Proliga meningkatkan kualitas kompetisi seiring tingginya animo atas bola voli. Berharap muncul Megawati ”Megatron” baru
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Gairah masyarakat Indonesia terhadap bola voli terus meningkat setelah penampilan gemilang pevoli putri Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, di Liga Bola Voli Korea 2023-2024. Liga bola voli nasional, seperti Proliga 2024, akan memanfaatkan momen ini dengan menyuguhkan kompetisi berkualitas memakai teknologi sekaligus menghadirkan tontonan menarik. Peningkatan kualitas kompetisi diharapkan memperbesar kemunculan atlet berprestasi seperti Megawati.
Liga bola voli profesional Indonesia, Proliga, musim 2024 akan dilaksanakan mulai 25 April hingga 21 Juli di sembilan kota. Proliga dihelat di tengah meningkatnya antuasiasme publik terhadap olahraga bola voli selepas aksi Megawati Hangestri Pertiwi bersama Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks di Korea Selatan.
”Bola voli sedang ngetren, booming. Kemarin luar biasa ketika mendatangkan Red Sparks, tiket bisa terjual habis. Ini menunjukkan bola voli di Indonesia tidak hanya merupakan olahraga prestasi, tetapi juga sudah menjadi tontonan. Kami pun komitmen untuk tiap tahun menyelenggarakan Proliga, yang sampai saat ini sudah memasuki tahun ke-22,” ujar Ketua PP PBVSI Imam Sudjarwo dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (22/4/2024).
Imam merujuk pada tingginya animo masyarakat laga ekshibisi timnas putri Indonesia versus Red Sparks, Sabtu (20/4/2024). Stadion Indonesia Arena, yang berkapasitas 16.500 kursi, nyaris sepenuhnya terisi dalam laga tersebut. Pertandingan ekshibisi ini sekaligus membuka Proliga 2024.
PP PBVSI pun menjanjikan Proliga 2024 akan memberikan suguhan menarik bagi penggemar voli Tanah Air. Apalagi, Proliga 2024 akan menggunakan teknologi video challenge sejak awal musim untuk meningkatkan kualitas kompetisi. Pada musim lalu, video challenge sebenarnya sudah diterapkan di Proliga, tetapi baru saat babak empat besar atau final four dan grand final.
Dengan teknologi ini, tim Proliga 2024 dapat mengajukan challenge atas keputusan wasit melalui pemutaran video rekaman. Wasit bisa melakukan pengecekan dan memberikan keputusan selepas menonton rekaman tersebut.
”Pertandingan akan lebih seru dengan adanya video challenge ini. Tim bisa lebih yakin dengan keputusan wasit, sebaliknya wasit pun dapat memastikan juga keputusannya benar. Kami juga akan memakai VIS (Volleyball Information System). Ini akan menjadi daya tarik Proliga 2024,” kata Wakil Direktur Proliga Reginald C Nelwan.
VIS merupakan sistem perhitungan poin untuk keterampilan individu pemain bola voli. Dengan sistem ini, semua data performa pemain dapat disimpan dan disajikan dengan jelas kepada publik.
Selain menggunakan video challenge dan VIS, Proliga 2024 juga akan menerapkan TTO (technical time-out) sebagai hal baru pada musim ini. TTO merupakan aturan time-out wajib berdurasi 60 detik pada set 1 sampai 4 ketika tim yang unggul mencapai poin ke-8 dan ke-16.
Reginald menambahkan, kehadiran Megawati Hangestri yang akan bermain untuk Jakarta BIN dan rekannya di Red Sparks, Gio Giovanna ”Gia” Milana, yang memperkuat Jakarta Pertamina Enduro akan menjadi daya tarik lain dari Proliga 2024. Di samping itu, kendati belum menyamai jumlah 16 peserta pada musim perdana 2002, total tim yang berpartisipasi musim ini tetap banyak, yakni 14 tim. Komposisi jumlah peserta putra dan putri berimbang, yakni sama-sama 7 tim.
Pertandingan akan lebih seru dengan adanya video challenge ini. Kami juga akan memakai VIS (volleyball information system).
Tujuh peserta putra, antara lain juara bertahan Jakarta LavAni Allobank, Jakarta Bhayangkara Presisi, Jakarta STIN BIN, Jakarta Pertamina Pertamax, Palembang Bank Sumsel Babel, dan Kudus Sukun Badak. Tim pendatang baru yang berisi para pemain timnas U-19, Jakarta Garuda Jaya, juga turut berpatisipasi.
Di sektor putri, peserta terdiri dari juara bertahan Bandung Bank BJB Tandamata, Jakarta Popsivo Polwan, Jakarta Pertamina Enduro, Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia, Jakarta BIN, Jakarta Elektrik PLN, dan pendatang baru Jakarta Livin Mandiri.
”Kami mendukung penuh Proliga (sebagai sponsor utama) karena ini menjadi kawah candradimuka bagi para pemain. Kami ingin memunculkan pemain-pemain dengan talenta luar biasa, mengoptimalkan talenta mereka sehingga akan muncul Megawati ‘Megatron’ yang baru. Ini sekaligus ajang latihan penggemblengan fisik dan mental,” tutur Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PT PLN (Persero) Gregorius Adi.
Tiga kali juara
Tim-tim Proliga pun menyambut kompetisi dengan antusias, terutama dua juara bertahan. Baik Jakarta LavAni Allobank maupun Bandung Bank bjb Tandamata bertekad meraih gelar juara ketiga beruntun. Jika hal ini terjadi, terutama pada sektor putra, akan tercipta sejarah baru di Proliga.
Selama 21 tahun penyelenggaraan Proliga, belum pernah ada tim putra yang menjadi juara hingga tiga kali beruntun. Sementara itu, pada sektor putri, Jakarta Elektrik PLN pernah melakukannya pada musim 2015-2017.
”Target pertama kami ialah masuk empat besar. Lalu, setelah itu, kami menargetkan untuk mengejar hattrick alias juara untuk ketiga kalinya,” ujar Ketua Tim Bandung Bjb Tandamata, Tachyan Iskandar.
Namun, upaya Bandung BJB Tandamata untuk mengejar target tersebut dipastikan tak akan mudah. Klub-klub putri lain siap untuk menganggu langkah sang juara bertahan. Popsivo Polwan, misalnya, secara terang-terangan mengatakan siap untuk menjadi pesaing Bandung BJB Tandamata.
”Jangan sampai piala Proliga diambil BJB untuk ketiga kalinya. Kami pun ingin masuk final dan siap bersaing (untuk juara),” ucap Asisten Manajer Popsivo Polwan Budi Indra.