Maarten Paes Resmi Jadi WNI, Tiga Celah Menang Gugatan di FIFA dan CAS
Meski ada kendala di FIFA dan CAS, PSSI miliki tiga celah agar Maarten Paes segera berseragam Timnas Indonesia.
Maarten Paes, kiper FC Dallas dari Liga Utama Amerika Serikat atau MLS, telah merampungkan proses naturalisasinya sebagai warga negara Indonesia. Ia mengambil sumpah setia sebagai warga Indonesia pada Selasa (30/4/2024) di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DKI Jakarta.
”Saya sangat bangga. Ini momen besar bagi saya dan tidak sabar untuk memulai bermain (untuk Timnas Indonesia),” ujar Maarten dalam keterangan resmi.
Maarten berambisi bisa membela ”Garuda” pada dua laga pamungkas Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni nanti. Indonesia akan menghadapi Irak dan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Anak asuhan Shin Tae-yong hanya butuh tiga poin untuk menyegel tempat ke putaran ketiga sekaligus lolos ke Piala Asia 2027.
Baca juga: Empat Pemain Naturalisasi Menambah Kekuatan Timnas Indonesia
Meski demikian, proses Maarten untuk membela Tim Nasional Indonesia tidak akan semulus 10 rekannya yang telah lebih dulu merampungkan proses naturalisasi pada periode 2021-2024. Maarten, yang memenuhi aturan naturalisasi FIFA karena sang nenek lahir di Kediri, Jawa Timur, memiliki ganjalan karena pernah membela Tim U-21 Belanda pada Kualifikasi Piala Eropa U-21 edisi 2019 dan 2021.
Pemain setinggi 1,91 meter itu memainkan empat gim pada Kualifikasi Piala Eropa U-21 2019 ketika menghadapi Siprus, Portugal, Norwegia, dan Gibraltar. Kemudian, ia menjadi kiper utama ketika Belanda U-21 melibas Belarusia U-21, 5-0, pada Kualifikasi Piala Eropa U-21 2021. Tetapi, Maarten tidak pernah tampil pada putaran final meski masuk skuad Belanda U-21 pada Piala Eropa U-21 2021.
Lima penampilan dengan catatan 450 menit itu yang membuat proses Maarten demi membela jersei berlambang Garuda sedikit terkendala. Merujuk salah satu klausul pada Pasal 9 aturan FIFA tentang Peraturan yang Mengatur Penerapan Statuta (The Regulations Governing the Application of The Statutes/RGAS), seorang pemain bisa mengubah kewarganegaraan dan perwakilan asosiasi jika belum membela tim di pertandingan resmi sebelum menginjak usia 21 tahun.
Pada lima gim di dua edisi Kualifikasi Piala Eropa U-21, usia Maarten telah lebih dari 21 tahun. Ia lahir pada 14 Mei 1998, kemudian mendapat kesempatan perdana tampil di Kualifikasi Piala Eropa U-21 pada 10 September 2019.
Saya rasa negara ini (Indonesia) layak berada di Piala Dunia, itu target utama saya. Dan, saya ingin bermain sebanyak mungkin untuk Timnas Indonesia.
Selain aturan usia itu, Maarten juga memiliki dua ”keberatan” lain, yaitu telah bermain di pertandingan resmi pada level internasional ”A” bersama Belanda pada level apa pun (yunior atau senior), serta telah jalani gim pertama pada laga resmi dalam segala level. Tetapi, dua klausul itu bisa diperdebatkan dan dipatahkan karena Kualifikasi Piala Eropa U-21 tidak masuk dalam kalender kompetisi resmi FIFA.
Baca juga: Ujian Kedalaman Skuad Timnas Indonesia
Enam proses
Setelah merampungkan proses WNI dan telah memiliki paspor Indonesia, PSSI akan mengajukan permintaan perubahaan asosiasi Maarten dari Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB) ke PSSI kepada FIFA. Itu adalah proses pertama untuk perpindahan status asosiasi Maarten di FIFA.
Selanjutnya, Sekretariat Umum FIFA akan mengulas permohonan PSSI dan berkas-berkas milik Maarten. Pada tahap ketiga, keputusan untuk menerima atau menolak permohonan PSSI dan Maarten itu akan ditentukan oleh Komite Status Pemain FIFA.
Dari keputusan itu, pada tahap keempat dan kelima, Komite Status Pemain FIFA akan mengeluarkan ketentuan dan dasar keputusan itu. Jika permohonan perubahan asosiasi ditolak, ketentuan dan dasar itu bisa menjadi materi untuk melakukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Proses banding ke CAS adalah proses pamungkas yang bisa ditempuh dalam proses perpindahan asosiasi seorang pesepak bola.
Andai permohonan disetujui, asosiasi pemohon—dalam proses Maarten adalah PSSI—tidak perlu menempuh jalur CAS. Dan, Maarten pun sudah bisa didaftarkan pada laga-laga persahabatan dan turnamen resmi Indonesia.
Baca juga: Bertabur Pemain Naturalisasi, Suporter Minta Timnas Indonesia Kalahkan Vietnam
Di tengah kendala itu, PSSI memiliki tiga celah untuk memenangkan gugatan di FIFA dan—jika diperlukan—ke jalur CAS. Celah itu merujuk aturan terbaru RGAS FIFA yang direvisi pada 2021 lalu.
Ada dua klausul di Pasal 9 RGAS yang bisa menjadi peluang Maarten disetujui FIFA membela Indonesia. Pertama, tidak bermain lebih dari tiga pertandingan level internasional ”A” dalam berbagai level di asosiasi saat ini. Seperti disebutkan sebelumnya, Maarten miliki lima cap bersama Belanda U-21 di Kualifikasi Piala Eropa U-21, tetapi turnamen itu bukan bagian dari pertandingan level ”A” FIFA.
Kedua, FIFA mengisyaratkan perpindahan asosiasi bisa dilakukan setelah lebih dari tiga tahun seorang pemain memainkan laga terakhir level internasional ”A” dengan timnas asosiasi saat ini. Kalaupun Kualifikasi Piala Eropa U-21 dinilai FIFA sebagai laga level ”A”, Maarten tampil terakhir kali untuk Belanda U-21 pada 15 November 2020. Artinya, laga itu telah berlalu lebih dari tiga tahun.
Klausul ini menjadi dasar permohonan Munir El Haddadi untuk pindah dari Spanyol ke Maroko disetujui FIFA pada Februari 2021. Eks pemain Barcelona itu sempat bermain selama 13 menit untuk Timnas Spanyol senior pada 2014 di Kualifikasi Piala Eropa 2016. Akibat penampilannya itu, permohonan pertama Munir pada 2019-2020 sempat ditolak FIFA dan CAS.
Ketiga, tidak pernah berpartisipasi pada turnamen final Piala Dunia FIFA atau turnamen final kompetisi konfederasi, seperti Piala Eropa atau Piala Asia. Klausul ini paling mudah dipenuhi karena Maarten belum pernah mendapat panggilan dari Timnas Belanda.
”Saya rasa negara ini (Indonesia) layak berada di Piala Dunia, itu target utama saya. Dan, saya ingin bermain sebanyak mungkin untuk Timnas Indonesia. Semoga saya juga bisa menjadi teladan bagi generasi pemain muda,” ucap Maarten, yang catatkan tiga nirbobol dari 10 gim dengan FC Dallas di MLS musim ini, tentang targetnya.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan, dua pemain lain juga mulai menjalani proses naturalisasi. Mereka adalah gelandang dan bek sayap Calvin Verdonk dari NEC Nijmegen dan penyerang Jens Raven yang permain di tim muda FC Dordrecht.
”Saya fokus untuk terus memperkuat tim nasional,” ucap Erick, yang menjamu Maarten, Calvin, dan Jens makan malam sebelum mereka kembali ke Amerika Serikat untuk Maarten, lalu Calvin dan Jens balik ke Belanda, Rabu (1/5/2024) dini hari.