logo Kompas.id
OpiniMenyelamatkan Demokrasi
Iklan

Menyelamatkan Demokrasi

Untuk mengatasi ”kemunduran” demokrasi, perlu penataan sistem dengan memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi modern.

Oleh
OTTO GUSTI MADUNG
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5UqXqb5e6h-A1Kx5QSGDgu9cLz0=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F11%2F28%2Ff0228bc5-3caa-4058-b2ad-fa842d2039e6_jpg.jpg

Filsuf dan pemikir politik Karl Raimund Popper (1902-1994) mengakui keunggulan demokrasi sebab demokrasi mampu membuka ruang bagi semua warga negara untuk secara hukum dan tanpa kekerasan dapat menurunkan pemerintahan yang sedang berkuasa (Przeworski 2003, 11). Demokrasi memungkinkan transisi kekuasaan tanpa perang dan konflik berdarah. Secara historis, keyakinan Popper ini dapat dibuktikan oleh masyarakat Eropa Barat sebagai zona perdamaian dan tanpa perang sejak Perang Dunia II berakhir.

Sejak era reformasi, rakyat Indonesia juga boleh mengalami beberapa kali transisi kekuasaan secara demokratis dan tanpa konflik berdarah. Hal ini kontras dengan pengalaman berdarah pada transisi kekuasaan dari era Orde Lama menuju Orde Baru. Tragedi berdarah juga mengiringi jatuhnya rezim Orde Baru.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000