Dunia Terancam Ledakan Dengue Berat
Pada 11 April 2017 lalu, dengue berat terbukti menjadi penyebab utama penyakit serius dan kematian pada anak di beberapa negara Asia dan Amerika Latin. Pekan-pekan ini dengue berat menyerang negara di Asia dan Amerika Latin dan telah menjadi penyebab utama rawat inap dan kematian pada anak dan orang dewasa muda di wilayah ini. Tidak hanya jumlah kasus yang meningkat dan menyebar ke daerah baru, tetapi juga terjadi ledakan wabah
Dengue adalah infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Infeksi akan menyebabkan penyakit seperti flu, dan kadang berkembang menjadi komplikasi yang berpotensi mematikan, yang disebut dengue berat atau severe dengue. Apa sebenarnya yang perlu dicermati?
Dengue berat dulu dikenal sebagai Demam Berdarah Dengue (Dengue Haemorrhagic Fever), pertama kali dilaporkan pada tahun 1950 pada saat wabah demam berdarah di Filipina dan Thailand. Ancaman wabah dengue di Eropa sebagai transmisi lokal, dilaporkan pertama kalinya di Perancis dan Kroasia pada tahun 2010 dan kasus impor terdeteksi di 3 negara Eropa lainnya. Pada tahun 2012, wabah dengue di pulau-pulau Madeira di lepas pantai barat daya Portugal di Samudra Atlantik, sekitar 540 mil barat daya Lisbon, Portugal, mengakibatkan lebih dari 2.000 kasus, bahkan kasus impor terdeteksi di daratan Portugal dan 10 negara lain di Eropa. Pada wisatawan yang kembali dari negara berpenghasilan rendah dan menengah, dengue adalah penyebab kedua paling sering didiagnosis sebagai penyebab demam setelah malaria.
Kejadian dengue telah meningkat 30 kali lipat, diperkirakan 100 juta infeksi baru terjadi setiap tahun di lebih dari 100 negara endemik, dengan penyebaran lebih lanjut didokumentasikan ke daerah yang sebelumnya tidak terpengaruh; setiap tahun ratusan ribu kasus dengue berat timbul, termasuk 20.000 kematian; 264 disability-adjusted life years per juta penduduk hilang, dengan biaya diperkirakan untuk kasus rawat jalan dan rawat inap dari US $ 1.394, sering mempengaruhi populasi yang sangat miskin. Pada 2015, Delhi, India, mencatat wabah terburuk sejak 2006 dengan lebih dari 15 000 kasus. Pulau Hawaii, Amerika Serikat, dipengaruhi wabah dengan 181 kasus yang dilaporkan pada tahun 2015 dan transmisi berkelanjutan pada tahun 2016. negara-negara Pulau Pasifik Fiji, Tonga dan Polinesia Perancis terus merekam kasus.
Pada tahun 2016 ditandai dengan wabah dengue yang hebat di seluruh dunia. Wilayah Amerika Latin melaporkan lebih dari 2,38 juta kasus pada tahun 2016, di mana Brasil sendiri menyumbang sekitar 1,5 juta kasus, atau 3 kali lebih tinggi dari pada tahun 2014, dengan 1.032 kematian. Kawasan Pasifik Barat melaporkan lebih dari 375.000 kasus dugaan dengue pada tahun 2016, di Filipina 176.411 kasus dan di Malaysia 100.028 kasus. Kepulauan Solomon menyatakan wabah dengan lebih dari 7.000 kasus. Di Afrika, Burkina Faso melaporkan wabah lokal dengue dengan 1.061 kasus. Pada awal tahun 2017, Wilayah Amerika telah melaporkan 50.172 kasus dengue. Kawasan Pasifik Barat telah melaporkan wabah dengue yang disebabkan oleh serotipe DENV-1 dan DENV-2. Diperkirakan 500.000 orang dengue berat memerlukan rawat inap setiap tahun, dan sekitar 2,5 persen akan meninggal.
Dengue harus dicurigai bila demam tinggi (40° C) disertai dengan 2 dari gejala berikut: sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, pembengkakan kelenjar atau ruam. Gejala biasanya berlangsung selama 2-7 hari, setelah masa inkubasi 4-10 hari setelah gigitan dari nyamuk yang terinfeksi.
Dengue berat adalah komplikasi yang berpotensi mematikan karena bocor plasma, akumulasi cairan, gangguan pernapasan, pendarahan parah, atau gangguan organ. Tanda-tanda peringatan terjadi 3-7 hari setelah gejala pertama dalam hubungannya dengan penurunan suhu (di bawah 38°C) dan meliputi: nyeri perut yang parah, muntah terus-menerus, napas cepat, gusi berdarah, kelelahan, kegelisahan dan darah di muntahan. 24-48 jam berikutnya dari tahap kritis dapat mematikan; perawatan medis yang tepat diperlukan untuk menghindari komplikasi dan risiko kematian.
Tidak ada pengobatan khusus untuk dengue berat. Pada kasus perdarahan hebat, perawatan medis oleh dokter dan perawat berpengalaman dengan efek dan perkembangan penyakit dapat menyelamatkan nyawa, penurunan tingkat kematian dari lebih dari 20 persen menjadi kurang dari persen. Pemeliharaan volume cairan tubuh pasien sangat penting untuk perawatan dengue berat. Ketika berkembang menjadi dengue berat, fase kritis berlangsung sekitar 3-7 hari setelah hari pertama demam. Suhu tubuh akan menurun, yang tidak berarti tentu akan pulih. Di sisi lain, perhatian khusus perlu diberikan untuk tanda bahaya dengue berat, yaitu sakit perut hebat, muntah terus-menerus, gusi berdarah, muntah darah, napas cepat, kelelahan, dan gelisah. Ketika diduga dengue berat, perlu waspada akan bocor plasma yang dapat menyebabkan syok, akumulasi cairan tubuh dengan ataupun tanpa gangguan pernapasan, pendarahan parah dan kerusakan berbagai organ.
Tidak ada obat khusus untuk dengue berat. Pasien harus dalam pengawasan petugas medis, istirahat dan minum banyak cairan. Parasetamol dapat digunakan untuk menurunkan demam dan mengurangi nyeri sendi. Namun, aspirin atau ibuprofen sebaiknya dihindari, karena dapat meningkatkan risiko perdarahan. Ketika ada tanda bahaya dengue berat, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter dan dirawat di rumah sakit untuk mengelola penyakit ini. Dengan perawatan medis yang tepat, tingkat fatalitas kasus dapat turun di bawah 1 persen.
Pada akhir 2015 dan awal 2016, vaksin dengue pertama, Dengvaxia (CYD-TDV) produksi industri farmasi Sanofi Pasteur, telah terdaftar di beberapa negara untuk digunakan pada kelompok usia 9-45 tahun yang tinggal di daerah endemik, termasukIndonesia. Perlindungan pribadi dari gigitan nyamuk yang paling efektif, dengan mengurangi paparan kulit terhadap nyamuk. Penggunaan pakaian lengan panjang dan repellents nyamuk yang mengandung DEET, IR3535 atau Icaridin, adalah pilihan yang paling layak. Tutup jendela dan pintu dengan tirai, hidupkan AC untuk mengurangi risiko nyamuk datang ke dalam rumah, kelambu juga akan memberikan perlindungan tambahan untuk orang yang tidur di siang hari. Apakah kita sudah bertindak bijak?
DR dr Wikan Indrarto
Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia DI Yogyakarta