logo Kompas.id
OpiniMenguatnya Aliansi...
Iklan

Menguatnya Aliansi Rusia-Suriah

Oleh
· 2 menit baca

Pertemuan antara Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Sochi menegaskan semakin menguatnya aliansi kedua negara.Pertemuan tersebut juga mengindikasikan bahwa Suriah-terutama keberlanjutan rezim Bashar al-Assad-sangat tergantung pada Rusia yang sekarang di bawah kepemimpinan Vladimir Putin. Rusia memang merupakan pendukung utama rezim Bashar al-Assad. Selama ini, Rusia bersama dengan China dan Iran menentang usaha sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, negara-negara Eropa Barat, dan Arab untuk mengakhiri kekuasaan Bashar al-Assad. Turunnya Bashar al-Assad yang menjadi tuntutan kelompok oposisi bersenjata di Suriah, menurut negara-negara itu, adalah prasyarat bagi terciptanya perdamaian di Suriah.Sebaliknya, Rusia, China, dan Iran tetap bersikukuh bahwa Bashar al-Assad harus tetap berkuasa. Bagi negara-negara itu, perubahan rezim adalah red line, garis batas yang tidak bisa dilanggar. Pergantian rezim yang dipaksakan oleh kekuatan AS dan sekutunya-seperti yang terjadi di Irak, Afghanistan, dan juga Libya-tidak mendadak sontak melahirkan perdamaian. Yang terjadi justru sebaliknya, perang yang berkelanjutan. Suriah, bagi Rusia, mempunyai arti penting. Selama ini dikatakan bahwa ikatan pertahanan antara Rusia dan Suriah yang sudah lama terjalin, pangkalan angkatan laut Rusia di Tartus (Suriah), dan penjualan senjata Rusia ke Suriah adalah faktor-faktor yang menjadikan Suriah penting bagi Rusia. Sebenarnyalah ada hal yang lebih penting bagi Rusia, yakni dengan terlibat di Suriah, kebijakan luar negeri Rusia kembali ke zaman Perang Dingin, ketika Moskwa mendukung sekutu-sekutunya di berbagai belahan dunia untuk menghadapi AS. Karena itu, krisis di Suriah memberikan ruang yang lebih luas bagi Rusia untuk melakukan langkah-langkah yang meyakinkan dalam kompetisi kekuatan global. Dan, hubungan dekat Moskwa-Damaskus tersebut tidak dicapai dalam waktu semalam, tetapi apa yang terjadi sekarang ini adalah buah dari hubungan dekat yang sudah dijalin sejak dua dasawarsa silam.Kunjungan Bashar al-Assad ke Sochi, Rusia, dua hari silam, untuk memenuhi undangan Putin adalah sebuah penegasan dekatnya hubungan kedua negara. Dan, ucapan terima kasih Bashar al-Assad kepada Rusia yang telah menyelamatkan dirinya dalam menghadapi kelompok oposisi bersenjata dukungan AS dan negara-negara Arab serta dalam menghadapi NIIS bukanlah basa-basi. Rusia memang penyelamat Suriah.Akan tetapi, "tidak ada makan pagi yang gratis". Itu berarti, Suriah pun harus rela ke depan berada di bawah payung, bayang-bayang, dan kendali Rusia.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000