logo Kompas.id
OpiniSadr dan Perpecahan Syiah
Iklan

Sadr dan Perpecahan Syiah

Oleh
· 2 menit baca

Perkembangan politik di Timur Tengah terus bergerak cepat menyusul kehadiran Pemimpin Syiah Irak Moqtada al-Sadr ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Di Arab Saudi, Sadr diterima Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman, 19 Juli lalu. Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Zayed al-Nahyan menerima Sadr di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Kehadiran Sadr ini menunjukkan kerasnya persaingan pengaruh di kawasan antara Arab Saudi dan Iran, sekaligus persaingan merebut simpati kelompok Syiah di Irak.

Bahkan, Arab Saudi berencana membuka perbatasannya dengan Irak yang sudah 27 tahun ditutup, sejak Saddam Hussein menyerbu Kuwait di tahun 1990. Iran mulai dekat dengan Irak setelah penggulingan Saddam Hussein. Apalagi, setelah Kepala Pemerintahan Amerika Serikat di Irak, Paul Bremer, menyerahkan kepada Perdana Menteri Sementara Iyed Allawi yang berasal dari kelompok Syiah.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000