Indonesia bertekad tidak menyia-nyiakan kans tersisa untuk menuju Paris 2024 dari Qatar. Faktor mental menentukan laga.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
DOHA, RABU — Setelah lebih dari 48 tahun atau tepatnya 17.598 hari, Indonesia akhirnya kembali memiliki satu kesempatan emas untuk lolos ke cabang sepak bola putra Olimpiade. Pada 26 Februari 1976, Tim Nasional Indonesia menangis di Stadion Utama Senayan, Jakarta, akibat kalah adu penalti dari Korea Utara. Penyesalan dan tangisan itu tak boleh terulang lagi di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Kamis (2/5/2024).
Tim U-23 Indonesia akan menjalani pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 melawan Irak, Kamis pukul 22.30 WIB. Kemenangan akan membawa Indonesia menyegel satu tiket otomatis ke putaran final Olimpiade Paris 2024. Itu akan mengakhiri pula penantian Indonesia sejak menjalani debut dan masih satu-satunya partisipasi Olimpiade di Melbourne 1956.
Rio Fahmi, bek sayap kanan Indonesia, menegaskan, semua pemain Indonesia telah menepikan perasaan kecewa seusai kalah dari Uzbekistan di babak semifinal. Ia bersama rekan setimnya bersemangat untuk bangkit dan menutup perjalanan di Piala Asia U-23 2024 dengan hasil positif.
”Kami siap memberikan segalanya di atas lapangan demi meraih kemenangan melawan Irak. Irak tim yang bagus, tetapi kami fokus mempersiapkan diri sendiri dan yakin bisa meraih kemenangan untuk lolos ke Olimpiade,” ujar Rio dalam konferensi pers menjelang laga di Doha, Rabu (1/5/2024).
Jika bisa menembus Olimpiade Paris 2024 sebagai peringkat ketiga terbaik, ”Garuda Muda” akan bergabung ke Grup B. Anak asuhan Shin Tae-yong sudah ditunggu oleh Argentina, Maroko, dan Ukraina. Peringkat ketiga Asia akan memulai petualangan di Paris 2024 dengan menghadapi Ukraina di Stadion Lyon, 24 Juli 2024 mendatang.
Rio, pemain Persija Jakarta itu, menambahkan, ”Kami bertekad untuk membuat sejarah dan membuat seluruh rakyat Indonesia bangga dengan lolos ke Olimpiade.”
Meskipun kekalahan dari Irak tidak akan menutup sepenuhnya pintu Indonesia untuk tampil di Paris 2024, jalan Indonesia akan lebih sulit karena akan menjalani laga play-off antarzona menghadapi duta Afrika, Guinea. Pemenang dari pertandingan yang digelar pada 9 Mei di Perancis itu akan masuk ke Grup A.
Kami siap memberikan segalanya di atas lapangan demi meraih kemenangan melawan Irak.
Apabila bergabung di Grup A, Indonesia akan menghadapi tim tuan rumah Perancis yang diasuh legenda sepak bola mereka, Thierry Henry, lalu Amerika Serikat dan Selandia Baru. Pemenang play-off antarzona itu akan menjalani pertandingan pembuka Paris 2024 menghadapi Selandia Baru di Stadion Nice, Nice.
Pelatih Indonesia Shin Tae-yong menyebut timnya tidak dalam kondisi terbaik secara fisik seusai menjalani rangkaian pertandingan yang padat di Piala Asia U-23 2024. Meski begitu, Shin menegaskan anak asuhannya telah mempersiapkan diri sebaik mungkin dan telah memulihkan diri secara maksimal untuk bangkit demi memenangi laga perebutan tempat ketiga.
”Hasil laga kami melawan Irak bakal ditentukan seberapa cepat kedua tim pulih secara fisik dan mental setelah hasil di semifinal. Kami akan menampilkan mentalitas dan keinginan yang kuat untuk memenangi pertandingan melawan Irak,” ucap Shin yang membawa Korea Selatan menyegel tiket Olimpiade Rio de Janeiro 2016 ketika menjalani Piala Asia U-23 2016 di Qatar.
Shin menyebut, dirinya sebagai pelatih memiliki tanggung jawab untuk membantu pemain keluar dari perasaan buruk seusai kalah dari Uzbekistan. Ia pun telah memberikan segalanya untuk membangkitkan mental pemain demi menyambut duel kontra Irak dengan pikiran positif.
Hal serupa disampaikan Rio. ”Kami tidak terpengaruh oleh hasil gim sebelumnya. Kami akan memberikan segalanya di lapangan demi tiket Olimpiade,” ujarnya.
Risdianto, penyerang Indonesia di Kualifikasi Olimpiade Montreal 1976, menyebut faktor mental amat menentukan pada pertandingan krusial. Pemain, lanjutnya, harus siap menghadapi berbagai situasi di lapangan selama lebih dari 120 menit dan babak adu penalti.
”Semua pemain harus memiliki mental yang tangguh. Indonesia telah menunjukkan bermain baik dan kekuatan mental hingga melaju ke semifinal. Itu harus dipertahankan karena kondisi mental akan memengaruhi performa di lapangan,” kata Risdianto yang mencetak dua gol pada lima gim kualifikasi Olimpiade Montreal 1976.
Indonesia akan kembali diperkuat oleh penyerang Rafael Struick yang menjalani larangan bermain akumulasi kartu kuning di semifinal. Meski begitu, Garuda Muda akan tampil tanpa sang kapten dan bek tengah, Rizky Ridho, yang mendapat kartu merah di semifinal.
Pelatih Irak U-23 Radhi Shenaishil menuturkan, dirinya dan staf pelatih berusaha untuk menenangkan suasana di dalam tim seusai kekalahan 0-2 dari Jepang di babak semifinal. Ia pun bertekad akan membantu timnya tampil mati-matian demi merebut satu jatah tersisa dari Asia ke Olimpiade Paris 2024.
”Kami mencoba untuk kembali mempersiapkan diri seperti biasa menjelang semifinal. Kami sadar akan menjalani kesempatan yang tidak akan terulang (lolos ke Paris 2024), jadi kami tidak akan membuang peluang ini,” kata Shenaishil.
Irak telah lima kali mewakili Asia di Olimpiade. Hanya Jepang dan Korea Selatan yang memiliki prestasi lebih baik dari ”Singa Mesopotamia” dalam partisipasi di pesta olahraga terakbar sejagat itu. Kedua tim Asia Timur itu telah 11 kali tampil di Olimpiade.
Kali terakhir Irak menembus Olimpiade tercipta pada Rio de Janeiro 2016. Kala itu, mereka merebut tiket sebagai peringkat ketiga terbaik Piala Asia U-23 2016 seusai mengalahkan Qatar, tim tuan rumah, 2-1.
”Indonesia lebih berpengalaman tampil di stadion ini (Abdullah bin Khalifa). Mereka juga mendapat banyak dukungan langsung, tetapi kami punya modal pernah menembus Olimpiade di sini (Qatar),” tutur Shenaishil.