logo Kompas.id
OpiniPuigdemont Versus Rajoy
Iklan

Puigdemont Versus Rajoy

Oleh
· 2 menit baca

Drama politik di Spanyol terus berlanjut. Adu keras antara PM Mariano Rajoy dan pemimpin Catalonia Carles Puigdemont belum akan berakhir.Keputusan mantan pemimpin Catalonia Carles Puigdemont untuk menyerahkan diri pada otoritas Belgia menunjukkan dirinya terpojok. Namun, itu bukan berarti kemenangan ada di pihak PM Rajoy.Pasca-pengambilalihan kekuasaan Catalonia awal Oktober lalu, Madrid memanggil 20 mantan pejabat Catalonia, termasuk Presiden Puigdemont. Delapan orang langsung dipenjarakan, termasuk Wakil Presiden Oriol Junqueras. Namun, Puigdemont bersama empat menteri lainnya melarikan diri ke Brussels. Meski tidak meminta suaka politik, Puigdemont menunjuk penasihat hukum dari Belgia dan menyatakan akan tunduk pada pengadilan Belgia serta menolak pengadilan Spanyol yang dinilai tidak imparsial. Madrid pun langsung mengeluarkan surat penangkapan dan ekstradisi untuk Puigdemont. Bagi sebagian kalangan, langkah Puigdemont dianggap pengecut, apalagi jika dibandingkan dengan sikap Junqueras yang mendatangi pengadilan di Madrid dan pada hari itu juga langsung dipenjara. Dalam suratnya yang dipublikasikan setelah dipenjara, Junqueras menyatakan tidak menyesali perjuangannya karena sejak lama ia tahu penjara adalah risiko untuk perjuangan kemerdekaan. Namun, bagi sebagian pendukungnya, langkah Puigdemont dinilai cerdik. Dengan ke Belgia, ia tak hanya terus mengelola isu Catalonia di level internasional, tetapi juga berhasil menggagalkan upaya Rajoy membungkam secepatnya isu kemerdekaan melalui pemilu 21 Desember. Puigdemont tahu ia tidak akan mendapat simpati dari pemimpin Uni Eropa yang satu suara mendukung Madrid. Namun, ia memperoleh perhatian besar dari media massa di Brussels yang tak henti mewawancarainya.Pemilu Catalonia akan berlangsung sekitar 1,5 bulan lagi, sementara proses ekstradisi Puigdemont ke Spanyol mungkin akan memakan waktu lebih lama. Tak hanya itu, Puig- demont bebas berada di Belgia selama proses ekstradisi. Artinya, sampai pemilu berlangsung, Puigdemont memiliki waktu untuk menyusun kekuatan dan strategi bagi kemenangan kubu prokemerdekaan dari Brussels. Puigdemont, misalnya, telah menyerukan agar kekuatan kubu prokemerdekaan tetap bersatu menjadi sebuah koalisi besar dalam pemilu mendatang.Dalam jajak pendapat terakhir, jika pemilu dilaksanakan saat ini dan kubu prokemerdekaan bersatu, mereka akan menguasai kursi mayoritas parlemen Catalonia. Langkah tangan besi Madrid mengambil alih kekuasaan Catalonia dan memenjarakan para pemimpinnya semakin memperkuat antipati terhadap pemerintah pusat. Bisa jadi, ini menjadi bumerang bagi pemerintahan Rajoy.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000