Meski Berat, Indonesia Diyakini Bisa Taklukkan Irak
Indonesia U-23 dianggap mampu mengatasi Irak U-23 untuk peringkat ketiga Piala Asia U-23 Qatar demi lolos Olimpiade.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
Para pemain Indonesia berfoto bersama jelang laga semifinal Piala Asia U-23 Qatar 2024 antara Indonesia dan Uzbekistan di Stadion Abdullah bin Khalifa, di Doha, Senin (29/4/2024) malam. Indonesia kalah 0-2 dari Uzbekistan.
SURABAYA, KOMPAS — Tim sepak bola Indonesia U-23 patut siap dan yakin saat menghadapi Irak U-23 dalam perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 Qatar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Kamis (2/5/2024).
Kalangan warga Surabaya, Jawa Timur, cukup yakin dengan kemampuan tim asuhan Shin Tae-yong yang berstatus debutan. Meski tampil perdana, Indonesia mampu mengejutkan di turnamen. Di Grup A, Indonesia kalah 0-2 dari Qatar lalu menang 1-0 atas Australia dan menang 4-1 atas Jordania.
Kejutan berlanjut di perempat final dengan menang adu penalti 10-11 atas Korea Selatan. Adu penalti setelah kedua tim imbang 2-2 di waktu normal. Kejutan Garuda Muda terhenti di semifinal akibat kalah 0-2 dari Uzbekistan di Stadion Abdullah bin Khalifa, Senin (29/4/2024) malam.
Di turnamen yang digelar sejak 2013 ini, Irak melakoni Grup C dengan kalah 0-2 dari Thailand, menang 4-2 atas Tajikistan, dan menang 2-1 atas Arab Saudi. Di perempat final, tim asuhan Radhi Shenaishil ini menang 1-0 atas Vietnam. Langkah ”Singa Muda Mesopotamia” terhenti di semifinal setelah kalah 0-2 dari Jepang.
”Irak saya rasa tidak sekuat Uzbekistan,” kata Vecga Septian Pravangasta dari Bonek Writers Forum, di Surabaya, Selasa (30/4/2024). Namun, saat melawan Irak nanti, Indonesia tidak akan diperkuat kapten Rizky Ridho. Bek tengah ini terkena kartu merah saat melawan Uzbekistan.
Dari enam laga di turnamen, Ridho (Persija Jakarta) tidak tergantikan. ”Ruang yang ditinggalkan Ridho bisa diisi lainnya dan saya yakin STY (Shin Tae-yong) sudah mengantisipasi,” ujar Vecga, pegawai di Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Surabaya.
Menurut Vecga, serangan Indonesia yang relatif buntu saat melawan Uzbekistan karena ketiadaan penyerang Rafael Struick. Melawan Singa Muda Mesopotamia, Struick (ADO Den Haag) dapat kembali tampil setelah terbebas dari hukuman akumulasi kartu kuning. ”Selain itu, Indonesia harus bermain dengan determinasi dan disiplin tinggi seperti Uzbekistan,” katanya.
Senada diutarakan Luqman Arif dari BigReds Surabaya. Indonesia berpeluang menjungkalkan Irak dilihat dari perjalanan laga di turnamen. Irak kalah dari Thailand dan menang tipis atas Vietnam, kedua tim asal Asia Tenggara yang bolak balik dihadapi oleh Indonesia. Selain itu, Irak seperti Indonesia karena tak mampu mengatasi tekanan Jepang di semifinal.
Namun, menurut Luqman, rasa yakin jangan terlalu besar. Di level U-23, Irak jauh berpengalaman dan berstatus kampiun edisi perdana 2013 dan peringkat ketiga edisi 2016. Singa Muda Mesopotamia juga telah lima kali menembus Olimpiade. Prestasi terbaik ialah peringkat empat di Olimpiade Athena 2004.
”Di tim nasional, beberapa kali Irak bertemu Indonesia sehingga kekuatannya tidak asing,” ujar Luqman yang Manajer Humas Daerah Operasi 8 Surabaya PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Jika menang atas Irak, satu tempat di Olimpiade Paris 2024 menjadi milik Indonesia. Apabila terwujud, itu akan menjadi kejutan karena Indonesia debutan seperti di Piala Asia U-23 Qatar.
Di level senior, Indonesia telah tujuh kali menghadapi Irak, tetapi belum pernah menang. Pertemuan perdana seri 1-1 di kualifikasi Piala Dunia 1973. Enam laga berikutnya termasuk di Piala Asia 2013 kalah 0-2, kualifikasi Piala Dunia 2023 kalah 1-5, dan Piala Asia 2024 kalah 1-3.
Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia Ignatius Indro mengatakan, jika menang atas Irak, satu tempat di Olimpiade Paris 2024 menjadi milik Indonesia. Apabila terwujud, itu akan menjadi kejutan karena Indonesia debutan seperti di Piala Asia U-23 Qatar.
Jika kalah, peluang ke Olimpiade juga masih terbuka. Namun, Garuda Muda harus menang atas Guinea (Afrika) di playoff. Untuk kekuatan Guinea, Indonesia tidak memiliki pengalaman alias gelap. Dengan demikian, laga kontra Irak meski berat menjadi peluang terbaik Indonesia demi lolos ke Olimpiade sebagai debutan. ”Apa pun hasilnya nanti, masyarakat patut bangga dengan pencapaian Garuda Muda,” ujar Indro.