Final Uber Indonesia Vs China: Ester Kalah, China Juara Piala Uber
China merebut Piala Uber setelah pada partai final mengalahkan Indonesia, 3-0.
Oleh
PRASETYO EKO PRIHANANTO
·4 menit baca
CHENGDU, MINGGU — Setelah tertinggal 0-2, Indonesia membutuhkan kemenangan pada partai ketiga pertandingan final Piala Uber di Chengdu Hi Tech Zone Sports Centre Gymnasium, China, Minggu (5/5/2024). Ester Nurumi Tri Wardoyo menjadi harapan untuk memperpanjang napas tim ”Merah Putih” melawan tunggal kedua China, He Bing Jiao.
Harapan sempat muncul setelah Ester tampil gemilang pada pertandingan ini dengan memenangi gim pertama. Ester yang berperingkat ke-38 BWF secara mengejutkan membuat Jiao yang menduduki peringkat keenam kesulitan mengembangkan permainan. Ia memberikan perlawanan keras meski akhirnya harus mengakui keunggulan pemain tuan rumah.
Jiao menang dengan skor 10-21, 21-15, 21-17. Indonesia pun harus merelakan China menjadi juara Piala Uber 2024 setelah kalah dengan skor 0-3.
Bertanding pada partai penentu, Ester berusaha memberikan perlawanan kepada tunggal tuan rumah. Pemain kelahiran Jayapura, Papua, 18 tahun lalu, itu sempat unggul jauh 12-5.
Pukulan-pukulan Ester dengan arah yang sulit ditebak menyebabkan Jiao kesulitan menjangkaunya. Jiao berusaha mengatasi ketinggalan, tapi Ester tak memberinya kesempatan untuk bangkit.
Tiga tahun lalu saya ada mendukung tim berlaga di final Piala Thomas di Aarhus, saat itu terbayang ingin rasanya berlaga di final sebesar Piala Thomas dan Uber dan bersyukur di tahun 2024 tim Piala Uber Indonesia bisa merasakan itu.
Ester yang bermain tenang pun terus menambah poin dan berhasil mengakhiri gim pertama dengan keunggulan 21-10. Pada gim kedua, Jiao berupaya bangkit dengan unggul poin dari awal permainan. Setelah bermain relatif bersih pada gim pertama, Ester melakukan empat kesalahan beruntun di awal gim sehingga tertinggal 2-6.
Meski demikian, Ester kembali menunjukkan salah satu skill brilian, antara lian pukulan menyilang tajam yang selalui gagal diantisipasi oleh Jiao. Ester berhasil mengatasi ketertinggalan untuk menyamakan kedudukan menjadi 8-8 sebelum dua pukulannya secara beruntun menyangkut di net. Jiao mendapat tambahan poin saat smesnya membentur net, tetapi kok tetap bergulir ke lapangan Ester, membuatnya unggul 11-9.
Setelah itu, Jiao terus menambah poin untuk menjauh dari kejaran Ester yang terus berusaha memberikan perlawanan. Salah satu smes Ester, saat kedudukan 9-17, mengenai kepala Jiao, yang memberinya tambahan poin. Ester kemudian mendapatkan dua angka tambahan beruntun sehingga memperkecil ketertinggalan menjadi 12-17 sebelum Jiao mampu menambah poin.
Jiao akhirnya mendapatkan game point 20-14. Ester mendapat poin tambahan, tetapi kesalahan Ester saat melakukan servis membuat gim kedua berakhir dengan kemenangan 21-15 untuk Jiao.
Pada gim ketiga, Ester langsung unggul 2-0 sebelum Jiao mendapatkan dua poin beruntun. Ester sempat menunjukkan skill bertahan luar biasa saat kedudukan 3-2 dengan menahan sejumlah pukulan smes dari Jiao. Meski akhirnya kalah pada reli itu, kemampuan bertahan Ester tersebut yang antara lain membuat Jiao kesulitan. Setelah tertinggal, Ester berbalik unggul 10-9, sebelum pukulannya yang melebar membuat kedudukan kembali sama 10-10.
Setelah kehilangan poin 10-11, Ester berbalik merebut tiga poin beruntun untuk berbalik unggul 13-11. Giliran Jiao merebut tiga poin beruntun sehingga ia berbalik unggul. Permainan net brilian dari Ester memaksakan kedudukan kembali sama 14-14, tetapi smes Ester kemudian membentur net sehingga kedudukan berubah menjadi 15-14.
Jiao yang sudah berusia 27 tahun akhirnya menunjukkan pengalamannya dengan bermain tenang pada angka-angka kritis. Ia berhasil menjadi penentu kemenangan China setelah mengakhiri gim ketiga dengan skor 21-17.
Ester mengatakan, dia belajar banyak di turnamen Piala Uber. Bagaimana mengatasi situasi di poin-poin kritis, cara bermain dan mentalnya harus ditingkatkan.
"Tiga tahun lalu saya ada mendukung tim berlaga di final Piala Thomas di Aarhus, saat itu terbayang ingin rasanya berlaga di final sebesar Piala Thomas dan Uber dan bersyukur di tahun 2024 tim Piala Uber Indonesia bisa merasakan itu. Rasanya senang dan bangga," kata Ester setelah pertandingan final.
Pada partai final ini, Indonesia menurunkan Gregoria sebagai tunggal pertama, kemudian Ester, dan Komang Ayu Cahya Dewi. Adapun untuk ganda, Indonesia menurunkan pasangan dadakan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto dan Lanny Tria Mayasari/Rachel Allessya Rose. Fadia harus berpasangan dengan Ribka karena tandemnya, Apriyani Rahayu, belum pulih dari cedera.
Laga final Piala Uber ini merupakan yang ke-11 kali bagi tim putri Indonesia, tetapi mereka baru dua kali meraih juara, yaitu pada 1994 di Jakarta dan 1996 di Hong Kong. Ini merupakan final pertama Indonesia sejak 2008. Tim putri Merah Putih melaju ke final setelah menyingkirkan juara bertahan Korea Selatan, 3-2.
Adapun tuan rumah China sudah 15 kali juara dan kali ini merupakan penampilan ke-20 mereka di final Piala Uber dalam 21 edisi terakhir. Tuan rumah mencapai final dengan mengalahkan Jepang, 3-0, pada semifinal.
Dalam persaingan final, kekuatan pemain-pemain elite China akan diuji Gregoria dan kawan-kawan sebagai underdog. Bersama China dan Jepang, Korea Selatan dan Thailand selalu menjadi bagian dari empat tim terbaik pada Piala Uber 2018, 2020, dan 2022.