logo Kompas.id
OpiniInduk BUMN
Iklan

Induk BUMN

Oleh
FACHRY ALI 
· 9 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/s833_adMSLbWHanSahfaZfcFq8g=/1024x1394/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2F511285_getattachment230a6fb7-ade7-4b0b-9929-1ce85a071cb5502668.jpg
Kompas/Didie SW

Ketika orang Jepang bertemu seseorang, menurut antropolog Chi Nakane dalam bukunya, ”Japanese Society: A Practical Guide to Understanding the Japanese Mindset and Culture” (1973), ia cenderung menyatakan berasal dari B Publishing Group atau S Company. Dan bukan, ”Saya adalah pengatur cetak naskah” atau ”juru tulis”. Maka, yang pertama-tama didengar lawan bicaranya adalah hubungan seseorang dengan institusi atau kelompok tertentu.

Dalam bahasa Jepang, Nakane menyebut fenomena ini sebagai ba. Walau secara harfiah ba berarti location (tempat), dalam penggunaan normalnya berarti ’sesuatu yang ditempatkan sesuai dengan tujuan tertentu’. Maka, secara konseptual, Nakane mengartikan ba ke dalam bahasa Inggris sebagai frame (bingkai), yang berarti konteks spesifik seseorang dalam sebuah pengelompokan sosial. Ini berbeda dengan atribut. Yang terakhir ini, tanpa menyebut padanan kata Jepang-nya, diartikan Nakane sebagai pengelompokan sosial yang keanggotaannya berdasarkan a definite descent group or caste (kelompok seketurunan atau kasta tertentu). Sesuai arti bahasa Inggris-nya (sifat, kaitan), Nakane melihat pengelompokan sosial berdasarkan atribut ini universal. Sementara bingkai atau ba lebih berlaku di Jepang.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000