Borneo FC dan PSM Makassar Harapan Indonesia Kuasai Asia Tenggara
Borneo dan PSM akan jalani persaingan yang sulit pada edisi perdana Kejuaraan Klub ASEAN.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Borneo FC dan PSM Makassar menjadi duta Indonesia pada edisi perdana Kejuaraan Klub ASEAN 2024-2025. Turnamen tingkat kawasan itu menjadi peluang terbesar klub Indonesia untuk mengakhiri penantian gelar turnamen internasional resmi.
Namun, kedua tim Tanah Air itu akan menghadapi lawan-lawan tangguh di fase grup sesuai hasil pengundian fase grup, Kamis (9/5/2024), di Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Borneo, yang bakal menjalani debut menjadi duta Indonesia di kompetisi internasional, tergabung ke Grup B.
Skuad berjuluk ”Pesut Etam” ini akan menghadapi tim Thailand yang rutin tampil di Liga Champions Asia, Buriram United.
Selain itu, Borneo juga bersaing dengan tim-tim yang telah mengisi slot negara mereka di kompetisi antarklub Asia, seperti Kaya FC (Filipina), Lion City Sailors (Singapura), dan Kuala Lumpur City (Malaysia).
Satu lawan Borneo lainnya adalah duta Vietnam, Cong An Ha Noi FC, yang juga menjalani debut tampil di kompetisi internasional. Cong An Ha Noi adalah juara Liga Vietnam 1 edisi 2023.
Presiden Borneo FC Nabil Husien menilai, tampil di Kejuaraan Klub ASEAN merupakan pengalaman berharga ketika klub memasuki usia ke-10 tahun ini.
”Sebuah kebanggaan buat kami. Ini langkah besar untuk bisa membawa nama baik Samarinda dan Indonesia di level internasional,” ujar Nabil dalam keterangan resmi.
Sebuah kebanggaan buat kami. Ini langkah besar untuk bisa membawa nama baik Samarinda dan Indonesia di level internasional.
Meski baru pertama kali bermain di kompetisi internasional, Borneo akan mengerahkan semua energi untuk meraih hasil terbaik.
”Tentu kami akan memberikan yang terbaik. Sebab, Borneo FC ingin memberi kebanggaan pada bangsa Indonesia secara umum, dan pendukung Borneo FC secara khusus,” ucapnya.
Tiga musim beruntun
Adapun bagi PSM, keikutsertaan di Kejuaraan Klub ASEAN menjadi kesempatan ketiga beruntun membawa nama Indonesia di kancah internasional. Pada musim 2022-2023 dan 2023-2024, ”Juku Eja” menjadi duta Indonesia di Piala AFC.
Mereka mencatatkan capaian terbaik bagi tim Indonesia pada Piala AFC 2022-2023 dengan menembus babak final zona ASEAN. Sejak era Liga Indonesia pada 1994-1995, belum ada klub yang mewakili Indonesia dalam turnamen resmi internasional pada tiga musim beruntun.
Itu membuat PSM termasuk dalam tim unggulan pada Grup A yang dihuni BG Pathum (Thailand), Terengganu FC (Malaysia), dan Dong A Thanh Hoa (Vietnam).
Sementara itu, dua kontestan Grup A lainnya adalah pemenang laga playoff. Dua laga playoff mempertemukan Young Elephants (Laos) menghadapi Svay Rieng (Kamboja) serta Kasuka FC (Brunei) kontra Shan United (Myanmar).
Perebutan dua tiket pamungkas ke fase grup bakal dijalani dengan format kandang-tandang. Pertandingan akan berlangsung 17 dan 24 Juli.
Setengah kompetisi
Kejuaraan Klub ASEAN akan berlangsung pada 17 Juli 2024 hingga 25 Mei 2025. Klub di fase grup akan menjalani pertandingan dengan format setengah kompetisi yang dimulai pada 21 Agustus mendatang.
Artinya, mereka hanya akan menjalani lima pertandingan di babak grup. Jadi, tiap-tiap klub bisa mendapatkan tiga jatah main di kandang serta dua gim tandang atau sebaliknya dua kandang dan tiga tandang. Semua pertandingan babak penyisihan digelar pada tengah pekan.
Dua tim peringkat teratas di Grup A dan Grup B akan langsung melaju ke babak semifinal. Babak semifinal dan final bakal digelar dengan format kandang-tandang.
Semifinal dijadwalkan bergulir pada 2 dan 30 April 2025, sedangkan partai puncak dihelat 14 dan 21 Mei 2025.
Untuk sementara, Borneo dan PSM berpeluang menggunakan markas yang sama, yaitu Stadion Batakan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Pasalnya, kandang resmi kedua tim, yakni Stadion Segiri (Borneo) dan Stadion Gelora BJ Habibie (PSM), tengah dalam proses renovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Presiden Federasi Sepak Bola ASEAN Khiev Sameth berterima kasih atas dukungan dan kontribusi sembilan federasi anggota untuk memulai Kejuaraan Klub ASEAN. Kehadiran kompetisi antarklub ini, kata Sameth, untuk mempercepat perkembangan kualitas sepak bola ASEAN.
”Melihat hasil undian grup, maka kompetisi ini akan menjanjikan kompetisi yang ketat,” ujar Sameth seusai agenda undian itu.
Ia menambahkan, ”Kejuaraan ini akan memberikan klub-klub terbaik di kawasan untuk saling menguji kualitas satu sama lain. Selain itu, level sepak bola kawasan juga akan meningkat.”