logo Kompas.id
OpiniMenata Transportasi Jakarta
Iklan

Menata Transportasi Jakarta

Oleh
AGUNG WICAKSONO
· 4 menit baca

Mobilitas masyarakat di Ibu Kota DKI Jakarta sedang dalam masa darurat. Kemacetan di tiap sudut kota seluas 662 kilometer persegi ini menjadi keseharian 10 juta penduduknya. Tidak hanya kemacetan, buruknya kondisi trotoar menjadikan pejalan kaki kehilangan haknya dan menempatkan Indonesia sebagai negara dengan penduduk termalas untuk berjalan kaki.

Pengeluaran masyarakat Jakarta untuk biaya transportasi menyita 20-35 persen penghasilannya, jauh dari angka ideal di bawah 12 persen. Jakarta perlu segera bertindak agar ancaman gridlock—suatu kondisi di mana lalu lintas benar-benar tidak bergerak—tidak terjadi pada 2020 dan segera keluar dari predikat kota dengan kemacetan terparah keempat di dunia.

Selama ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya untuk memecahkan persoalan kemacetan yang menyebabkan kerugian Rp 65 miliar per tahun tersebut. Di ruas jalan protokol, pemerintah membangun sejumlah infrastruktur, termasuk Simpang Susun Semanggi (SSS). Jalan layang non-tol sepanjang 1.622 meter itu dibangun menggunakan dana kompensasi kenaikan koefisien lantai bangunan (KLB) dari pembangunan konstruksi pihak swasta atau pengembang di Ibu Kota.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000