Antusiasme Suporter Indonesia Tetap Besar, Jatah Tiket Kontra Irak Menurun
Dukungan maksimal kembali akan tersaji untuk Indonesia pada laga kontra Irak. Diaspora di Qatar menyiapkan perayaan.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kekalahan tim U-23 Indonesia pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 tidak mengurangi sedikit pun antusiasme diaspora Indonesia untuk menyaksikan laga perebutan peringkat ketiga. Duel kontra Irak, Kamis (2/5/2024) pukul 22.30 WIB, itu tetap diminati, tetapi jatah tiket untuk pendukung ”Garuda Muda” menurun drastis dibandingkan pada gim melawan Uzbekistan.
”Antusiasme suporter tidak terpengaruh, tetapi jatah tiket berkurang. Dari permintaan kami 2.500 tiket, hanya dikasih 2.229 tiket,” ucap Ketua Indonesian Football Association in Qatar (IFQ) Vidi Viciyandrie, dihubungi dari Jakarta, Kamis.
Vidi mengungkapkan, sejatinya permintaan blocking ticket sesuai daftar yang dihimpun IFQ dan Garuda Qatar—kelompok pendukung tim nasional Indonesia di Qatar—sekitar 5.000 tiket. Akan tetapi, setelah berkoordinasi dengan panitia turnamen bagian penyedia tiket, permintaan 5.000 tiket itu tidak bisa dipenuhi.
Alhasil, IFQ menurunkan jumlah permintaan blocking ticket itu menjadi hanya 2.500 tiket. Namun, jumlah itu pun tidak diluluskan karena ketersediaan blocking ticket untuk pendukung Indonesia hanya 2.229 tiket.
”Sepertinya ada pengaruh juga dari jumlah pendukung Irak, walaupun tim ticketing (panitia turnamen) menyebut 80 persen pembeli tiket adalah pendukung Indonesia,” kata Vidi.
Adapun blocking ticket adalah metode pembelian tiket laga yang dikoordinasi oleh KBRI Qatar bersama IFQ dan Garuda Qatar. Kehadiran metode itu untuk memfasilitasi suporter Indonesia yang memiliki kendala melakukan pembelian tiket secara daring melalui aplikasi Hayya.
Dibandingkan laga melawan Uzbekistan, ketersediaan blocking ticket untuk suporter Indonesia menurun drastis. Sebab, pada semifinal, pendukung Indonesia mendapat jatah tiket dari penjualan langsung kepada suporter sejumlah 4.455 tiket.
Antusiasme suporter tidak terpengaruh, tetapi jatah tiket berkurang.
Meski jatah blocking ticket untuk laga perebutan ketiga menurun drastis dibandingkan pada semifinal, angka itu masih lebih banyak dibandingkan 2.019 tiket yang disediakan pada gim perempat final kontra Korea Selatan.
Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Qatar Ali Murtado menambahkan, tiket pertandingan yang dijual secara daring melalui Hayya juga sudah terjual habis sejak Selasa (30/4/2024). Pengumuman tiket sudah habis di Hayya hanya berjarak sekitar 30 menit sejak penjualan tiket laga perebutan tempat ketiga itu dibuka.
Ali memastikan dukungan maksimal akan tetap diberikan diaspora di Qatar. Yel-yel selama pertandingan serta kehadiran spanduk dan atribut dukungan lainnya akan kembali menghiasi Stadion Abdullah bin Khalifa.
”Tetapi, prediksi cuaca nanti malam akan gerimis atau hujan. Ini hal yang sangat jarang terjadi di Qatar,” ucap Ali.
Siapkan perayaan
Jika bisa mengalahkan Irak, Indonesia akan merebut jatah tim terakhir Asia menuju Olimpiade Paris 2024. IFQ dan Garuda Qatar pun bersiap merayakan keberhasilan itu dengan berkumpul di Souq Waqif, salah satu kawasan ikonik di Doha, setelah pertandingan berakhir.
”Sejauh ini rencana kami akan ke Souq Waqif. Secara materi pemain, insya Allahpercaya diri (Indonesia menang),” kata Vidi.
Kehadiran suporter Indonesia di setiap laga tim Garuda Muda pada Piala Asia U-23 2024 mendapat apresiasi dari semua pihak, termasuk Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Hal itu ditunjukkan dengan hadirnya video dan ulasan khusus Garuda Qatar di laman AFC.
”Fans kami selalu kekuatan dominan di dalam stadion. Menyaksikan tim kami, orang-orang kami, dan suporter kami di tribune adalah perasaan yang luar biasa,” kata Vidi kepada AFC Media.
”Ini akan menjadi mimpi yang menjadi kenyataan, menyaksikan tim kami di Olimpiade Paris,” tambahnya.
Selain ribuan diaspora, Garuda Muda juga mendapat dukungan dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang sudah kembali ke Qatar melalui penerbangan komersial, Rabu (1/5/2024) malam. Erick pun telah mendarat di Qatar, Kamis pagi.
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo juga telah berada di Qatar. Dalam dua hari jeda laga tim U-23 Indonesia, Dito menjalani kunjungan kerja ke Arab Saudi.
Ia berjumpa dengan CEO Al Nassr Club Guido Feinga serta Wakil Menpora Arab Saudi Bader al-Kadi. Dalam pertemuan dengan Al-Kadi, Dito menerima komitmen dukungan Saudi kepada Indonesia untuk mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2027.
Erick dan Dito akan bergabung dengan pejabat utama PSSI yang tetap berada di Doha. Mereka di antaranya Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha serta anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga dan Muhammad.