Seusai kalah menyakitkan dari PSG, Barcelona ditunggu siksaan lainnya di markas Real Madrid.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
MADRID, SABTU — Barcelona mempertaruhkan segalanya pada el clasico melawan Real Madrid di Stadion Santiago Bernabeu, Senin (22/4/2024) pukul 02.00 WIB. Mereka terancam kehilangan dua kesempatan meraih gelar secara beruntun seusai disingkirkan Paris Saint-Germain pada perempat final Liga Champions Eropa. Maka dari itu, el clasico kali ini layaknya dua tahap menusukkan luka ke tubuh Barca.
Hasil imbang, apalagi kalah, sudah barang tentu akan mempermulus upaya Real mengambil gelar juara Liga Spanyol dari Barca. Kedua musuh bebuyutan itu kini bersaing di puncak klasemen sementara. Real memimpin liga dengan raihan 78 poin, unggul delapan poin atas Barca di urutan kedua.
Jika kalah dari Real, Barca akan tertinggal 11 poin dengan enam pertandingan tersisa. Artinya, kans ”Blaugrana” menjuarai Liga Spanyol akan semakin berat atau bahkan menghilang sama sekali. Skenario itu bisa menjadi akhir yang buruk sekaligus luka kedua secara beruntun bagi Barca. Pada laga sebelumnya tim besutan Pelatih Xavi Hernandez itu disingkirkan secara tragis oleh PSG.
Modal kemenangan 3-2 atas PSG pada pertemuan pertama gagal dioptimalkan Barca untuk melaju ke semifinal. Barca justru kalah telak 1-4 di markas sendiri pada pertemuan kedua. Kekalahan ini mengubur ambisi Barca untuk menyelamatkan asa meraih gelar musim ini.
Dengan keunggulan poin yang sedemikian jauh, Real merupakan kandidat kuat juara Liga Spanyol. Oleh sebab itu, satu-satunya harapan Barca meraih gelar hanya tersedia di Liga Champions.
Saat skenario itu gagal, Barca harus menciptakan keajaiban dengan mengejar Real di puncak klasemen. Cara paling mungkin untuk dilakukan adalah mencegah Real menjauh dengan memenangi el clasico. Tambahan tiga poin dari Real akan memangkas jarak kedua tim menjadi lima. Secara matematis, dengan enam pekan tersisa, Barca masih memiliki harapan untuk mewujudkan keajaiban di akhir musim.
”Pada hari Minggu (Senin waktu Indonesia) kami akan bertanding lagi. Kami tidak menyerah di Liga Spanyol. Mari kita lihat apakah kami dapat menempatkan diri dalam jarak lima poin (dari Madrid),” ucap Xavi.
Mewujudkan keajaiban, apalagi di Stadion Santiago Bernabeu, tidak semudah diucapkan. Real sedang dalam performa positif dan moral yang tinggi seusai menyingkirkan juara bertahan Liga Champions, Manchester City, di perempat final.
Kami tidak menyerah di Liga Spanyol. Mari kita lihat apakah kami dapat menempatkan diri dalam jarak lima poin (dari Madrid).
Selain itu, Bernabeu musim ini juga menjadi tempat yang sangat keramat bagi tim tamu. Hingga liga memasuki pekan ke-31, Real belum pernah menelan kekalahan di kandangnya.
Ini menjadi tugas mahaberat bagi Barca yang tengah begitu terpukul seusai kehilangan tiket semifinal Liga Champions yang sudah di depan mata. Kepercayaan diri para pemain Barca sempat runtuh.
Keadaan menjadi semakin buruk setelah terjadi friksi antara bek Ronald Araujo dan gelandang Ilkay Guendogan. Seusai disingkirkan PSG, Guendogan mengkritik Araujo yang mendapatkan kartu merah di awal babak pertama sehingga merugikan tim. Ketegangan antara kedua pemain itu membuat kondusivitas di internal Barca terganggu.
Faktor kelelahan
Walau terlihat sulit dikalahkan di Bernabeu, ada hal yang membuat Barca setidaknya bisa merepotkan Real, yaitu faktor kelelahan. Menyingkirkan City menjadi laga paling sengit dan melelahkan musim ini bagi Real. ”Los Blancos” harus meredam gelombang gempuran City selama 120 menit. Lamanya laga bahkan membuat bek kanan Real, Dani Carvajal, dan penyerang sayap Vinicius Junior tidak mampu menyelesaikan pertandingan.
Menanggapi keadaan ini, Pelatih Real Carlo Ancelotti mengatakan sebaliknya. Ia mengemukakan bahwa kondisi para pemainnya sudah berangsur baik dan siap menyongsong el clasico. Carvajal dan Vinicius diperkirakan bisa tampil. Demikian pula Aurelien Tchouameni yang telah menyelesaikan skorsing. Gelandang bertahan itu kemungkinan akan berduet dengan Antonio Rudiger sebagai bek tengah.
”Kami tidak punya masalah fisik dan kami punya waktu hingga Minggu untuk pulih. Kami akan tidur dengan tenang agar bugar dan juga memproses apa yang telah kami lakukan di Manchester. Itu adalah sesuatu yang luar biasa,” ujar Ancelotti.
Ancelotti telah membawa Real meraih tiga kemenangan el clasico berturut-turut, termasuk kemenangan 4-1 pada semifinal Piala Super Spanyol awal tahun ini dan kemenangan tandang 2-1 pada pertemuan pertama Liga Spanyol, Oktober 2023.
Rentetan kekalahan dari Real menambah tekanan pada Xavi, yang pada Februari lalu akhirnya mengumumkan akan mundur di akhir musim. Setelah mengumumkan pengunduran diri itu, grafik performa Barca tiba-tiba meningkat hingga akhirnya takluk dari PSG.
Xavi sempat mempertimbangkan opsi untuk bertahan setelah tren positif itu datang. Namun, kekalahan secara tragis dari PSG meneguhkan kembali tekadnya untuk mundur. Menarik dilihat apakah Xavi akan kembali menarik kata-katanya jika ternyata Barca mampu membuat keajaiban dengan memberikan kekalahan pertama bagi Real di kandang musim ini. (REUTERS)