Bellingham atau Kane, Penjaga Izah ”Tiga Singa” di Wembley
Jude Bellingham atau Harry Kane bisa mencetak sejarah bagi pemain Inggris di Stadion Wembley, Juni nanti.
MADRID, SELASA — Laga kedua Real Madrid melawan Bayern Muenchen, Kamis (9/5/2024), di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, tidak sekadar pertaruhan klub terbaik di Eropa dari dua negara raksasa sepak bola, yaitu Spanyol dan Jerman. Lebih dari itu, protagonis utama asal Inggris dari kedua tim juga akan bertarung demi menjadi penjaga izah atau kehormatan ”Tiga Singa” pada partai puncak di Stadion Wembley.
Real memiliki bintang baru pada diri Jude Bellingham. Gelandang serang asal Inggris itu telah berkontribusi delapan gol di Liga Champions pada musim perdananya membela Real. Setelah mempersembahkan gelar Liga Spanyol, ambisi Bellingham selanjutnya mempersembahkan gelar kompetisi antarklub Eropa untuk ”Los Blancos”.
Apalagi laga final akan berlangsung di Inggris. Jika bisa membawa Real menjadi kampiun kompetisi antarklub paling bergengsi di dunia itu, Bellingham akan menjadi pemain Inggris paling berbahagia dan berprestasi terbaik selama musim 2023-2024.
Baca juga: Barcelona Merana, Real Madrid Berpesta Juara
Ambisi masif untuk tampil pada final di Wembley juga berada di dalam diri penyerang Bayern, Harry Kane. Penyerang yang didatangkan Bayern dari Tottenham Hotspur pada musim panas lalu tak diragukan lagi adalah striker terbaik Inggris dalam satu dekade terakhir.
Setelah gagal membantu Bayern mempertahankan trofi Bundesliga atau Liga Jerman, harapan Kane untuk mengakhiri penantian panjang meraih trofi perdana dalam karier profesionalnya di musim ini tersisa di Liga Champions. Jika bisa meraih gelar Liga Champions di Wembley, hal itu akan menjadi capaian perdana sekaligus paling monumental bagi penyerang berusia 30 tahun itu.
Kane adalah bocah lokal London yang lahir dan besar di wilayah Walthamstow di sisi timur pusat kota metropolitan itu. Ia pun menghabiskan 10 musim karier profesionalnya dengan membela Spurs. Ketika pindah ke Jerman, Kane menjalani hubungan jarak jauh dengan istrinya, Katie Goodland, dan dua putranya yang tetap bermukim di London.
Kondisi itu membuat Bellingham dan Kane sangat bertekad membantu timnya masing-masing menjadi perwakilan Tiga Singa di Wembley. Saat ini, sudah tidak ada tim asal Inggris yang menembus babak semifinal Liga Champions musim ini.
Di sisi lain, sejak UEFA menyelenggarakan laga final Liga Champions di tempat netral pada edisi 1955-1956, belum ada pemain Inggris yang membela tim non-Inggris mengangkat trofi ”Si Kuping Besar” di Wembley. Padahal, stadion utama Timnas Inggris itu telah menyelenggarakan tujuh final atau arena yang paling banyak menjadi saksi pertempuran dua tim terbaik Eropa.
Melawan Real Madrid di laga tandang tentu akan sulit, tetapi kami datang dengan kepercayaan penuh dan mengejar kemenangan.
Dalam wawancara dengan UEFA TV, Bellingham mengatakan, dirinya memang memiliki target pribadi bersama Real. Namun, hal itu dilakukannya untuk memberikan kebahagiaan kolektif kepada rekan setimnya yang telah membantunya tampil gemilang di musim pertama berseragam Real.
”Orang-orang bisa berbicara hal-hal berbeda, tetapi saya selalu berpikir tentang rekan-rekan yang bekerja dengan saya setiap hari. Mereka selalu ada pada masa-masa sulit sehingga saya ingin menikmati momen baik bersama mereka dengan mengangkat semua trofi di musim ini,” kata Bellingham.
Ia menambahkan, ”Dalam satu tahun ke depan, ambisi saya adalah telah memenangi Liga Champions dan bermain di semifinal lagi.”
Lebih diunggulkan
Dengan membawa pulang skor imbang 2-2 dari Jerman, Real jauh lebih diunggulkan daripada Bayern untuk menang di laga kedua dan melaju ke partai puncak. Bermain di hadapan suporter fanantik Santiago Bernabeu, Los Blancos telah terbukti mampu menghadirkan banyak hal magis di Eropa.
Baca juga: Seni Menyerang Real Madrid
Mereka pun terakhir kali tumbang di kandang pada perempat final Liga Champions 2021-2022. Kala itu, Real kalah 2-3 dari Chelsea. Meski di fase gugur musim ini belum menang pada gim kandang, 1-1, versus RB Leipzig dan 3-3 kontra Manchester City, Aurelien Tchouameni, gelandang Real, yakin timnya bisa mengakhiri catatan nirmenang itu.
”Laga kedua bermain di depan pendukung kami adalah sebuah keuntungan. Kami akan tunjukkan lagi bahwa kami tim terbaik di dunia saat ini,” ucap Tchouameni dilansir Marca.
Sementara itu, tampil di Santiago Bernabeu selalu menjadi momok bagi Bayern. Dalam tujuh lawatan terakhir ke kandang Real, ”Die Roten” menelan enam kekalahan dan sekali imbang.
Terakhir kali Bayern membawa pulang kemenangan dari ibu kota Spanyol tercipta pada Mei 2001 atau 23 tahun silam. Giovane Elber membantu Bayern mengalahkan Real pada laga pertama babak semifinal Liga Champions. Setelah menyingkirkan Real, Bayern meraih gelar Eropa keempat seusai menumbangkan Valencia di Stadion San Siro, Milan.
Baca juga: Dominasi Bayern Muenchen di Ujung Tanduk
Catatan apik yang dicapai Elber itu menjadi motivasi besar Kane. Di Liga Champions, Kane telah menyumbang delapan gol dan tiga asis untuk Die Roten. Empat gol Kane itu di antaranya tercipta pada lima fase gugur.
Selain itu, Kane menuturkan, skuad Bayern bertekad mengerahkan kemampuan terbaik setelah gagal di Liga Jerman. ”Kami akan memberikan segalanya untuk berjuang di kompetisi (Liga Champions) ini. Melawan Real Madrid di laga tandang tentu akan sulit, tetapi kami datang dengan kepercayaan penuh dan mengejar kemenangan,” tutur Kane seperti dikutip Kicker.
Pelatih Bayern Thomas Tuchel juga ingin menyelamatkan gengsinya sebagai juru taktik. Gelar Liga Champions akan menjadi kado perpisahan terbaik bagi Tuchel yang meninggalkan Bayern seusai musim ini rampung.
”Menang di Madrid dan menuju Wembley, itu jelas target kami. Peluang kedua tim masih 50-50. Kami akan tampil maksimal, selanjutnya lihat apa yang terjadi,” tutur Tuchel yang membantu Chelsea mengangkat trofi Liga Champions edisi 2020-2021.