logo Kompas.id
OpiniLirih Jeritan Alam
Iklan

Lirih Jeritan Alam

Oleh
Sindhunata
· 10 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7PmfaE_goqLztUAn9FIEgb1pwBI=/1024x429/http%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F05%2F442259_getattachmentbe990232-3ee2-4dee-aee3-6b23a06b9e97433644.jpg
Kompas

.

Wir sind nur Gast auf Erden, kami hanyalah tamu di Bumi ini. Begitulah sebuah judul lagu religius klasik di Jerman. Lagu karangan penyair Georg Thurmair itu biasa dinyanyikan untuk mengiringi upacara penguburan. Tapi sebenarnya dalam lagu tersebut tersimpan rasa perlawanan terhadap rezim Nazi yang fasis: kita bukanlah penguasa, tapi hanyalah tamu di Bumi ini.

Kita hanyalah tamu di Bumi ini! Ini juga pernah disuarakan Surono, mantan Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana. Seperti pernah dituturkan kepada wartawan muda Regina Safitri (2015), Mbah Rono, panggilan akrab Surono, mengatakan, Bumi ada sejak 4,5 miliar tahun lalu, sedangkan manusia datang ke Bumi dalam hitungan ribuan tahun lalu. "Artinya, manusia hanyalah tamu dari Bumi ini." Itulah sebabnya, tambah Mbah Rono, dalam lagu Indonesia Raya ada kata-kata "hiduplah tanahku, hiduplah negeriku". Tanah mendahului negeri, artinya jika tanah didahulukan, negerinya akan makmur.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000