logo Kompas.id
Opini2018 dan Efek Kupu-kupu
Iklan

2018 dan Efek Kupu-kupu

Oleh
BONI HARGENS  
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6_40TR1DY1Zc8keYNW5nN9dEgDY=/1024x575/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2F502027_getattachmentc7c94b62-4c20-4522-9758-25d9dc93f579493415.jpg
Toto Sihono

Indonesia tidak beranjak dari skor 3 dalam skala 1-7 (1=terbaik; 7=terburuk) dengan rincian 2 untuk indikator hak politik (political rights) dan 4 untuk kebebasan sipil (civil liberties). Maksudnya, Indonesia dinilai tidak sepenuhnya demokratis. Padahal, sepanjang 2006-2013, Indonesia masuk wilayah hijau alias demokratis.

Pilkada DKI Jakarta 2017 salah satu isu serius yang membuat posisi melorot, yaitu saat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diserang dengan sentimen primordial yang memakai hukum penistaan sebagai ujung tombak. Dalam pengantar, laporan Freedom House (2017) menggarisbawahi sejumlah pekerjaan rumah besar Indonesia ke depan, yaitu melawan politisasi hukum tentang fitnah dan penistaan (agama), diskriminasi dan kekerasan terhadap kelompok minoritas, separatisme Papua, termasuk korupsi sistemik yang masih merajalela dari pusat sampai daerah.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000