logo Kompas.id
OpiniMasihkah Kita Percaya pada...
Iklan

Masihkah Kita Percaya pada Demokrasi?

Oleh
Luthfi Assyaukanie
· 6 menit baca

Terpilihnya Vladimir Putin menjadi Presiden Rusia untuk yang keempat kalinya pada pemilu yang baru lalu semakin menguatkan apatisme kaum anti-demokrasi. Sebelumnya, kemenangan Donald Trump di Amerika Serikat juga dianggap sebagai contoh nyata paradoks demokrasi. Demokrasi tak hanya menghasilkan pemimpin jelek, tetapi juga bisa melanggengkan mereka untuk terus berkuasa.

Contoh paling klasik terhadap paradoks demokrasi adalah kemenangan Partai Nazi di Jerman pada 1932. Lewat pemilu yang cukup adil dan terbuka, rakyat Jerman memilih partai yang dipimpin seorang yang kemudian terbukti penjahat. Sebuah negara yang melahirkan puluhan filsuf hebat dan belasan komponis besar bisa menghasilkan manusia begitu keji.

Pertanyaannya, mengapa itu bisa terjadi? Mengapa demokrasi yang dianggap ”sistem terbaik dari yang ada” kerap kali terjatuh pada kekeliruan yang sama? Ada banyak penjelasannya. Para filsuf sejak lama mencurigai demokrasi. Plato salah satunya. Menurut Plato, demokrasi bukanlah sistem yang ideal, melainkan sebuah sistem politik yang memberi jalan bagi tiran untuk berkuasa.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000