Pedro Acosta dalam momen positif untuk jadi pebalap termuda yang memenangi balapan MotoGP. Rekor itu menanti di Jerez.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
JEREZ DE LA FRONTERA, KAMIS — Pedro Acosta bak bahtera yang mendapat angin buritan sehingga bisa melesat di lautan berombak, yang menjadi cerminan kiprahnya dalam persaingan MotoGP. Pebalap rookie yang membela tim Gasgas Tech3 itu sangat cepat beradaptasi dan terus menciptakan kejutan sejak seri pertama.
Acosta pun terus mengusik persaingan papan atas dengan dua kali meraih podium dalam balapan utama di Portimao dan Austin. Akhir pekan ini, Minggu (29/4/2024), dia bisa kembali membuat kejutan dengan memenangi balapan di Jerez.
Acosta dalam motivasi tinggi untuk terus meningkatkan daya saingnya di MotoGP, setelah finis di podium ketiga dalam balapan utama di Portimao, dan finis di posisi kedua di Austin. Pencapaian itu menempatkan dirinya di posisi keempat klasemen, setingkat di atas juara bertahan MotoGP, pebalap Ducati Francesco Bagnaia.
Langkah Acosta dalam musim pertamanya ini semakin mendekatkan dirinya pada rekor baru, yaitu pebalap termuda yang memenangi balapan MotoGP. Dia memiliki kesempatan untuk mematahkan rekor yang kini dipegang Marc Marquez hingga seri Jerman di Sachsenring, 7 Juli 2024. Marquez meraih kemenangan pertama dalam usia 20 tahun 63 hari setelah finis terdepan di Austin pada musim debutnya 2013. Marquez mematahkan rekor Freddie Spencer yang menang pertama kali di Spa-Francorchamps 1982 pada usia 20 tahun 196 hari.
Acosta yang akan genap 20 tahun pada 25 Mei mendatang dalam momentum positif untuk mencetak rekor baru itu. Dia sangat cepat beradaptasi dengan motor KTM RC16 serta atmosfer persaingan yang sangat ketat. Dalam seri pertama di Qatar pun dia sudah langsung menunjukkan sensasi yang ”bukan rookie” karena mampu mendahului para pebalap top, termasuk Marc Marquez. Dia kemudian tampil solid dalam balapan utama di Portimao dan finis di posisi ketiga yang menjadi podium pertamanya di MotoGP.
Performa brilian kemudian dia tunjukkan dalam seri Amerika lalu. Saat itu dia sempat memimpin balapan dan mampu bersaing dengan para pebalap papan atas. Dia memenangi perebutan posisi dengan Francesco Bagnaia, Jorge Martin, dan Marc Marquez. Acosta sangat menikmati persaingan itu, yang terakhir kali dia rasakan di Moto3. Akhir pekan ini di Jerez, Acosta ingin kembali merasakan keseruan bersaing dengan para pebalap top MotoGP.
”Balapan pertama di rumah (Spanyol) telah tiba, dan ini berlangsung pada saat yang sangat tepat. Kami baru saja meraih dua podium berturut-turut dan saya menantikan balapan di Jerez,” ujar Acosta.
”Saya tidak memiliki tekanan, yang saya miliki hanyalah keinginan untuk terus melaju di trek di hadapan para penggemar yang mungkin terbaik di dunia. Tujuan kami akhir pekan ini tetap sama seperti biasanya, untuk menikmati sepenuhnya dan mencoba melanjutkan dinamika kerja,” lanjut Acosta.
”Ini merupakan sirkuit favorit saya, dan sebagai tambahan, tim penguji kami telah banyak berlatih di sini. Jadi, saya yakin motor akan bekerja dengan baik. Kami juga tahu fakta bahwa RC16 bekerja dengan baik di Jerez dengan melihat hasil 2023, dan itu semakin memotivasi saya untuk berada di trek dan memberikan segalanya sejak hari Jumat di sesi pertama. Kita lihat saja apa yang terjadi, sampai jumpa di sana,” ujar Acosta.
Performa motor KTM RC16 memang sangat solid di Jerez pada musim 2023, yang menempatkan kedua pebalap tim pabrikan asal Austria itu selalu di papan atas. Dalam kualifikasi, Jack Miller dan Binder masing-masing meraih posisi start kedua dan keempat. Dalam sprint, Binder finis terdepan dan Miller di posisi ketiga. Mereka mengapit Bagnaia di posisi kedua. Performa para pebalap KTM belanjut hingga balapan utama, dengan Binder meraih podium kedua dan Miller podium ketiga.
Hasil musim lalu itu menegaskan potensi motor KTM RC16 sangat bagus di Jerez, dan musim ini berpeluang terulang. Acosta yang mendapat motor sama dengan para pebalap KTM akan memaksimalkan potensi RC16 di Jerez yang karakternya sangat dia sukai.
Kombinasi performa Acosta dan motor KTM akan menjadi modal krusial untuk bersaing di papan atas. Kemenangan bukanlah hal mustahil bagi Acosta akhir pekan ini. Jika itu terjadi, ”bocah ajaib” itu akan menjadi pebalap termuda yang memenangi balapan MotoGP.
Balapan MotoGP seri Spanyol di Jerez akan berlangsung pada 26-28 April 2024. Balapan sprint akan bergulir pada Sabtu mulai pukul 20.00 WIB menempuh 12 putaran. Balapan utama berlangsung pada Minggu mulai pukul 19.00 WIB menempuh 25 putaran.
10 Pebalap Termuda yang Memenangi Balapan MotoGP
1. Marc Marquez — 20 tahun, 63 hari (COTA 2013)
2. Freddie Spencer — 20 tahun, 196 hari (Spa-Francorchamps 1982)
3. Norifumi Abe — 20 tahun, 227 hari (Suzuka 1996)
4. Dani Pedrosa — 20 tahun, 227 hari (Sirkuit Internasional Shanghai 2006)
5. Randy Mamola — 20 tahun, 239 hari (Zolder 1980)
6. Jorge Lorenzo — 20 tahun, 345 hari (Estoril 2008)
7. Mike Hailwood — 21 tahun, 75 hari (Isle of Man 1961)
8. Fabio Quartararo — 21 tahun, 90 hari (Sirkuit Jerez-Angel Nieto 2020)
9. Valentino Rossi — 21 tahun, 144 hari (Donington Park 2000)
10. Casey Stoner — 21 tahun, 145 hari (Sirkuit Lusail 2007)