Sinyal ”Superb” Veda Pratama dari Jerez
Veda Pratama mengawali kiprah balapnya di Eropa dengan brilian. Meskipun belum membuahkan podium, dia tampil cemerlang.
JAKARTA, KOMPAS — Pebalap muda Indonesia, Veda Ega Pratama, selalu menjadi sorotan sejak sesi latihan hingga balapan kedua Red Bull Rookies Cup 2024 di Sirkuit Jerez-Angel Nieto, Spanyol. Veda mampu tampil solid dalam debutnya itu dan kemudian meraih posisi start keempat dalam kualifikasi. Veda juga start dengan brilian dalam dua balapan, selalu menempati posisi kedua dari posisi start keempat. Namun, masih banyak yang perlu dipelajari oleh pebalap berusia 15 tahun itu untuk meraih podium.
Veda mengungkapkan targetnya dalam musim perdana di Red Bull Rookies Cup ini dalam wawancara khusus yang difasilitasi Astra Honda Motor yang membinanya.
Bagaimana persiapan fisik dan teknis menjelang seri pertama Red Bull Rookies Cup, apa saja program latihan yang dijalani?
Untuk persiapan fisik, saya selalu melakukan secara rutin menu strength dan durability dengan porsi latihan yang selalu meningkat. Secara teknis, saya juga berlatih bersama ayah dan Astra Honda Racing Team sehingga kemampuan saya pun semakin terasah.
Baca juga: Veda Pratama Promosi ke Red Bull Rookies Cup
Bagaimana hasil analisis performa dari tes pramusim, apa saja yang masih perlu ditingkatkan? Seperti apa gambaran level persaingan di sana?
Sebagai awalan, tentu ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Terutama dalam hal fisik dan adaptasi cuaca. Secara persaingan pun lebih ketat, dan saya perlu beradaptasi dengan cepat sehingga dapat bersaing dengan optimal.
Bagaimana feeling dengan motor baru, apakah perlu penyesuaian riding style yang cukup besar? Apa saja perbedaan karakter dengan motor yang Veda pakai sebelumnya?
Tentu setiap motor memiliki karakter tersendiri, dan setiap hal yang baru bagi saya memerlukan penyesuaian, tidak hanya motor, namun kejuaraan, sirkuit, dan hal-hal lainnya.
Apa target Veda pada musim perdana di Red Bull Rookies Cup ini?
Pada kejuaraan ini, saya berusaha fokus untuk memanfaatkan kesempatan emas ini sebaik-baiknya. Berusaha tampil maksimal dan terus berkembang di setiap seri.
Baca juga: Veda Tidak Akan Sia-siakan Red Bull Rookies Cup
Musim ini, selain tampil di Red Bull Rookies Cup, Veda juga tampil di ajang Asia Road Racing Championship bersama Astra Honda Racing Team di kelas Supersport 600 cc. Pilihan kelas itu juga bagian dari persiapan Veda untuk menaikkan daya saing.
Apa dampak yang dirasakan Veda dari tampil di kelas SS600 ARRC untuk persiapan bertarung di Rookies Cup musim ini?
Masing-masing motor memiliki karakter yang berbeda. Tetapi, satu hal yang pasti, dengan 600 cc saya bisa merasakan motor yang lebih kencang dan lebih besar yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Jadi, saya bisa belajar lebih cepat dan tidak kaget saat harus naik motor kencang.
Di ajang Red Bull Rookies Cup, Veda akan balapan di sirkuit-sirkuit Eropa yang dipakai untuk balapan MotoGP. Setelah seri pertama di Jerez, balapan berikutnya akan berlangsung di Le Mans, Mugello, Assen, Red Bull Ring, Aragon, dan terakhir di Misano pada 7-8 September 2024.
Pengenalan karakter sirkuit-sirkuit di Eropa akan menjadi salah satu tantangan untuk bisa kompetitif. Sejauh ini, bagaimana Veda mempelajari karakter trek-trek itu, apa saja yang jadi fokus perhatian?
Saya belum banyak mengetahui. Tetapi, secara umum saya sudah mempelajarinya secara teori meskipun belum pernah melakukan balapan langsung. Tentu fokus saya nanti, ya, secepatnya memahami karakter sirkuit dan layout beserta tantangannya.
Baca juga: Veda Ega Pratama, dari Trek Parkiran Pasar Sapi ke Trek Eropa
Seperti apa dukungan Astra Honda Motor dan Astra Honda Racing Team dalam babak baru karier balap Veda ini?
Semua proses yang saya jalani dari Astra Honda Racing School, Asia Talent Cup, termasuk ke Eropa ini, adalah hasil dukungan penuh dari Astra Honda Motor, yang memang memiliki program untuk mewujudkan mimpi anak bangsa ke arena balap dunia.
Sinyal positif Veda
Dalam seri pertama di Jerez, 26-28 April lalu, performa Veda mencuri perhatian. Bahkan, di setiap awal balapan, komentator siaran langsung balapan seri pertama Red Bull Rookies Cup 2024 itu menggunakan kata superb untuk memuji Veda. Veda memang brilian setiap kali start, melesat bak roket dari posisi start keempat untuk menempati posisi kedua selepas tikungan pertama.
Namun, Veda yang baru pertama tampil di Eropa belum memahami sepenuhnya karakter trek Jerez, juga adaptasi dengan motor barunya, KTM RC250R. Sebelum ini, pebalap binaan Astra Honda Motor itu selalu memacu motor Honda NSF250R, yang dia pacu untuk menjuarai Asia Talent Cup 2023.
Kedua faktor itu, antara lain, menjadi penyebab Veda gagal meraih podium dalam seri pertamanya pada Red Bull Rookies Cup. Veda gagal finis dalam balapan pertama, Sabtu (27/4/2024), karena terjatuh di tikungan 2 saat balapan 14 putaran menyisakan dua lap. Sementara dalam balapan kedua, dia bisa meraih lima poin dengan finis di posisi ke-11.
Meskipun belum meraih podium, Veda menunjukkan potensi besarnya untuk terus berkembang dan menjadi salah satu pebalap top di Red Bull Rookies Cup. Sinyal itu dipancarkan oleh pebalap asal Gunungkidul, DI Yogyakarta, itu di sepanjang akhir pekan di Jerez.
Sinyal pertama, dalam sesi latihan, dia sudah bisa menempati posisi kedelapan dan kemudian dalam sesi latihan kedua berada di posisi ke-10. Ini bukan pencapaian mudah karena kondisi sebagian trek basah. Veda juga belum tuntas dalam pemahaman trek dan motor. Performa brilian itu berlanjut dalam sesi kualifikasi, saat Veda meraih posisi start keempat dengan selisih waktu putaran 0,203 detik dari peraih pole position, Maximo Martinez Quiles.
Dalam sesi kualifikasi itu, Veda juga menunjukkan percikan talenta dalam mengeksplorasi potensi motor barunya, khususnya dalam kecepatan puncak. Veda mencetak top speed 203,7 kilometer per jam, yang tertinggi dalam kualifikasi itu. Jika sudah menyatu dengan motor barunya, dan memahami karakter trek-trek Eropa, performa Veda akan jauh lebih solid.
Sinyal kedua adalah kemampuan Veda dalam start. Dia memiliki reaksi start yang sangat bagus sehingga bisa melesat dengan presisi. Pada ajang Asia Talent Cup, dia mendapat julukan "Rocket Man" salah satunya karena kemampuan startnya.
Dalam dua balapan di Jerez, dia selalu bisa menempati posisi kedua setelah tikungan pertama. Masalahnya adalah dia kemudian kehilangan posisi. Pasalnya, masih banyak yang perlu dia pelajari untuk melawan para pebalap Eropa yang dikenal super-agresif dan sudah memahami karakter trek dengan baik.
Sinyal ketiga adalah mental petarung yang menjadi fondasi Veda untuk terus bertarung memperbaiki posisi. Dalam balapan pertama, Veda bertarung sengit dengan Quiles, Brian Uriarte, dan Marco Morelli di posisi empat besar. Dalam persaingan papan atas itu, Veda kemudian terjatuh di tikungan 13 saat berada di posisi keempat. Dia bisa melanjutkan balapan dan terus memperbaiki posisi hingga menempati posisi ke-15 saat balapan kurang tujuh putaran. Dia kemudian naik ke posisi ke-12 saat balapan menyisakan dua putaran. Namun, Veda kemudian mengalami kecelakaan kedua di tikungan kedua, dan gagal finis.
Dalam balapan kedua, Veda juga menunjukkan kemampuannya untuk bangkit setelah turun hingga posisi ke-14 dari posisi kedua. Dia kemudian naik tiga posisi untuk finis di posisi ke-11 dan meraih lima poin. Mendahului pebalap lain dalam balapan dengan motor yang sama bukanlah perkara mudah. Para pebalap debutan biasanya sangat sulit melakukan itu, tetapi Veda sudah bisa mendahului pebalap lain dalam seri perdananya.
Mengapa sangat sulit mendahului? Karena para pebalap Eropa terkenal sangat lihai menutup ruang. Untuk bisa mendahului, diperlukan nyali besar serta perhitungan presisi untuk memasuki ruang sempit yang ada. Hal itu pernah diungkapkan oleh dua pebalap binaan Astra Honda Motor, Mario Suryo Aji dan Fadillah Arbi Aditama, dalam musim debutnya di CEV Kejuaraan Dunia Yunior Moto3 yang kini bernama JuniorGP. Para pebalap di JuniorGP rata-rata lulusan Red Bull Rookies Cup. Jadi, bisa mendahului pebalap lain dalam balapan debut adalah catatan sangat penting.
Sinyal-sinyal positif itu menjadi modal krusial Veda untuk terus menaikkan levelnya di Red Bull Rookies Cup, ajang yang menjadi batu loncatan menuju Grand Prix. Veda kini berada di posisi ke-15 klasemen dengan lima poin.