logo Kompas.id
OpiniReformasi dan Perebutan...
Iklan

Reformasi dan Perebutan Kekuasaan

Oleh
· 2 menit baca

Beberapa jam setelah dibentuk, lembaga antikorupsi Kerajaan Arab Saudi menangkap 11 pangeran, termasuk Pangeran Alwaleed bin Talal. Penangkapan Pangeran Alwaleed yang dikenal sebagai orang terkaya ke-41 di dunia itu diumumkan Sabtu (4/11) malam atau Minggu dini hari WIB. Alwaleed adalah investor yang punya saham di beberapa perusahaan global, antara lain News Corp, Twitter, Citigroup, dan Apple. Berbeda dengan penangkapan biasanya, para pangeran itu, menurut rencana, akan ditahan di Hotel Ritz-Carlton, Riyadh. Hotel itu akan dikosongkan. Alwaleed ditangkap bersama 10 pangeran lain, 4 menteri, dan puluhan mantan menteri. Mereka ditangkap petugas lembaga antikorupsi yang baru dibentuk dan dipimpin oleh putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman.Akhir September lalu, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud mengeluarkan dekrit yang membolehkan perempuan mengemudikan kendaraan. Lembaga ulama senior Arab Saudi menyampaikan dukungan penuh terhadap dekrit Raja tersebut.Tak hanya berkendara, perempuan di Arab Saudi juga dibolehkan menonton langsung pertandingan atau pertunjukan di stadion. Untuk pertama kalinya, Sabtu (23/9) lalu, perempuan Arab Saudi memenuhi Stadion King Fahd di Riyadh untuk menonton konser musik dan olahraga memperingati hari lahir kerajaan. Sebelumnya, pada April 2016, Pangeran Mohammad bin Salman meluncurkan Visi Arab Saudi 2030. Reformasi ekonomi dicanangkan Pangeran Mohammad menyusul harga minyak yang turun drastis. Namun, reformasi menuntut prasyarat seperti di beberapa negara di dunia, seperti keterbukaan, tidak bias jender, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Di dalam negeri, penunjukan Mohammad bin Salman menggantikan Mohammad bin Nayef sebagai putra mahkota pada Juni 2017 telah menimbulkan berbagai spekulasi. Dikabarkan, sebagian putra bekas raja Arab Saudi, yang notabene kakak dari Raja Salman, tidak puas terhadap penunjukan Mohammad bin Salman. Penangkapan puluhan pangeran ini sebenarnya terkait dengan kondisi dalam negeri. Isu reformasi dilontarkan agar langkah Pangeran Mohammad bin Salman mendapat dukungan dari negara sekutu untuk menguatkan posisinya di dalam negeri. Wajar jika Menteri Utama dan Kepala Garda Nasional, pasukan elite Arab Saudi, Pangeran Miteb bin Abdullah, dipecat oleh Raja sebelum ikut ditangkap. Reformasi sedang terjadi di Arab Saudi, baik dari sisi politik, ekonomi, maupun budaya yang dikendalikan Raja dan anaknya, Pangeran Mohammad bin Salman. Akankah semua persoalan ini berakhir mulus?

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000