena dia sosok penentu itu,” kata Ferdinand dalam ulasannya kepada TNT Sports seperti dilansir BBC.
Setelah gagal di final edisi 2019-2020 dari Bayern Muenchen, Mbappe dan PSG akhirnya kembali lagi tampil di babak semifinal. Dortmund pun tidak asing bagi Mbappe karena pada empat musim lalu, tim asal Jerman itu adalah salah satu ”korban” PSG dalam perjalanan mereka menuju partai puncak Liga Champions perdana.
Tentu tak ada hadiah perpisahan paling monumental yang bisa diberikan Mbappe kepada PSG, selain trofi ”Si Kuping Besar”. Kini atau tidak sama sekali, Mbappe!