Katakan dengan Bunga
Flowers always make people better, happier, and more helpful; they are sunshine, food, and medicine for the soul. (Luther Burbank) Bunga-bunga selalu membuat orang lebih baik, lebih bahagia, dan lebih berguna; bunga-bunga adalah matahari, makanan, dan obat bagi jiwa.
Lebih dari seribu karangan bunga dikirim ke Balai Kota DKI Jakarta, kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat dari Selasa (25/4) hingga Rabu ini.
Ucapan di karangan bunga itu menarik perhatian khalayak karena bukan sekadar ucapan terima kasih biasa, tetapi juga mencerminkan rasa cinta mendalam kepada Basuki-Djarot yang kalah dalam hitung cepat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, 19 April lalu. Seribuan karangan bunga ini memenuhi halaman Balai Kota hingga tepi Jalan Medan Merdeka Selatan hingga ke kawasan Monas.
Di dunia Twitter, hashtag #GombalinAhok sempat menjadi topik tren Indonesia sepanjang Rabu ini. “Ungkapan cinta banyak bentuknya. Salah satunya lewat bunga. Bunga-bunga ini bukti nyata @AhokDjarot dicintai rakyatnya,” tulis akun @PakarLogika sambil menyertakan satu foto tentang puluhan karangan bunga di Balai Kota dan dua foto tentang ratusan simpatisan yang antre bertemu Basuki di Balai Kota.
Ucapan dalam karangan bunga itu banyak yang unik dan membuat orang tersenyum. “Terima kasih Pak Ahok-Djarot atas peluh keringat yang tercurah buat Jakarta. Dari kami yang patah hati ditinggal saat lagi sayang-sayangnya,” demikian salah satu ucapan karangan bunga yang diwarnai 21 hati yang sengaja dibuat retak. Ada lagi kiriman karangan bunga dari ISP Grup, “Terima kasih Bapak Ahok-Djarot. Kalau aku disuruh untuk melupakanmu, aku mau ke kelurahan dulu, minta surat keterangan tidak mampu.”
“Pemimpin dan rakyat yang saling mencintai,” tulis akun @Saidiman dan unggahan video Basuki dikerumuni massa. “The other team might won the vote, but @basuki_btp won our heart — the love is a bit overwhelming tho,” ungkap Farraz Theda dengan akun @raztheda yang mengunggah tiga foto tentang puluhan karangan bunga di seputar Balai Kota DKI.
“Dear Pak Ahok, terhitung hari ini, berarti sudah dua kali saya melepaskan orang yang saya sayang hanya karena faktor agama,” ungkap Yusdianti Saputri dengan akun @namagueyusdi. “Hatiku hancur Pak. Lebih baik kehilangan pacar daripada kehilangan Pak Ahok,” tulis Sunaryo Djamal @SunaryoDjamal. “Pak Ahok tuh kayak gebetan yang gak pernah ngajak jadian. Tapi pas ditinggal berasa jadi mantan terindah sepanjang masa,” tulis akun @LiyahLyh.
“Cara berpolitik Ahok, meski kalah tapi bermartabat. Ia sebagai pemimpin akan selalu dikenang dan dicintai terus warganya,” tulis Nong Darol Mahmada @nongangdah.
***
Entah kebetulan atau tidak, 25 April adalah tanggal peringatan Revolusi Bunga (Carnation Revolution atau Revolução dos Cravos), kudeta militer terhadap Estado Novo yang dilakukan Armed Forces Movement di Lisbon, Portugal, pada 25 April 1974. Tapi saat itu tak ada tembakan dilepaskan ketika rakyat merayakan akhir pemerintahan diktator dan perang di negara-negara koloni Portugis di Afrika. Bunga anyelir dimasukkan ke dalam moncong senjata para serdadu. Saat itu, bunga pun menjadi simbol perdamaian dalam arti sebenarnya.
Seperti kata-kata Luther Burbank di awal tulisan, “bunga-bunga selalu membuat orang lebih baik, lebih bahagia, dan lebih berguna; bunga-bunga adalah matahari, makanan, dan obat bagi jiwa.”
Seribuan karangan bunga yang dikirim khusus untuk Pak Basuki dan Pak Djarot dua hari ini membuat para pengirimnya lebih baik dan lebih bahagia karena bunga-bunga itu merupakan makanan dan obat bagi jiwa mereka, menyikapi kekalahan jagoan mereka di Pilkada DKI Jakarta. Mereka sadar betul kekalahan bukanlah akhir segala-galanya dan mereka berusaha Basuki-Djarot tetap bersemangat melanjutkan pekerjaaan hingga enam bulan ke depan, hingga Oktober 2017.
Melalui karangan bunga dengan aneka ucapan yang kocak, para pendukung Basuki-Djarot setidaknya menunjukkan betapa dalamnya cinta mereka kepada pasangan calon tersebut. Mereka bicara dengan bunga, simbol perdamaian.
Say it with flowers adalah nama judul film produksi 1934 yang disutradarai John Baxter dan dibintangi Mary Clare dan Ben Field. Katakan dengan bunga. Bunga memang tanda cinta kasih dan perdamaian. Bunga tidak menyakiti siapa pun. Bahkan, bunga mampu membuat hati pemberi dan penerimanya berbunga-bunga.