Aditya Bagus Arfan Juarai Pertamina Indonesia GM Tournament 2024
Tidak terkalahkan, IM Aditya Bagus Arfan menjuarai Pertamina Indonesia GM Tournament dan meraih norma GM pertamanya.
Oleh
EMILIUS CAESAR ALEXEY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pecatur International Master Aditya Bagus Arfan tampil luar biasa dan menjuarai ajang Pertamina Indonesia GM Tournament 2024. Aditya juga meraih norma Grand Master catur pertamanya setelah mengumpulkan nilai 8,5 poin pada turnamen itu.
”Saya sangat bahagia, sebagai tuan rumah, Indonesia menjuarai kategori GM dan IM turnamen sekaligus, ini melebihi ekspektasi. Apalagi, Aditya dan GM Novendra Priasmoro bermain sangat bagus sejak awal turnamen,” kata Utut Adianto, Ketua Umum PB Persatuan Catur Seluruh Indonesia, pada pidato penutupan turnamen, Rabu (1/5/2024), di Jakarta.
Pada kategori Grand Master (GM), Aditya menjadi juara, diikuti Novendra pada posisi kedua dan GM Temur Kuybokarov di posisi ketiga.
Pada kategori International Master (IM), IM Arif Abdul Hafiz menempati posisi pertama, IM Farid Firman Syah di urutan kedua, dan posisi ketiga diraih oleh pecatur Mongolia, FM Itgelt Khuyagtsogrt.
Dalam pertandingan selama sebelas babak, Aditya tidak terkalahkan sama sekali. Pecatur yang belum genap berusia 18 tahun itu mencatat enam kemenangan dan lima kali remis.
Empat hasil remis didapatkan Aditya saat melawan empat Grand Master (GM) catur. Keempatnya adalah Temur Kuybokarov dari Australia, Susanto Megaranto, Eugenio Torre dari Filipina, dan Novendra Priasmoro. Di sisi lain, Aditya mengalahkan GM Thien Hai Dao dari Vietnam.
Pada babak kesepuluh, Aditya mengalahkan IM Medina Warda Aulia dan membuatnya meraih poin kedelapan. Delapan poin adalah syarat untuk meraih norma GM pada ajang ini.
Dengan norma GM pertama ini, Aditya yang memiliki elo rating 2405 perlu menambah dua norma GM lagi dan meningkatkan elo rating-nya menjadi 2500 untuk meraih gelar GM. Aditya adalah salah satu pecatur yang diproyeksikan menjadi GM baru di Indonesia dalam dua tahun mendatang.
Saya gembira bisa menjuarai turnamen ini dan meraih norma GM pertama saya. Saya bertekad dapat segera meraih gelar Grand Master.
Pada babak kesebelas, Aditya mendapat perlawanan ketat dari IM Uurtsaikh Agibileg dari Mongolia. Aditya yang memainkan buah catur putih menyerang dari sayap menteri. Sementara Agibileg terus memberikan rintangan yang menyulitkan Aditya untuk menang.
Laga akhirnya berakhir remis setelah keduanya terus berada dalam posisi dan kualitas yang berimbang. Hasil remis itu memastikan Aditya menjadi juara karena poinnya tidak terkejar oleh Novendra yang mengumpulkan 7,5 poin dan menjadi pemenang kedua.
”Alhamdulilah, saya gembira bisa menjuarai turnamen ini dan meraih norma GM pertama saya. Saya bertekad dapat segera meraih gelar Grand Master,” kata Aditya.
Apresiasi bagi Aditya dikemukakan oleh Dewan Pembina Persatuan Catur Seluruh Indonesia Eka Putra Wirya. ”Saya gembira melihat penampilan Aditya dan para pecatur Indonesia lainnya yang berprestasi pada turnamen ini. Aditya merupakan pecatur yang gigih dan mau terus belajar sehingga dapat tampil dengan luar biasa,” kata Eka.
Eka mendorong Aditya dan para pecatur muda lainnya untuk terus berlatih dan rajin mengikuti turnamen di dalam dan luar negeri. ”Dengan terus berlatih dan konsisten mengikuti turnamen, Aditya berpeluang meraih gelar GM dalam waktu tidak terlalu lama,” kata Eka.
Sementara itu, GM Novendra Priasmoro menjadi pemenang kedua dengan mengumpulkan 7,5 poin. Novendra unggul 0,5 poin dari GM Temur Kuybokarov yang menjadi pemenang ketiga.
Pada babak kesepuluh, Novendra mengalahkan IM Yoseph Theolifus Taher. Pada babak kesebelas, Novendra berkesempatan mengejar Aditya untuk menyamai raihan poinnya. Namun, Novendra justru kalah dari IM Liu Xiangyi dari Singapura.
Beruntung bagi Novendra karena Kuybokarov juga kalah dari GM Eugenio Torre pada babak terakhir. Dengan demikian, Kuybokarov yang menjadi unggulan pertama harus puas di posisi ketiga.