logo Kompas.id
OpiniNasib Kesepakatan Nuklir Iran
Iklan

Nasib Kesepakatan Nuklir Iran

Oleh
DINNA WISNU
· 5 menit baca

Keputusan Presiden Donald Trump yang mengumumkan tak akan mengesahkan sertifikasi komitmen Iran sesuai kesepakatan Joint Comprehensive Plan of Action pekan lalu telah menciptakan potensi konflik di tingkat global akibat tindakan sepihak yang terus dilancarkan Amerika Serikat.

Memang belum serta-merta akan menyebabkan perang atau konflik bersenjata, tetapi keputusan itu mengubah narasi peta diplomasi di mana AS yang secara historis selalu mengambil peran hegemonik sebagai negara demokratis, terbuka dan bersedia bekerja sama dalam norma-norma hubungan internasional, kini justru menjadi bagian dari masalah karena menghambat pelembagaan perdamaian dunia.

AS memiliki Iran Nuclear Agreement Review Act (INARA) yang mewajibkan presiden AS memberikan sertifikasi atau pengesahan kepada Kongres AS setiap 90 hari sekali bahwa Iran memang telah mematuhi komitmen semua langkah sesuai JCPOA yang telah disepakati oleh AS, Rusia, China, Perancis, Inggris, dan Uni Eropa (P5+1). AS sudah dua kali memberikan sertifikasi, yaitu 18 April dan 17 Juli 2017. Sertifikasi ketiga jatuh pada 15 Oktober lalu, tetapi Trump sudah menyatakan ia  tak akan memberikan persetujuan.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000